Laporan Wartawan Tribun Gayo Alga Mahate Ara | Aceh Tengah
TribunGayo.com, TAKENGON - Aktivitas arung jeram di Kabupaten Aceh Tengah diminta tetap berjalan meski daerah tersebut masih dalam suasana duka pasca bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Arung Jeram dan Ekowisata Aceh Tengah Sabet Penghargaan API Awards 2025, Target Tuan Rumah 2027
Kebangkitan sektor wisata dinilai penting agar roda ekonomi masyarakat tetap berputar.
“Tak boleh terus dalam duka,” tegas Sekretaris Koperasi Jasa Syariah Wisata Alam Gayo (Kopwis Alga), Kusriadi, saat memimpin apel perdana karyawan koperasi tersebut, Jumat (26/12/2025).
Kusriadi mengatakan, akses masuk ke Aceh Tengah mulai berangsur normal, baik melalui jalur Takengon- Bireuen maupun Takengon- Aceh Utara via KKA.
Kondisi ini menjadi momentum untuk kembali menggerakkan sektor pariwisata, khususnya arung jeram yang menjadi unit utama Kopwis Alga.
Menurut dia, selama hampir satu bulan terakhir, sebanyak 135 karyawan Kopwis Alga terdampak langsung maupun tidak langsung akibat bencana yang melanda Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Jika unit utama tidak kembali beroperasi, maka penghasilan karyawan akan ikut terhenti.
“Koperasi ini hidup dari operasional unit arung jeram. Kalau tidak bergerak, maka pemasukan karyawan yang sudah bekerja delapan tahun lebih akan terdampak,” ujar pria yang akrab disapa Uchie itu.
Ia menekankan, pemerintah perlu terus didukung dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Baca juga: Arung Jeram Lukup Badak Raih Juara Pertama Wisata Air API Award 2025, Rembune: Kado untuk Kami
Namun, di sisi lain, koperasi juga harus bersiap dan berbenah agar gairah wisata ke Tanah Gayo kembali tumbuh.
Pengalaman menghadapi pandemi Covid-19, kata Uchie, menjadi pelajaran penting bahwa setiap bencana selalu menyisakan jalan untuk bangkit.
“Kita pernah menghadapi wabah berskala global. Kita jatuh bangun saat pandemi, tapi tetap bergerak. Sekarang, setelah sebulan bencana, saatnya bersiap menyambut tamu kembali,” katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa keprihatinan utama tetap harus diberikan kepada warga yang terdampak langsung.
Di lingkungan Kopwis Alga sendiri, terdapat dua anggota koperasi yang rumahnya rusak dan terpaksa mengungsi.
“Kita juga bagian dari korban. Tapi ada yang lebih berat ujiannya, kehilangan rumah bahkan keluarga,” ujarnya.
Karena itu, seluruh unit arung jeram Kopwis Alga, seperti Lukup Badak, Arung Jeram Pegasing, Temas River Park, hingga Arung Jeram Takengon di Tan Saril, dipastikan tetap beroperasi.
“Ada yang harus menghidupi keluarga, memberi makan anak, istri, dan orang tua. Kita harus siap dan terus berdoa agar bencana ini segera berakhir, serta warga yang masih terisolasi cepat tertangani,” tutur Uchie.
Ia menutup dengan menegaskan bahwa kebangkitan ekonomi harus diupayakan bersama.
“Kalau roda ingin terus berputar, harus ada yang menggerakkannya. Tidak mungkin kita hanya menengadah menunggu bantuan. Kita harus terus berusaha,” katanya. (*)
Baca juga: Tim Arung Jeram Aceh Tenggara Dapat Tiket Melaju PORA Aceh Jaya 2026