Demi Viral Kini Dicekal! Food Vlogger Tiongkok Dicekal Usai Konten Makan Permen Karet Dicampur Cuka
December 26, 2025 03:38 PM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Dunia konten kreator Tiongkok kembali diguncang kontroversi. 

Seorang influencer makanan yang dikenal dengan nama akun @chenchenchen (versi cuka) kini harus kehilangan panggungnya. 

Ia resmi diblokir dari berbagai platform media sosial setelah aksi makan anehnya seperti menenggak pil minyak ikan hingga permen karet yang direndam cuka menjadi viral dan memicu kemarahan netizen.

FOOD VLOGGER TIONGKOK
FOOD VLOGGER TIONGKOK - Food vlogger asal Tiongkok yang ingin viral karena memakan permen karet direndam dengan cuka, kini dicekal dan bahkan kena banned. (scmp/QQ.com)

Sebelum akunnya menghilang, konten kreator ini telah mengantongi lebih dari 700.000 pengikut dan total 10 juta tanda suka di tiga platform berbeda. 

Namun, popularitas tersebut runtuh saat audiens mulai menganggap aksinya sebagai ancaman bagi perkembangan anak-anak.

Menu "Gila" yang Mengabaikan Kesehatan

Narasi yang dibangun @chenchenchen terbilang ekstrem. 

Dalam salah satu video bulan Juni, ia terlihat menuangkan sebotol penuh pil minyak ikan ke dalam wadah berisi cuka, lalu melahap sekitar 20 pil sekaligus. 

Tindakan ini memicu alarm kewaspadaan medis, mengingat dosis harian yang disarankan untuk orang dewasa umumnya tidak lebih dari 3.000 mg.

Tak berhenti di situ, ia juga menampilkan menu-menu yang sulit dinalar:

- Permen karet rendaman cuka yang sukses mendulang 390.000 suka.

- Delapan pil pencernaan yang dikonsumsi bersamaan dengan secangkir cuka.

Bahan ekstrem seperti kecoa kering (yang lazim dalam pengobatan tradisional) hingga rumput ekor rubah.

Meski ia menyematkan label gangguan pica pada videonya sebagai bentuk humor, publik tidak merasa itu lucu. 

Terlebih ketika ia mengabaikan kritik dan mengulangi aksi serupa pada bulan Agustus.

Baca juga: Rahasia Umur Panjang Nenek Zhong: Food Vlogger Berusia 100 Tahun yang Viral di Shanghai

Dampak Buruk pada Anak di Bawah Umur

Kekhawatiran netizen bukan tanpa alasan. Pengaruh buruk konten ini mulai nyata ketika seorang siswi sekolah dasar mengunggah video dirinya meminum susu dari topi mandi, sembari mengklaim bahwa ia terinspirasi oleh @chenchenchen.

Fenomena ini memicu kemarahan seorang komentator yang menulis:

“Orang-orang dari segala usia menggunakan platform media sosial ini. Bagaimana jika anak-anak yang tidak bisa membedakan benar dan salah belajar darinya? Bagaimana platform-platform tersebut bisa mengizinkan video-video seperti itu?”

Kritik tajam lain juga muncul di kolom komentar video anak tersebut:

“Dia seharusnya dilarang sepenuhnya, terutama sekarang karena anak-anak menirunya.”

Baca juga: Nasib Warung Nyak Kopsah Gegara Food Vlogger, Kini Bangkrut Utang Rp250 Juta:Sempat Direview Aa Juju

Tindakan Tegas Pemerintah dan Platform

Meskipun akunnya sempat bertahan, perhatian media pada 11 Desember akhirnya memaksa platform untuk mengambil tindakan tegas. 

Kasus @chenchenchen hanyalah puncak gunung es dari tren mukbang ekstrem yang membahayakan nyawa. 

Tahun lalu, seorang mukbanger muda berusia 24 tahun meninggal dunia secara tragis saat siaran langsung setelah melakukan maraton makan hingga 10 jam sehari.

Sebagai respons atas tren yang merusak ini, pemerintah di berbagai wilayah Tiongkok mulai bergerak.

Kota Yibin (Provinsi Sichuan), telah mengeluarkan larangan resmi terhadap mukbang abnormal yang mencakup makan berlebihan, makan terlalu cepat, hingga metode makan yang tidak masuk akal.

Asosiasi Konsumen China, mendesak masyarakat untuk memboikot konten mukbang ekstrem karena dianggap mempromosikan pemborosan makanan dan perilaku berbahaya.

Kasus ini menjadi pengingat keras bagi para kreator konten bahwa di balik kejar-kejaran angka followers dan likes, ada tanggung jawab sosial yang harus dijaga. 

Pelanggaran terhadap norma kesehatan dan keamanan ruang siber kini tak lagi bisa ditoleransi oleh administrator ruang siber setempat.

(TribunTrends.com/Darma)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.