Oleh: Pastor John Lewar SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan Katolik hari Sabtu 27 Desember 2025.
Tema renungan Katolik hari ini "Bersukacitalah , hai orang-orang benar".
Renungan Katolik hari ini untuk hari Sabtu, Pesta Santo Yohanes Rasul dan Pengarang Injil, dengan warna liturgi putih.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 27 Desember 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Misa Minggu 28 Desember 2025 Lengkap renungan Harian Katolik
"Apa yang telah kami lihat dan kami dengar, itulah yang kami tuliskan kepada kamu."
Saudara-saudara terkasih, apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami; yakni firman hidup, itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita. Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan, kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
Bacaan Injil Yohanes 20:2-8
"Murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur."
Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus.
Ia berkata kepada mereka, "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya, dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat daripada Petrus, sehingga ia lebih dahulu sampai di kubur.
Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka tibalah Simon menyusul dia, dan masuk ke dalam kubur itu.
Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu,
tetapi agak di samping di tempat yang lain, dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu; ia melihatnya dan percaya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
"Bersukacitalah , hai orang-orang benar"
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini kita merayakan Pesta St. Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil.
Yohanes adalah salah satu dari keduabelas Rasul Yesus bersama
saudaranya, Yakobus. Yohanes dan Yakobus adalah anak dari seorang
nelayan bernama Zebedeus dan ibunya Salome. Keluarga itu rupanya
berkecukupan, karena sebagai nelayan, Zebedus dibantu oleh beberapa
orang upahan. Sedangkan Salome adalah sosok seorang wanita pelayan,
yang menolong Yesus dengan harta bendanya. Sebagai seorang nelayan,
Yohanes dan Yakobus terkenal sebagai orang yang kasar dan berwatak
keras, maka disebut “anak guntur” karena suaranya yang keras kalau
berbicara.
Meskipun terbilang orang-orang yang kasar, namun Yohanes masuk
dalam bilangan murid yang paling dekat dengan Yesus. Pada perjamuan
malam terakhir ia mendapat tempat pertama di sebelah kanan Yesus.
Selain Petrus dan Yakobus, Yohanes menjadi satu-satunya rasul yang
setia mengikuti Yesus dalam Jalan Salib-Nya menuju Golgota. Dari atas
salib, Yesus mempercayakan BundaNya Maria kepada Yohanes. Sejak
pentekosta ia bekerjasama dengan Petrus, baik di Yerusalem maupun di
Samaria untuk mencurahkan Roh Kudus kepada orang-orang yang baru
dipermandikan.
Yohanes adalah murid Yesus yang paling setia. Ketika para murid lainnya
lari meninggalkan Yesus pada saat Dia ditangkap, disiksa dan disalibkan,
bersama-sama dengan Bunda Maria, Yohanes tetap mendampingi Yesus
sampai di bawah kaki salib-Nya. Dan di kaki salib itulah Yohannes diserahi
tugas untuk menjaga dan merawat Bunda Maria (Yoh 19,27).
Menurut tradisi gereja awal, Yohanes adalah penulis Kitab Wahyu dan surat-surat pertama sampai ketiga Yohanes. Kira-kira pada tahun 60 ia
pergi ke Asia Kecil dan menjadi Uskup di kota Efesus. Menurut Kitab
Wahyu (1,9) Yohanes dibuang ke pulau Patmos karena agama dan
ajarannya. Sekembalinya ke Efesus, ia mengarang Injilnya. Dari tulisan
tulisannya dapat disimpulkan bahwa Yohanes adalah seorang teolog yang
pemikirannya berisikan refleksi dan ajaran teologis yang sangat
mendalam tentang Yesus dan karya perutusan-Nya.
Dikisahkan, pada tahun-tahun terakhir hidupnya, kotbah Yohanes
hanyalah berupa wejangan-wejangan singkat yang selalu diulang
ulang: “Anak-anakku, cobalah kamu saling mencintai.” Saking seringnya
dia berbicara mengenai tema cinta kasih, suatu hari dia ditanya oleh para
pengikutnya, mengapa ajarannya selalu yang sama saja. St. Yohanes
menjawab: “Sebab itulah perintah Tuhan yang utama dan jikalau kamu
melakukannya, sudah cukuplah yang kamu perbuat.”
Nampaknya Yohanes bersama Petrus memimpin umat kristen pertama di
Yerusalem. Dari Yerusalem, ia pergi ke Asia Kecil dan menjadi Uskup di
Efesus. Di sana ia menulis injilnya sebagai hasil renungan atas perkataan
dan perbuatan Yesus. Ia menunjuk Yesus sebagai Sabda Allah yang
menjadi manusia lemah dan tinggal di antara kita. Yohanes adalah rasul
terakhir yang meninggal dunia pada tahun 100 di Efesus pada masa
pemerintahan Kaisar Trayanus. Pestanya dirayakan setiap tanggal 27
Desember.
Doa:
Allah Bapa Mahaluhur dan Mahapengasih, Engkau mewahyukan rahasia
agung sabdaMu melalui rasulMu Santo Yohanes. Terangilah kiranya akal
budi kami agar sanggup memahmi ajaran luhur dan dalam yang
diwariskannya kepada kami. Demi Kristus Tuhan kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, selamat Pesta Santu Yohanes Rasul dan
Pengarang Injil. NATALKU, NATALMU, NATAL KITA BERSAMA. Salam doa
dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada. Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin..(Sumber the katolik.com/kgg).