SRIPOKU.COM - Dalam Kurikulum Merdeka, kegiatan kokurikuler mendapatkan porsi waktu sekitar 20-30 persen dari total jam pelajaran setahun.
Untuk kelas 7 Fase D, administrasi yang rapi bukan sekadar formalitas, melainkan panduan agar guru (fasilitator) dan siswa dapat mencapai dimensi Profil Pelajar Pancasila secara sistematis.
Baca juga: Panduan Perangkat Administrasi Kokurikuler Kelas 6 SD Fase C, Sistem Hidup Menuju Kelulusan
1. Komponen Utama Perangkat Kokurikuler
Perangkat administrasi kokurikuler umumnya terdiri dari beberapa dokumen kunci yang saling berkaitan:
Modul Projek: Dokumen induk yang berisi tujuan, langkah kegiatan, dan asesmen.
Jadwal Kegiatan: Pemetaan waktu (apakah menggunakan sistem blok atau reguler).
Jurnal Pembimbingan: Catatan progres siswa selama pelaksanaan projek.
Instrumen Asesmen: Rubrik penilaian untuk mengukur perkembangan karakter siswa.
2. Contoh Struktur Modul Projek (P5)
Sebagai contoh, mari kita ambil tema "Gaya Hidup Berkelanjutan" dengan topik "Pengelolaan Sampah Sekolah".
A. Identitas Modul
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik: "Sampahku, Tanggung Jawabku"
Target Peserta Didik: Kelas 7 (Fase D)
Alokasi Waktu: 80 JP (Jam Pelajaran)
B. Dimensi dan Sub-Elemen
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Memahami keterhubungan ekosistem Bumi.
Gotong Royong: Kolaborasi dalam kerja kelompok.
Kreatif: Menghasilkan karya orisinal dari bahan daur ulang.
C. Tahapan Kegiatan (Flow)
Tahap Pengenalan: Sosialisasi bahaya sampah plastik melalui video atau observasi lingkungan sekolah.
Tahap Kontekstualisasi: Mengidentifikasi jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di kelas masing-masing.
Tahap Aksi: Praktik pemilahan sampah dan pembuatan produk upcycling (misal: pot tanaman dari botol bekas).
Tahap Refleksi & Tindak Lanjut: Pameran hasil karya dan evaluasi keberlanjutan budaya bersih.
3. Contoh Tabel Jurnal Pemantauan (Administrasi Guru)
Guru memerlukan lembar kontrol untuk memantau dinamika kelompok.
| No. | Tanggal | Nama Kelompok | Aktivitas yang Dilakukan | Catatan Progres / Kendala |
| 1. | 12/08/25 | Kelompok 1 | Diskusi desain produk | Siswa aktif, namun butuh arahan pemilihan bahan. |
| 2. | 19/08/25 | Kelompok 2 | Pengumpulan bahan baku | Bahan terkumpul 80 persen , siap masuk tahap eksekusi. |
4. Instrumen Asesmen (Rubrik)
Penilaian dalam kokurikuler tidak menggunakan angka kognitif (0-100), melainkan kategori capaian.
| Sub-Elemen | Mulai Berkembang (MB) | Sedang Berkembang (SB) | Berkembang Sesuai Harapan (BSH) | Sangat Berkembang (SAB) |
| Kerja Sama | Masih sering bekerja sendiri. | Terlibat dalam tugas kelompok dengan dorongan. | Berkontribusi aktif dalam mencapai tujuan kelompok. | Menjadi inspirator dan membantu anggota lain. |
| Kreativitas | Meniru karya yang sudah ada. | Memodifikasi sedikit karya yang ada. | Menciptakan produk yang memiliki nilai fungsi/estetik baru. | Menciptakan produk inovatif yang orisinal dan aplikatif. |
Perangkat administrasi yang lengkap memastikan bahwa kegiatan kokurikuler tidak hanya menjadi "proyek membuat kerajinan", tetapi benar-benar menjadi sarana penanaman karakter.
Dengan administrasi yang terstruktur, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih bermakna kepada siswa dan orang tua melalui Rapor Projek.***