Dulu Real Astronomi Kini Lebih 'Edutainment', Intip Wajah Baru Planetarium TIM yang Lebih Digital
December 27, 2025 10:49 PM

​TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Bagi warga Jakarta yang rindu memandang bintang-bintang di dalam kubah besar Taman Ismail Marzuki (TIM), ada suasana berbeda yang ditawarkan Planetarium Jakarta saat ini.

Bukan lagi sekadar simulasi langit malam yang kaku, wajah baru Planetarium kini hadir dengan sentuhan teknologi digital yang lebih modern dan kekinian.

​Operation Manager TIM, Dian Permana, mengungkapkan perbedaan paling mencolok antara Planetarium dulu dan sekarang terletak pada penyajiannya yang mengusung konsep edutainment (education & entertainment).

​"Ini lebih digitalisasi ya, dan sudah lebih modern. Sifatnya edutainment. Kalau yang dulu mungkin benar-benar real planetarium sesuai ilmu astronomi, kalau sekarang kita mengikuti perkembangan zaman," ujar Dian saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/12/2025).

​Sensasi Bioskop 4D 

​Jika dulu pengunjung langsung diajak menatap rasi bintang sejak menit pertama, kini pengalaman yang ditawarkan lebih variatif.

​Dian menjelaskan, dalam durasi pertunjukan selama 45 menit, pengunjung akan diberikan kejutan visual yang tidak hanya terbatas pada luar angkasa.

​Di awal pertunjukan, pengunjung disuguhi pemandangan bawah laut yang memukau.

​Selanjutnya barulah penonton diajak berkelana menjelajahi planet-planet dan bintang-bintang.

​Pertunjukan saat ini bahkan disebut memberikan sensasi layaknya sinema 4D.

Selain menyaksikan edukasi mengenai astronomi, Planetarium kini dilengkapi teknologi visual canggih serta asisten berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa menjelaskan berbagai fenomena astronomi dengan cara yang lebih mudah dan interaktif.

Ada dua karakter di video AI yakni berwajah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno.

​Animo Membeludak

Wajah baru Planetarium ini rupanya sukses menyedot perhatian warga. 

Dian menyebutkan animo masyarakat sangat tinggi, terbukti dengan tiket yang terjual habis untuk kuota daring.

​"Setiap harinya tiket terjual 200 per show. Jadi total sekitar 800-an pengunjung setiap harinya yang terbagi ke dalam 4 sesi," jelasnya.

​Mengapa Belum Ada Penambahan Sesi?

​Meski permintaan tinggi, pihak pengelola belum berencana menambah jam tayang dalam waktu dekat. Hal ini dikarenakan perangkat teknologi yang digunakan masih tergolong baru.

​"Alatnya masih baru, jadi kami masih harus cek terus. Tapi ke depannya pasti ada (penambahan), kami lagi pikirkan teknologinya seperti apa," kata Dian.

Dia menjelaskan, tiket yang dijual secara online telah habis  hingga tanggal 31 Desember 2025.

​Setiap harinya, Planetarium TIM menggelar empat sesi pertunjukan dengan kapasitas 200 tiket per sesi. 

​Meski demikian, bagi warga yang masih ingin menyaksikan pertunjukan di Planetarium, pihak pengelola masih menyediakan kuota pembelian tiket langsung di lokasi atau on the spot (OTS).

"Tapi kita masih buka untuk on the spot. Ada 50 kuota di setiap show-nya," ujar Dian.

​Mengingat membludaknya antrean dan tingginya minat masyarakat, Dian mengatakan, pengelola kini menerapkan aturan pembatasan ketat untuk pembelian tiket di tempat yakni satu pendamping hanya bisa membeli satu tiket untuk anak-anak.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.