Pengurusan Dokumen Korban Banjir di Medan, Disdukcapil Diinstruksikan Jemput Bola
December 27, 2025 08:27 PM

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Berdasarkan data Pemko Medan, sebanyak 85,5 ribu warga Kota Medan mengungsi karena rumah terdampak banjir parah 27-29 November 2025. Warga kehilangan berkas-berkas administrasi kenegaraan yang penting setelah diterjang banjir parah sepanjang sejarah Medan.

Untuk itu, Wali Kota Medan, Rico Waas, warga korban banjir tidak dipersulit soal dokumen kependudukan. Dalam peninjauannya ke Kantor Disdukcapil Medan, Kamis (4/12), Rico langsung memerintahkan agar seluruh layanan dipermudah, dipercepat, dan dilakukan dengan pola jemput bola ke daerah-daerah terdampak.

“Banyak dokumen masyarakat yang rusak. Karena itu, pelayanan harus hadir ke daerah-daerah. Urusan KK, KTP, akta lahir, akta kematian, akta nikah, semua harus bisa kita jemput bola,” katanya di depan Kepala Disdukcapil Medan, Baginda Siregar, Kamis (4/12).

Rico menegaskan warga tak perlu lagi repot membuat laporan kehilangan ke polisi. Seluruh proses penerbitan ulang dipermudah karena data rekam sudah tersimpan dalam sistem. “Datanya sudah terekam. Tinggal dicetak kembali. Tadi ada warga lapor KK dan KTP hilang, langsung kita bereskan hari ini,” kata Rico.

Disdukcapil Medan kata Rico sudah bergerak. “Tim sekarang ada di Kelurahan Beringin dan Kampung Kuala Bekala. Besok ke Tanjung Gusta dan Gelanggang Rantau,” ujarnya.

Dengan cara ini, pemerintah memastikan warga yang sedang memulihkan rumah usai banjir tidak perlu antre atau jauh-jauh ke kantor Disdukcapil.

Baca juga: Korupsi Smartbord Rp 6 Milliar, Kejati Sumut Tangkap Kepala Dinas Pendidikan Tebingtinggi

Tak Ada Pungutan

PADA kesempatan tersebut, Rico juga mengingatkan keras agar pelayanan benar-benar gratis. “Gratis semua. Kalau ada yang berani ambil duit, Kadisnya kita masukkan ke aparat penegak hukum (APH) saja,” tegasnya.

Ia juga meminta seluruh petugas mematuhi SOP penyelesaian dokumen. “Kalau SOP-nya tiga hari, ya tiga hari. Kecuali ada tambahan data. Kalau nggak ada masalah, ikuti SOP. Jangan melanggar SOP,” ujarnya.

Dengan pola jemput bola ini, Pemko Medan memastikan pemulihan dokumen warga terdampak banjir berlangsung cepat, mudah, dan tanpa hambatan, sehingga masyarakat dapat kembali mengakses layanan publik dengan normal.

Madan warga Marelan yang terdampak banjir parah hingga seleher orang dewasa berharap layanan tersebut sampai ke Tenjun, Marelan. Ada ratusan rumah terdampak banjir parah.  "Ya harapannya semoga layanan itu sampai ke Marelan. Jangan di pusat Medan saja, kami disini juga warga Medan. Tolong diperhatikan secara adil," katanya. (dyk/Tribun-Medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.