Kubu Roy Suryo: Elida Netti Bikin Kisruh, Tak Bisa Kita Raba Ijazah Jokowi saat Gelar Perkara Khusus
December 26, 2025 09:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum Roy Suryo Cs, Abdul Gafur Sangadji tegas membantah pernyataan Kuasa Hukum Eggi Sudjana, Elida Netti yang menyebut ia telah meraba ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat Polda Metro Jaya menunjukkan ijazah tersebut di Gelar Perkara Khusus pada Senin (15/12/2025).

Bahkan Elida Netti juga mengklaim berdasarkan pengamatannya, ijazah Jokowi yang ditunjukkan saat Gelar Perkara Khusus kasus tudingan ijazah palsu Jokowi adalah ijazah yang asli.

Menurut Ghafur, pernyataan Elida Netti ini tidaklah benar dan cenderung berlebihan.

Karena Ghafur juga sama-sama hadir dalam Gelar Perkara Khusus dan ia ikut melihat ijazah Jokowi yang ditunjukkan penyidik tersebut.

Namun menurutnya, sebelum ijazah Jokowi ditunjukkan, penyidik telah tegas mengatakan ijazah Jokowi ini hanya diperbolehkan untuk dilihat dan tidak boleh dipegang.

"Ya makanya itu aneh. Bahkan ada lagi yang saya dengar juga ya pernyataannya jarinya (Elida Netti) nyelonong itu (meraba ijazah Jokowi) itu. Jadi memang semua lihat. Semua lihat."

"Tapi saya termasuk orang yang cukup lama di depan (dibandingkan Ibu Eli). Karena gini, karena waktu deretan duduk. Ibu Eli itu kemudian Pak Alkatiri (Pengacara Dokter Tifa), kemudian anaknya Pak Eggi Sudjana."

"Nah, kadang-kadang saya bertukar tempat duduk dengan Pak Alkatiri pada saat mau apa mau bicara gitu. Nah, kemudian pada saat ijazah detik-detik itu mau dibuka, saya yang maju ke depan."

"Nah, Bu Eli kan masih duduk masih belum belum berdiri untuk ke depan. Pada saat sudah dibuka baru dia maju ke depan. Jadi enggak betul dia meraba. Menurut saya enggak benar ya. Itu pernyataan yang menurut saya mungkin dibuat-buat, lebay," kata Ghafur dalam Program 'Abraham Samad Speak Up' di kanal YouTube Abraham Samad Official, Kamis (25/12/2025).

Terlebih saat ditunjukkan, kondisi ijazah Jokowi itu juga diletakkan dalam sebuah map dengan sangat ketat.

Baca juga: Pengamat UIN Jakarta: Jokowi Sebenarnya Tidak Terlalu Peduli dengan Kasus Ijazah

Sehingga menurut Ghafur sulit untuk bisa meraba langsung ijazah Jokowi tersebut.

"Karena gini juga, Bu Eli mengatakan bahwa jarinya nyelonong tuh. Lah, gimana jarinya nyelonong? Orang itu ketat banget itu mapnya kan. Apa namanya, kertasnya kan tipis banget."

"Enggak bisa itu dari kita nyelonong-nyelonong gitu (meraba ijazah), rusak ijazah itu, bisa dimarahin sama penyidik karena kan merusak barang bukti kan ya," tegas Ghafur.

Pernyataan Elida Netti Bikin Kisruh

Kuasa Hukum Roy Suryo Cs, Ghafur Sangaji menilai pernyataan Elida Netti yang menyebut ijazah Jokowi asli dan ia bisa meraba ijazah tersebut, itu adalah pernyataan yang berlebihan.

Bahkan pernyataan Elida Netti ini justru membuat kasus ijazah palsu Jokowi ini menjadi semakin kisruh.

Pasalnya pernyataan tersebut bisa membuat rakyat menjadi bingung.

"Itu menurut saya itu lebay. Justru pernyataan beliau itulah yang bikin tambah kisruh gitu, dan pernyataan beliau itu kan yang membingungkan rakyat yang membingungkan publik gitu kan," ungkap Ghafur.

Ghafur menambahkan, Kuasa Hukum Dokter Tifa, Abdullah Alkatiri juga sependapat dengannya terkait pernyataan Elida Netti ini.

Baca juga: Jokowi Tak Akan Maafkan 3 Orang, Kubu Roy Suryo: Dia Playing Victim, Siapa yang Minta Maaf?

