TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - PSIM Yogyakarta memutuskan untuk meminjamkan Diandra Diaz Dewarike klub kasta kedua, FC Bekasi City.
Artinya, satu dari pemain muda Laskar Mataram tersebut akan bermain untuk klub barunya hingga kompetisi musim 2025/2026 berakhir.
Peminjaman ini resmi diumumkan jelang klub akan berlaga kontra PSBS Biak di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Senin (29/12/2025) nanti.
Keputusan peminjaman ini diambil manajemen PSIM sebagai bagian dari program pengembangan pemain muda.
Manajer PSIM Yogyakarta, Razzi Taruna, menilai Diandra memiliki potensi besar yang perlu terus diasah sejak usia dini.
“Diandra itu kan pemain muda, dia kelahiran 2004. Di usianya yang masih sangat muda, Diandra ini memiliki potensi yang bagus,” ujar Razzi, Jumat (26/12/2025).
Namun, padatnya persaingan di sektor tengah PSIM membuat kesempatan bermain Diandra musim ini belum maksimal.
Kondisi tersebut dinilai kurang ideal bagi perkembangan pemain muda yang membutuhkan jam terbang secara konsisten.
“Sayangnya, karena persaingan di lini tengah PSIM cukup ketat, dia belum bisa mendapatkan banyak menit bermain,” lanjutnya.
Melalui peminjaman ke FC Bekasi City, Diandra diharapkan memperoleh kesempatan bermain yang lebih banyak sekaligus pengalaman berharga di atmosfer kompetisi.
“Jadi, supaya progres dia secara individu sebagai pemain bola lebih baik dan lebih banyak dapat menit main, makanya PSIM sudah memutuskan untuk meminjamkan dia ke FC Bekasi City,” jelas Razzi.
Baca juga: Asado Argentina Jadi Pengobat Rindu Natal bagi Gelandang PSIM Yogyakarta
Razzi menegaskan, status peminjaman Diandra bersifat sementara.
Setelah musim 2025/26 rampung, sang pemain akan kembali memperkuat PSIM Yogyakarta.
“Kami meminjamkan Diandra ke FC Bekasi City sampai akhir musim ini. Musim depan, dia kembali ke PSIM lagi,” tegasnya.
Peminjaman ini diharapkan mampu mematangkan kemampuan Diandra agar lebih siap bersaing di level tertinggi.
Selama berada di FC Bekasi City, ia diharapkan dapat menyerap banyak pengalaman berharga.
“Supaya Diandra ini bisa lebih bersaing di lapangan, dapat menit bermain yang banyak, dan bisa belajar di sana,” kata Razzi.
Manajemen PSIM berharap, sepulangnya ke Yogyakarta musim depan, Diandra tampil lebih matang dan siap bersaing memperebutkan tempat utama di lini tengah Laskar Mataram.
“Harapannya, ketika musim depan kembali ke PSIM, dia lebih matang lagi dan siap untuk bersaing dengan teman-teman lainnya di tim,” jelas Razzi.
Transfer pemain secara umum dibagi menjadi dua, yakni transfer permanen dan transfer pinjaman atau sementara.
Transfer permanen adalah perpindahan di mana registrasi pemain dipindahkan dari satu klub ke klub lain.
Klub pembeli memperoleh hak atas pemain tersebut tanpa batas waktu (tergantung pada durasi kontrak).
Biasanya melibatkan biaya transfer, kontrak baru antara pemain dan klub pembeli, dan registrasi dengan asosiasi nasional.
Sedangkan transfer pinjaman atau transfer sementara adalah perpindahan sementara di mana registrasi pemain untuk sementara dialihkan ke klub lain untuk jangka waktu tertentu (minggu hingga musim).
Klub induk mempertahankan registrasi jangka panjang dan hak kontraktual pemain.
Durasi: Transfer = permanen; Pinjaman = sementara (jangka waktu tetap).
Biaya dan pembayaran:
Transfer: biasanya biaya transfer tunggal dibayarkan kepada klub penjual; pemain menandatangani kontrak jangka panjang baru.
Pinjaman: dapat mencakup biaya pinjaman, pembayaran gaji sebagian atau penuh, dan terkadang bonus terkait kinerja.
Kontrol kontraktual:
Transfer: klub pembeli mengontrol kontrak, keputusan transfer selanjutnya.
Pinjaman: klub induk umumnya mengontrol keputusan jangka panjang; klub peminjam mengontrol waktu bermain selama masa pinjaman.
Pemanggilan dan pemutusan kontrak:
Transfer: tidak dapat dipanggil kembali oleh klub penjual (kecuali melalui kesepakatan transfer di masa mendatang).
Pinjaman: dapat mencakup klausul pemanggilan kembali yang memungkinkan klub induk untuk membawa pemain kembali lebih awal (tergantung pada kesepakatan dan aturan kompetisi).
Pendaftaran dan kelayakan:
Transfer: pemain terdaftar secara permanen di klub baru dan memenuhi syarat berdasarkan aturan skuad klub tersebut.
Pinjaman: pemain terdaftar di klub penerima untuk jangka waktu pinjaman dan memenuhi syarat untuk kompetisi yang diizinkan; beberapa kompetisi membatasi pemain pinjaman (misalnya, tidak dapat bermain melawan klub induk).
Jendela transfer dan aturan:
Kedua perpindahan biasanya harus mematuhi peraturan jendela transfer asosiasi terkait, tetapi aturan pinjaman dapat berbeda (pinjaman darurat, pinjaman jangka pendek, variasi domestik vs internasional).
Opsi/Kewajiban untuk membeli:
Pinjaman seringkali mencakup opsi untuk membeli (klub penerima dapat memilih untuk menandatangani secara permanen) atau kewajiban untuk membeli (transfer permanen bersyarat yang dipicu oleh klausul).
Contoh praktis
Transfer permanen: Chelsea membeli seorang striker dari Barcelona seharga €50 juta; Pemain menandatangani kontrak multi-tahun dan bergabung dengan skuad Chelsea tanpa batas waktu.
Pinjaman: Gelandang muda dipinjamkan dari Manchester United ke klub Championship selama satu musim; klub induk membayar 40 persen dari gaji, klub peminjam membayar sisanya; pinjaman dapat mencakup opsi pembelian di akhir musim.
Nuansa peraturan yang perlu diperhatikan
Transfer internasional memerlukan Sertifikat Transfer Internasional (ITC).
Batasan pemain binaan/registrasi, daftar skuad UEFA, dan aturan pertandingan piala memengaruhi transfer dan pinjaman secara berbeda.
Beberapa liga mengizinkan peminjaman kiper darurat atau jangka pendek di luar jendela transfer; sistem peminjaman domestik sangat bervariasi menurut negara.
Intinya: transfer adalah perubahan registrasi permanen; pinjaman bersifat sementara dan diatur oleh kontrak yang melindungi hak jangka panjang klub induk.
