TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Seminggu setelah kebakaran hebat melanda permukiman warga di Jalan Madura, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, para korban menghadapi persoalan ekonomi.
Pantauan TribunGorontalo.com, Jumat (26/12/2025), sejumlah warga terlihat mulai membersihkan sisa-sisa bangunan yang terbakar.
Ada yang mengangkut rangka bangunan menggunakan mobil, merobohkan dinding yang sudah rapuh, hingga memilah material yang masih bisa dimanfaatkan.
Di tengah aktivitas tersebut, satu tenda bantuan milik pemerintah masih berdiri dan digunakan warga yang kehilangan rumah sekaligus tempat usaha akibat kebakaran.
Salah satu warga terdampak, Yusuf Ahmad, mengatakan kebakaran tidak hanya menghanguskan tempat tinggal, tetapi juga memutus aktivitas ekonomi keluarga.
Baca juga: Baru Saja Terjadi Gempa Bumi di Pulau Jawa, BMKG Catat Magnitudo dan kedalaman Hanya 14 Km
“Ini bukan cuma rumah. Ini tempat usaha kami. Kalau usaha berhenti, kami tidak punya penghasilan,” ujar Yusuf.
Ia menjelaskan, lokasi yang terbakar menjadi ladang penghidupan bagi beberapa keluarga.
Seluruh aktivitas usaha terhenti sejak kebakaran terjadi, membuat warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri.
Meski mengakui bantuan darurat dari pemerintah sudah ada, seperti tenda, tempat tidur, dan bahan makanan, Yusuf menilai bantuan tersebut belum menyentuh kebutuhan utama warga saat ini.
“Bantuan makanan tentu membantu, tapi itu habis. Yang kami butuhkan sekarang bagaimana usaha bisa jalan lagi,” katanya.
Menurut Yusuf, percepatan bantuan pemulihan sangat dibutuhkan agar warga dapat membangun kembali tempat usaha dan menggerakkan kembali roda ekonomi keluarga.
“Kalau usaha hidup, kami bisa makan sendiri, bisa bayar cicilan ke distributor. Kami tidak mau terus bergantung,” ujarnya.
Saat ini, sebagian warga masih bertahan di sekitar lokasi kebakaran. Ada yang tinggal di tenda bantuan, sementara lainnya menumpang di bangunan sekitar yang masih tersisa.
Untuk kebutuhan sehari-hari, warga kini memasak secara mandiri dengan peralatan seadanya. Bantuan konsumsi yang sempat diterima mulai menipis seiring waktu.
Di lokasi tersebut terdapat lima keluarga yang terdampak langsung. Seluruh bangunan beserta isinya dilaporkan hangus terbakar tanpa tersisa.
“Barang jualan, peralatan usaha, AC, semua habis,” kata Yusuf.
Kerugian akibat kebakaran ditaksir cukup besar. Meski beberapa warga tercatat memiliki asuransi dengan nilai terbatas, proses klaim hingga kini belum menunjukkan kejelasan.
“Kami bangun pelan-pelan saja. Tapi tanpa usaha dan bantuan lanjutan, berat,” ucapnya.
Yusuf berharap perhatian pemerintah tidak berhenti pada fase tanggap darurat, melainkan berlanjut pada pemulihan ekonomi warga terdampak.
“Kalau hanya bantuan bahan pokok, lama-lama habis. Kami ini hidup dari usaha,” tegasnya.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda kawasan permukiman padat penduduk di Jalan Madura, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, Selasa (16/12/2025).
Peristiwa tersebut menghanguskan enam rumah warga. Dua rumah dilaporkan ludes terbakar, sementara empat lainnya mengalami kerusakan akibat cepatnya api merambat di kawasan padat bangunan.
Camat Kota Tengah, Sitami Suratinoyo, menyebut kebakaran berdampak pada 16 kepala keluarga dengan total 51 jiwa, termasuk dua penyandang disabilitas, dua lanjut usia, serta empat balita.
(*)