Alkatiri juga menilai saat Gelar Perkara Khusus kemarin, Kuasa Hukum Eggi Sudjana itu tidak memegang langsung ijazah Jokowi.

Bahkan pernyataan Elida Netti ini juga dinilai membuat situasi menjadi blunder.

"Tadi tadi siang saya barusan telepon sama Pak Alkatiri. Dia mengaku bahwa dia (Elida Netti) tidak pegang Enggak. Dia bilang, bahkan 'Bu Eli ngaco ngomongnya.' Jadi Ghafur kamu jangan percaya ibu itu ya. Dia dia merasa Ibu Eli juga tidak megang."

"Pak Alkatiri juga merasa itu Eli tidak tepat itu pernyataan beliau. Bahkan bikin blunder juga buat Pak Eggi Sudjana gitu. Seolah-olah kan berarti Pak Eggi Sudjana mengakui bahwa ijazah itu asli gitu. Nah, Pak Eggi Sudjana kan tidak dalam kapasitas itu," tegasnya.

Baca juga: Roy Suryo Nilai Jokowi Selalu Cari Panggung dengan Pernyataannya: Harus Ditangkap karena Bikin Gaduh

Elida Netti Akui Raba Ijazah Jokowi dan Nilai Ijazah Itu Asli

Elida menegaskan ijazah yang ditunjukkan penyidik Polda Metro Jaya dalam gelar perkara khusus, Senin (15/12/2025), adalah ijazah asli Jokowi.

Hal tersebut Elida pastikan sendiri saat ijazah Jokowi ditunjukkan dan ia sempat menyentuh ijazah S-1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi.

Elida juga tidak terima disebut menyesatkan publik oleh kuasa hukum Roy Suryo, Abdul Gafur Sangadji, karena pernyataannya soal menyentuh ijazah Jokowi.

Elida menjelaskan ijazah Jokowi ditunjukkan dengan sangat hati-hati oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Diguntinglah surat penyitaan biar semua tahu bahwa polisi memang serius dalam menangani perkara ini. Kemudian digunting lagi amplop itu surat putusan pengadilan dalam penyitaan (ijazah Jokowi)," kata Elida, dikutip dari tayangan kanal YouTube Rasis Infotainment, Kamis (25/12/2025).

Baca juga: Soal Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Dulu Bandingkan dengan Arsul Sani, Kini dengan Hellyana

"Kemudian digunting lagi. Sudah itu kami disuruh duduk. Semua duduk," imbuhnya.

Elida menyebut ada dua ijazah Jokowi di dalam sebuah amplop yang digunting penyidik Polda Metro Jaya.

Pertama adalah ijazah SMA Jokowi, dan yang kedua adalah ijazah S1 Jokowi.

Saat ijazah asli S1 milik Jokowi ditunjukkan, semua peserta gelar perkara khusus mengerubungi penyidik karena ingin melihat ijazah yang selama ini menjadi perbincangan khalayak ramai.

"Bapak-bapak (kubu Jokowi) itu sudah menjerit-jerit, 'nggak boleh pegang, nggak boleh pegang'," ucap Elida.

Saat situasi sedikit buyar, Elida mencari celah untuk menyentuh ijazah Jokowi, dan berhasil.

Baca juga: Roy Suryo Nilai Jokowi Bohong saat Sebut Akan Tunjukkan Ijazahnya di Persidangan Kasus Ijazah Palsu

Ia menekankan, ijazah Jokowi yang ditunjukkan pada gelar perkara khusus itu merupakan ijazah asli dan mirip seperti foto ijazah yang diunggah oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama di media sosial.

Elida menegaskan terdapat emboss (kertas timbul) dan watermark UGM pada ijazah Jokowi itu.

Elida juga mengaku ada tersangka yang juga senada dengan pernyataannya itu.

"Saya masuk dalam ininya, langsung saya pegang, spontan saya pegang. Karena tadi saya lihat orang pada megang, saya ikut megang. Saya sundul dengan jari saya."

"Sebelum saya masuk dibilangin kalau nggak salah 'mungkin ada watermark' tapi saya nggak mau menyebutkan nama di sini. Yang tersangka juga yang ngomong, 'ada watermark-nya' katanya."

"Baru saya lihat. Eh, benar ada. Saya lihat lagi embossnya ada. Yang jelas ijazah itu asli. Asli ijazah. Jadi begitu semua lihat, saya spontanitas pegang. Saya lihat watermark-nya ada dan saya lihat itu memang ijazah asli dari fotokopi yang beredar selama ini," ungkap Elida Netti.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rakli Almughni)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.