TRIBUN-MEDAN.com - Malam pertama pernikahan seorang wanita berubah menjadi peristiwa yang tak terlupakan setelah mantan suaminya tiba-tiba datang ke rumah dalam keadaan mabuk.
Kejadian tersebut berlangsung saat wanita itu baru saja menikah untuk kedua kalinya dan sedang menikmati awal kehidupan rumah tangga bersama suami barunya.
Dikutip dari Eva.vn Jumat (26/12/2025), wanita tersebut mengaku berdiri terpaku sambil menahan tangis ketika dua pria dari dua fase kehidupannya berada di hadapannya.
Ia menceritakan bahwa dirinya pernah menjalin hubungan selama delapan tahun dengan mantan suaminya, Hung, dan kemudian menjalani pernikahan selama tujuh tahun.
Pada awalnya, ia meyakini bahwa pernikahan tersebut akan berlangsung seumur hidup. Namun kenyataan berkata lain ketika Hung meninggalkannya demi perempuan lain.
Setelah perceraian, perempuan itu harus pergi tanpa membawa harta apa pun dan membesarkan anak seorang diri di kota yang asing.
Kehidupan pasca perceraian diakuinya tidak mudah. Ia dan anaknya tinggal di rumah kontrakan dan sering kali harus menghadapi hari-hari berat, terutama ketika harus bekerja sambil merawat anak yang sakit. Kondisi tersebut sempat membuatnya ingin menyerah, namun tanggung jawab sebagai ibu membuatnya tetap bertahan.
Dalam situasi tersebut, ia kemudian berkenalan dengan Nam, salah satu kliennya. Awalnya hubungan mereka terbatas pada urusan pekerjaan, namun seiring waktu pembicaraan berkembang ke arah kehidupan pribadi.
Nam kerap membantu pekerjaannya dan menunjukkan perhatian terhadap kondisi hidupnya. Ia juga menceritakan pengalaman pahit masa lalunya, di mana ia pernah mengalami kegagalan pernikahan setelah istrinya pergi mengikuti pria lain ke luar negeri.
Karena tidak memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, Nam mengaku bisa memahami situasi yang dialami perempuan tersebut.
Meski demikian, perempuan itu tidak serta-merta membuka hati. Luka dari pernikahan sebelumnya membuatnya berhati-hati dan enggan terburu-buru menjalin hubungan baru.
Namun sikap Nam yang sabar, kesediaannya untuk selalu mendengarkan, serta kehadirannya di saat-saat sulit perlahan meluluhkan pertahanannya.
Selain itu, Nam juga menunjukkan perhatian yang besar terhadap anak perempuan tersebut, bahkan lebih dari ayah kandungnya sendiri. Kedekatan antara Nam dan anaknya memberikan rasa aman dan ketenangan yang akhirnya membuat perempuan itu membuka hati.
Setelah hampir dua tahun saling mengenal, keduanya memutuskan untuk menikah. Pernikahan tersebut berlangsung sederhana tanpa pesta besar. Hanya beberapa hidangan yang disajikan dan dihadiri oleh keluarga serta sahabat terdekat. Bagi perempuan itu, kesederhanaan tersebut sudah cukup untuk memulai kehidupan baru.
Namun kebahagiaan tersebut mendadak terusik pada malam pertama pernikahan. Demi memberikan ruang privat bagi pasangan baru, anaknya dititipkan kepada orang tua di kampung halaman.
Saat wanita itu tengah menunggu suaminya selesai mandi, terdengar suara gedoran pintu yang keras dan berulang. Ketika pintu dibuka, ia terkejut melihat mantan suaminya, Dung, dalam keadaan mabuk berat.
Dalam kondisi tidak sadar sepenuhnya, Dung menunjuk perempuan itu dan melontarkan tuduhan bahwa suami barunya hanyalah seorang aktor bayaran yang disewa untuk menipunya.
Perempuan itu mengaku tidak memahami tuduhan tersebut dan merasa telinganya berdengung. Tak lama kemudian, Nam keluar dan membawa Dung masuk ke dalam rumah untuk berbicara.
Di dalam rumah, Nam mengungkap bahwa Dung menyimpan dendam sejak masa lalu. Dung disebut pernah berselingkuh dan perempuan itu sempat mendatangi tempat kerjanya hingga menimbulkan keributan.
Setelah itu, Dung ditinggalkan oleh perempuan simpanannya yang kaya dan bahkan kehilangan pekerjaannya. Dalam kondisi penuh amarah, Dung kemudian menyewa Nam untuk mendekati dan menipu perempuan tersebut, baik secara perasaan maupun materi.
Pengakuan tersebut membuat perempuan itu merasa sangat terpukul. Ia tidak menyangka dua orang yang pernah hadir dalam hidupnya bisa bekerja sama menipunya dengan cara yang begitu menyakitkan.
Di tengah kebingungan tersebut, Nam menyampaikan pengakuan bahwa awalnya ia memang berniat membantu Dung membalas dendam. Namun seiring waktu, ia justru menyadari kesalahannya dan jatuh cinta secara tulus kepada perempuan tersebut serta anaknya.
Nam kemudian menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab dan meminta Dung agar tidak lagi mengganggu keluarganya. Ia bahkan berlutut dan memohon maaf kepada istrinya, meminta kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Sementara itu, Dung menanggapi dengan sinis dan melemparkan sejumlah uang ke meja sebagai bentuk ejekan.
Menanggapi hal tersebut, Nam dengan tenang menolak uang tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun di rumah itu yang menjual perasaan.
Ia kemudian menyampaikan bahwa jika istrinya tidak bisa memaafkannya, ia siap pergi tanpa tuntutan apa pun, sambil menegaskan bahwa seluruh perhatian dan kasih sayang yang ia berikan selama dua tahun adalah tulus.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, perempuan itu mengaku melihat penyesalan dan ketulusan di mata Nam. Ia pun menyadari bahwa kebahagiaan bukan tentang masa lalu yang sempurna, melainkan tentang seseorang yang mau memperbaiki kesalahan dan melindungi keluarga.
Perempuan itu akhirnya menggenggam tangan Nam dan menyatakan kesediaannya untuk memulai kembali.
Mantan suami pun meninggalkan rumah, menutup satu bab masa lalu. Di dalam rumah kecil itu, perempuan tersebut mengaku untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun merasa benar-benar pulang ke rumah.
(cr31/tribun-medan.com)