TRIBUNNEWSBOGOR.COM – Di tengah ramainya camilan modern, sebuah usaha rumahan di Bogor justru bertahan lebih dari setengah abad berkat resep tradisional yang dipertahankan.
Ialah Semprong DH, usaha camilan yang telah berdiri sejak tahun 1960-an dan kini terus berkembang hingga lintas generasi.
Dari pabrik simping rumahan, Semprong DH kini memiliki toko sendiri, legalitas resmi, dan puluhan varian camilan.
Rasanya yang renyah, manisnya pas, dan aromanya yang wangi membuatnya tetap diminati banyak pelanggan.
Dari Pabrik Rumahan ke Usaha Berlabel Resmi
Siti Jubaidah, Pemilik Semprong DH menjelaskan bahwa usaha ini awalnya dikelola oleh ibunya. Ia dan suami dulu hanya pekerja, namun kebutuhan legalitas usaha membuatnya mulai meneruskan usaha keluarga secara lebih serius.
“Perjalanan usaha ini sudah 65 tahun, dulu saya dan suami hanya bantu usaha ibu, tapi karena sekarang harus ada label halal dan merek, akhirnya saya teruskan,” ujarnya.
Perubahan besar terjadi setelah mengikuti pelatihan UMKM, dari sanalah Siti mulai memahami pentingnya kemasan modern, PIRT, dan strategi penjualan yang lebih tertata.
“Dulu kami hanya punya pabrik tanpa toko, sekarang kami pisahkan biar ada toko sendiri. Kami juga mulai memperbaiki kemasan agar bisa masuk pusat oleh-oleh Bogor, dua tahun ini rencananya kami akan ngejar ke situ” tuturnya.
Produk Lengkap: Dari Semprong Klasik hingga Stik Kekinian
Kini produk Semprong DH terus berkembang mengikuti selera pelanggan, namun tetap mempertahankan rasa aslinya. Berbagai camilan dibuat dengan proses yang higienis dan teknik tradisional, sehingga menghasilkan tekstur gurih dan cita rasa autentik.
Produknya yang tersedia meliputi semprong klasik, semprong segitiga, simping, pangsit, sistik, dan puluhan camilan ringan lainnya, semuanya memiliki karakter rasa yang berbeda, tetapi tetap dengan ciri khasnya, renyah, ringan, dan wangi khas dari resep warisan keluarga.
Harga per bungkus dipatok mulai dari Rp10.000, menjadikannya camilan yang sangat terjangkau untuk berbagai kalangan. Selain itu tersedia juga kemasan per bal yang lebih ekonomis dan sering dipilih untuk acara keluarga maupun titip jual pedagang.
Produksi Besar Setiap Hari, Penjualan Tinggi dalam Sebulan
Setiap hari dapur Semprong DH beroperasi tanpa henti. Proses produksi dilakukan dari pagi hingga sore, dan sebagian langsung didistribusikan ke toko dan warung kecil di sekitar Bogor.
Baca juga: Cicipi Lezatnya Pastry My Mallo di Bogor: Dapur Rumahan yang Kebanjiran Ratusan Orderan Tiap Bulan
Dalam satu hari, produksi simping bisa mencapai 11 bal, sedangkan semprong menghasilkan sekitar 10 bal.
Produk stik menjadi salah satu best seller dengan hasil produksi mencapai 90 kemasan per hari, belum termasuk jenis camilan lain seperti pangsit atau semprong segitiga yang jumlahnya menyesuaikan permintaan.
Siti menjelaskan bahwa harga pabrik untuk per bal dibedakan sesuai jenisnya, untuk produk simping sekitar Rp55.000, semprong Rp65.000, dan semprong segitiga antara Rp50.000–Rp70.000.
Untuk penjualan harian, omzet yang dihasilkan bisa mencapai ratusan ribu, dan dalam sebulan omsetnya bisa berkembang berlipat bergantung permintaan.
“Alhamdulilah perputaran uangnya cepet, karena kita jual harga pabrik, sehingga banyak diminati penjaja kecil. Alhamdulilah ada aja rezekinya,” jelasnya.
Dari Warung Kecil hingga Pelanggan Luar Kota
Jaringan distribusi Semprong DH kini semakin luas. Selain dijual di toko, produk-produk ini juga dititipkan ke berbagai warung kecil di wilayah Bogor.
Beberapa pelanggan yang sudah dipercaya dapat mengambil stok lebih dulu untuk kemudian membayar di kemudian hari.
Penjualan digital juga dimanfaatkan melalui status WhatsApp, yang terbukti cukup efektif menarik pelanggan baru.
Banyak pesanan datang dari luar Bogor, terutama untuk produk semprong dan stik yang sering dijadikan oleh-oleh.
“Kalau pedagang, ada yang saya percaya buat ambil dulu. Ada juga yang pemesanan lewat status WA. Sekarang sistemnya banyak berubah, jadi kita ngikutin,” kata Siti.
Inovasi Tanpa Henti: 70 Varian Camilan dan Terus Bertambah
Salah satu kekuatan Semprong DH adalah keberanian berinovasi. Saat ini mereka sudah memiliki sekitar 70 varian camilan, dari produk klasik hingga yang kekinian.
Setiap varian diracik dengan mempertimbangkan selera pasar serta ketersediaan bahan baku agar produksinya stabil.
Namun, meski terus berinovasi, resep inti yang diwariskan keluarga tetap dipertahankan. Hal inilah yang membuat rasa semprong dan simping DH konsisten sejak puluhan tahun lalu.
Baca juga: Mysari Pala: UMKM Bogor yang Mengubah Buah Lokal Jadi Ragam Camilan dan Minuman Unik
Gina Andriana, pelanggan yang sudah membeli Semprong DH sejak kecil, mengatakan bahwa usaha ini sudah menjadi toko kue langganan keluarganya.
“Semprongnya renyah tapi nggak keras, manisnya pas, aromanya khas banget. Rasanya nggak pernah berubah dari dulu sampai sekarang,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa stik dan semprong klasik menjadi camilan wajib di rumahnya. Selain rasanya yang enak, kemasan rapi dan harga yang murah menjadi alasan dirinya terus berlangganan.
“Harganya sangat terjangkau untuk kualitas sebagus ini. Saya sering banget rekomendasiin ke teman kerja. Semoga Semprong DH bisa masuk pusat oleh-oleh besar di Bogor,” katanya.
Semprong DH: Inspirasi Bagi Calon Pelaku UMKM
Perjalanan Semprong DH menunjukkan bahwa usaha kecil bisa bertahan ketika dikelola dengan ketekunan, kualitas, dan kemampuan beradaptasi.
Dari pabrik rumahan sederhana, Semprong DH berkembang menjadi UMKM yang dikenal luas, memiliki banyak varian produk, distribusi meluas, hingga legalitas resmi.
Keuletan pemilik dalam mempertahankan resep asli sekaligus berani berinovasi membuat Semprong DH tetap relevan hingga kini, bahkan setelah lebih dari 65 tahun berjalan.
Bagi masyarakat Bogor yang ingin mencicipi camilan tradisional dengan rasa autentik, Semprong DH dapat dikunjungi di Jl. Bubulak, Pondok Rumput, RT 3 RW 1, Kelurahan Kebonpedas, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Kisah UMKM ini menjadi pengingat bahwa usaha besar selalu berawal dari langkah kecil dan kemauan untuk terus bertahan.
(Revani Meiliana/Politeknik Negeri Jakarta)