TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA — Pergerakan penumpang di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 terpantau masih relatif rendah dibandingkan periode mudik besar lainnya.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, I Made Darmawan mengatakan, animo masyarakat untuk melakukan perjalanan pada momen Nataru belum menunjukkan lonjakan signifikan.
“Kalau memang untuk mudik Natal dan Tahun Baru ini, pergerakannya sangat sedikit,” ujar I Made kepada TribunKalteng.com, Sabtu (27/12/2025).
Baca juga: Didominasi Rute Jawa, Ini Daftar Harga Tiket Pesawat dari Bandara Tjilik Riwut Akhir Desember 2025
Ia memprediksi, lonjakan besar pergerakan penumpang justru akan terjadi pada musim mudik Lebaran 2026 mendatang.
Menurutnya, masyarakat cenderung menunda perjalanan karena jarak waktu Nataru dan Lebaran tidak terlalu jauh.
“Kalau asumsi kami, nanti akan terjadi eksodus yang lebih tinggi pada saat Lebaran. Karena di situ ada beberapa momentum besar seperti Tahun Baru Imlek, Idul Fitri, dan juga Hari Raya Nyepi,” jelasnya.
I Made menyebut, rangkaian hari libur panjang pada periode tersebut akan mendorong animo masyarakat untuk pulang kampung maupun bepergian ke daerah asal.
“Makanya kebanyakan masyarakat masih menunda bepergian sekarang. Mereka memilih pulang nanti saja pada saat Lebaran karena liburnya lebih panjang,” katanya.
Selain itu, selisih waktu antara Nataru dan Lebaran yang hanya sekitar dua hingga tiga bulan juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk menahan perjalanan.
“Jaraknya tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 2,5 bulan. Jadi berdasarkan pengalaman dan analisa kami, pergerakan penumpang saat ini memang belum begitu besar,” ungkapnya.
Minimnya pergerakan penumpang tersebut juga berdampak pada kebijakan maskapai.
Hingga saat ini, maskapai penerbangan belum membuka penerbangan tambahan (extra flight) pada periode Natal dan Tahun Baru.
“Maskapai juga belum melakukan extra flight karena memang pergerakan penumpangnya belum begitu tinggi,” ujarnya.
I Made kembali menegaskan, potensi lonjakan penumpang diperkirakan akan terjadi saat rangkaian hari besar keagamaan yang berdekatan, seperti Nyepi, Waisak, dan Lebaran.
“Kalau liburnya panjang seperti itu, otomatis animo masyarakat untuk pulang kampung akan lebih tinggi,” katanya.
Meski demikian, pihak Bandara Tjilik Riwut memastikan kesiapan operasional tetap terjaga. Ia berharap seluruh perjalanan masyarakat dapat berlangsung aman dan lancar.
“Yang penting tidak ada bencana, cuaca mendukung, tidak ada cuaca ekstrem. Kalau itu aman, perjalanan masyarakat juga akan aman,” pungkasnya.