Nilai TKA 2025 di Bawah Standar, Disdikbud Kalsel Siapkan Evaluasi dan Aplikasi Latihan
December 26, 2025 10:19 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – Rilis hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 menjadi potret awal kondisi capaian akademik siswa di Kalimantan Selatan setelah hampir lima tahun tanpa pengujian berbasis soal terstandar nasional.

Meski secara peringkat nasional masih berada di kelompok atas yakni peringkat 11 se-Indonesia, rerata nilai siswa Kalsel dinilai belum berada pada level ideal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, Galuh Tantri Narindra mengatakan, TKA yang dilaksanakan pada 3–6 November 2025 diikuti sekitar 87,79 persen peserta didik dari berbagai satuan pendidikan, mulai SMA, SMK, SMA-LB, Paket C hingga pesantren setara.

“Kalau dilihat dari peringkat, Kalimantan Selatan masih cukup baik di tingkat nasional. Namun secara nilai, memang masih di bawah standar semestinya,” ujar Tantri, Jumat (26/12/2025).

Berdasarkan hasil TKA 2025, rerata nilai siswa Kalsel untuk mata pelajaran wajib tercatat Bahasa Indonesia 57,60, Matematika 36,58, dan Bahasa Inggris 23,86.

Capaian tersebut menempatkan Kalsel dalam 10 besar provinsi dengan rerata nilai tertinggi. Angka ini sekaligus menunjukkan tantangan peningkatan kualitas pembelajaran.

Baca juga: Volume Kendaraan Meningkat Jelang 5 Rajab Sekumpul, Satlantas Polres Tabalong Pasang Imbauan

Sejak awal, TKA sejak awal tidak dimaksudkan sebagai penentu kelulusan. Tes ini sebagai alat pemetaan atau assessment learning untuk mengidentifikasi kondisi riil kemampuan akademik siswa.

“Sekarang kita sudah punya gambaran awal bagaimana kondisi siswa kita. Ini penting, karena hampir lima tahun ke belakang tidak ada pengujian dengan standar nasional,” kata Tantri.

Ia menambahkan, pengolahan hasil TKA dilakukan oleh tim pusat menggunakan pendekatan Item Response Theory (IRT) model dua parameter logistik.

Dengan metode ini, penilaian tidak hanya didasarkan pada jumlah jawaban benar, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan dan daya beda setiap butir soal.

“Karena itu, siswa dengan jumlah jawaban benar yang sama bisa mendapatkan skor berbeda. Pendekatan ini akan menjadi acuan dalam metode pembelajaran ke depan,” jelasnya.

Disdikbud Kalsel juga memastikan pelaksanaan TKA di daerah berjalan tanpa pelanggaran. Selanjutnya, hasil TKA akan dijadikan dasar evaluasi kebijakan pendidikan di daerah.

Dalam waktu dekat, Disdikbud Kalsel berencana melakukan evaluasi bersama pakar-pakar pendidikan di Kalimantan Selatan. Evaluasi tersebut akan diarahkan pada penyusunan kurikulum yang lebih terarah, penguatan sistem pembelajaran bagi tenaga pendidik, serta penciptaan lingkungan belajar yang mendukung peningkatan kemampuan akademik siswa.

Selain itu, Disdikbud Kalsel sedang menyiapkan aplikasi TKA sebagai media latihan bagi siswa agar lebih terbiasa dengan soal-soal berstandar nasional. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.