Pantai di Lampung Selatan Alami Penurunan Pengunjung hingga 50 Persen
December 26, 2025 06:06 PM

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Manajemen pantai di Kabupaten Lampung Selatan akui adanya penurunan pengunjung hingga 50 persen. 

Pengelola Pantai Sanggar Beach dan Pantai Minang Rua salah satunya yang mengakui adanya penurunan wisatawan mencapai 50 persen. 

Owner Pantai Sanggar Beach, Yosefh Fauzi mengatakan, pihaknya mencatat bahwa ada penurunan pengunjung pada 2025.

"Relatif ada penurunan pengunjung dari tahun lalu pada saat liburan nataru," kata Yosefh Fauzi, Jumat (26/12/2025). 

Pihaknya mencatat bahwa merosotnya wisatawan mencapai 50 persen sejak libur nataru dari 19-26 Desember 2025.

"Kalau data secara data real tidak hapal tapi berkisar 50 persen merosotnya wisatawan yang datang ke pantai kami," ucap Yosefh. 

Wisatawan setiap hari biasanya mencapai 200 orang tapi saat ini hanya 100an orang saja. 

Pada saat libur nataru tersebut ada kenaikan pengunjung dan tergolong sepi dibandingkan tahun 2024.

Merosotnya pengunjung menurut Yosefh dipengaruhi isu mega trust, kemudian di Lampung Selatan juga sudah banyak destinasi wisata baru. 

"Mau tak mau akan tersaring dengan sendirinya dan di Lamsel sudah banyak destinasi wisata baru, sehingga pengunjung banyak pilihannya," kata Yosefh.

Pihaknya menilai adanya curah hujan juga berpengaruh terhadap jumlah kunjungan.

Pengunjung yang tadinya berniat berangkat liburan namun dikarekan hujan mengurungkan niatnya ke pantai 

Terkait cuaca tidak baik hingga hujan, pihaknya tengah mempersiapkan payung yang bisa dipakai pengunjung dari kendaraan ke kafe.

Manajemen mengaku akan tetap memberikan yang terbaik untuk wisatawan dan memang informasi dari pelaku usaha tempat wisata secara keseluruhan mengalami penurunan pengunjung. 

Pihaknya menilai kalau dari pelayanan dan kontribusi Pemkab Lamsel sudah mulai memerhatikan.

Serta awear terhadap pariwisata di Lamsel dengan memperbaiki kualitas pariwisata di Lamsel. 

Wisatawan datang ke Sanggar Beach diantaranya dari wilayah Lampung dan Palembang, Sumsel.

"Kami memberikan gratis secara permanen untuk penggunaan gazebo, bale-bale hingga playground untuk anak-anak semuanya gratis," kata Yosefh. 

Manejemen sebelumnya memberlakukan biaya untuk gazebo Rp 75 Ribu hingga playground Rp 25 ribu. 

Sementara Sekretaris Pokdarwis Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni, Pantai Minang Rua, Rian Haikal mengatakan, pihaknya juga mencatat ada sekitar 50 persen penurunan pengunjung ke pantai yang dikelolanya. 

"Jadi untuk saat ini kunjungan khusus di Pantai Minang Rua dari catatan kami penggiat pokdarwis menurun pengunjungnya hingga 50 persen," kata Rian. 

Pengunjung biasanya mencapai 200 orang dan saat ini hanya 100 orang. 

Pihaknya mencatat bahwa isu saat dengan tahun lalu sama seperti tahu lalu terkait mega trust. 

"Jadi mega trus ini isunya muncul lagi saat mendekati liburan dan akhirnya kami berdampak pengunjung yang berkurang," ujarnya.

Pihaknya mencatat bahwa berbeda saat pra ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2023 dengan pencapaian tertinggi laporan tahunan mencapai 60 ribuan pengunjung.

Kemudian pada tahun 2024 tercatat 38 ribuan selama setahun dan pada 2025 ini belum bisa diketahui berapa banyak pengunjungnya.

Karena memang beberapa dinamika di pantai Minang Rua ini hingga tata kelola manajemen juga. 

Pihaknya pada 27 Mei 2025 tengah mencoba membuat peraturan desa (perdes), untuk sementara Desa Wisata Klawi pokdarwis tidak bisa lagi tarik tiket retribusi dari pos 1.

"Pantai Minang Rua jumlah pengunjung saat nataru 19 Desember 2025 sampai saat ini 26 Desember 2025 belum ada lonjakan penumpang yang signifikan," kata Rian. 

Pengelolaan tidak satu tiket lagi dan tidak terkontrol. 

Manajemen ke depan mewacanakan pembenahan sistem dan akan rebranding ulang dengan mencoba melibatkan akademisi.

Dosen yang akan diberdayakan diantaranya dengan kampus Pelita Harapan dan Guna Darma. 

Pada 2026 akan dirunning master plan di pantai dan desa wisata tersebut. 

"Kami juga akan ada duduk bareng bersama dengan komunitas paralayang untuk memulai mengembangkan atraksi baru di pantai," kata Rian. 

Dispar akan merevitalisasi fisik pantai Minang Rua dengan harapan 2026 yang diwacanakan dengan konsep penta helix.

Serta kolaborasi ini akan terus disupport agar tidak tumpang tindih bantuan tersebut. 

Sehingga tidak ada kegiatan doubel 2026 dan saat ini wisatawan masih lokal maka tahun mendatang turis dari mancanegara juga diharapkan hadir.

Sementara itu, Sales Marketing Manager MBeach & Starlight Cabin, Abink mengatakan, pihaknya menilai pengunjung meningkat 100 persen.

"Pengunjung kebanyakan dari warga Palembang dan Jambi yang tidak ada pantainya. Akan tetapi  mayoritas Bandar Lampung dengan prosentase warga Bandar Lampung 40 persen, Palembang 30 persen dan sisanya Jabodetabek dan Jambi," kata Abink. 

Pihaknya menilai selama liburan Nataru dari 19 Desember 2025 hingga sekarang adanya peningkatan mencapai 100 persen dari normal  dari 3.000 pengunjung perhari mencapai 6.000 pengunjung. 

Libur nataru high season tidak ada promo dan antusiasnya tinggi dan manajemen ada bundling.

Pihaknya mengaku pada akhir tahun belum ada acara, karena untuk di cabin pantai tutup jam 18.00 WIB.

"Kemudian malam itu ada banyak yang bikin acara kita cuma acara cabin personal masing-masing individu saja," kata Abink. 

"Untuk aktual prakiraan cuaca BMKG dengan curah hujan meningkat dengan imbasnya Lampung tercatat berapa persen. Kita sama-sama berdoa dan tidak menentang alam, kami selalu live atau siarkan secara langsung kondisi pantai, cuaca cerah, awan putih, gunung rajabasa indah," terusnya.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.