Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Petrus Chrisantus Gonsales
TRIBUNFLORES.COM, LABUAN BAJO - Sejumlah personel penyelam dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) diterjunkan ke titik pencarian korban hilang akibat tenggelamnya KM Putri Sakinah di Selat Padar, Kabupaten Manggarai Barat.
Pantauan TRIBUNFLORES.COM, para personel Polri diberangkatkan menuju lokasi pencarian menggunakan Kapal Polisi Cepat (KPC) XXII–2027 pada Sabtu (27/12/2025) siang.
Kepala Satuan Polairud Polres Manggarai Barat, AKP Dimas Yusuf, mengatakan tim penyelam merupakan gabungan dari beberapa unsur.
“Kita dari Sat Polairud Polres Manggarai Barat ada empat orang, Ditpolairud Polda NTT empat orang, Ditpolairud Baharkam Polri dua orang, dan dari Persatuan Penyelam Profesional Komodo (P3Kom) satu orang,” ujar AKP Dimas Yusuf.
Baca juga: Kesaksian Kru Kapal Barakati soal Tenggelamnya KM Putri Sakinah di Pulau Padar Labuan Bajo
Dalam perjalanan menuju titik pencarian, KPC XXII–2027 harus berpacu melawan arus laut yang deras, angin kencang, serta gelombang tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan kapal sempat mengalami oleng sejak keluar dari Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
Para personel Polri di atas kapal tampak menggunakan perlengkapan keselamatan lengkap, termasuk life jacket. Beberapa di antaranya terlihat melakukan pemantauan ke arah depan menggunakan teropong untuk mengamati kondisi perairan.
Di dalam kapal juga tersedia berbagai perlengkapan selam yang akan digunakan dalam operasi pencarian, serta logistik ringan seperti air minum dan makanan bagi para personel.
Proses pencarian korban tenggelamnya KM Putri Sakinah terus dilakukan oleh tim gabungan dengan mengutamakan keselamatan seluruh personel yang bertugas.
Cerita Kru Kapal Neptune Temukan Para Korban
Kru Kapal Neptune, Bas Rein, menuturkan dirinya bersama awak kapal lain melakukan evakuasi terhadap penumpang KM Putri Sakinah setelah menemukan sekoci kapal tersebut di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat malam (26/12/2025).
Dua wisatawan, seorang ibu dan anak, menjadi korban pertama yang dievakuasi karena kondisi keduanya basah kuyup, sebelum tim SAR gabungan tiba di lokasi kejadian.
Bas Rein mengatakan, Kapal Neptune tiba di perairan Pulau Padar dan langsung melakukan pencarian terhadap korban insiden tenggelamnya KM Putri Sakinah.
Pencarian dilakukan selama sekitar 30 menit hingga akhirnya awak kapal menemukan sekoci KM Putri Sakinah yang membawa sejumlah kru kapal dan dua wisatawan.
“Kami yang evakuasi. Awalnya kami mau mencari mereka karena kapal kami sudah sampai di Padar. Sekitar setengah jam pencarian, kami menemukan speed atau sekoci KM Putri Sakinah. Di situ ada kru kapal dan dua tamu, ibu dan anak,” kata Bas Rein, Sabtu (27/12/2025).
Menurut Bas Rein, kondisi ibu dan anak tersebut basah kuyup sehingga evakuasi diprioritaskan. Keduanya kemudian dibawa ke Kapal Neptune untuk mendapatkan penanganan awal.
“Karena mereka basah, kami evakuasi duluan. Ibu dan anak kami antar ke Kapal Neptune,” ujarnya.
Sementara itu, kru KM Putri Sakinah bersama sejumlah awak kapal lain tetap melanjutkan pencarian terhadap kapal yang dilaporkan tenggelam. Upaya pencarian berlangsung hingga sekitar pukul 12.00 WITA.
Bas Rein menyebutkan, unsur TNI Angkatan Laut lebih dulu tiba di lokasi kejadian, kemudian disusul oleh tim Basarnas. Namun, keterbatasan baterai telepon seluler membuat awak Kapal Neptune akhirnya kembali ke kapal.
“Sekitar setengah jam setelah kami kembali ke kapal, Basarnas datang untuk menjemput para tamu,” kata Bas Rein.
Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Empat WNA Spanyol
Sementara itu, upaya pencarian terhadap empat warga negara asing (WNA) asal Spanyol yang hilang akibat tenggelamnya KM Putri Sakinah masih terus dilakukan. Hingga Sabtu (27/12/2025), Tim SAR Gabungan menyisir perairan Selat Padar pada hari kedua operasi pencarian.
Kepala Kantor SAR Maumere, Fathur Rahman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan tim langsung bergerak menuju lokasi setelah menerima laporan kejadian pada Jumat malam.
“Tim SAR Gabungan pada Jumat malam setelah menerima informasi langsung menuju lokasi menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat. Tiga orang penumpang dievakuasi oleh Kapal Neptune dan empat orang dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan. Sementara empat orang WNA asal Spanyol yang merupakan satu keluarga terdiri dari suami, istri, serta dua anak masih dalam pencarian hingga saat ini,” kata Fathur Rahman.
Pada hari kedua pencarian, Tim SAR Gabungan kembali mengerahkan berbagai unsur dan peralatan pendukung untuk memperluas area pencarian.
“Hari ini merupakan pencarian hari ke-2 terhadap empat WNA Spanyol. Tim SAR Gabungan telah menuju lokasi kejadian dengan mengerahkan alut RIB Pos SAR Manggarai Barat, Sea Rider KSOP Labuan Bajo, serta RIB Lanal Labuan Bajo, termasuk membawa peralatan selam. Kita semua berharap operasi SAR hari ini membuahkan hasil,” ujarnya.
Kronologi Kejadian
Kapal wisata KM Putri Sakinah diketahui membawa 11 orang penumpang (person on board/POB). Kapal tersebut bertolak dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar sekitar pukul 20.00 WITA.
Sekitar 30 menit perjalanan, kapal dilaporkan mengalami mati mesin sebelum akhirnya tenggelam di perairan Pulau Padar. Dari total penumpang, tujuh orang berhasil selamat, terdiri atas dua WNA asal Spanyol, empat kru kapal, dan satu pemandu wisata. Seluruh korban selamat telah dievakuasi ke Labuan Bajo.
Hingga Sabtu pagi, Tim SAR Gabungan masih mempertimbangkan kondisi arus laut dan cuaca dalam melanjutkan pencarian terhadap empat korban yang belum ditemukan. (moa)