SURYA.CO.ID, NGANJUK - Pembangunan Museum dan Rumah Singgah Pahlawan Nasional Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim), resmi dimulai.
Proyek monumental ini, ditargetkan tuntas dalam waktu singkat, yakni empat bulan dan diproyeksikan menjadi ikon perjuangan kaum buruh di Indonesia.
Dimulainya pembangunan ini ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, serta kakak kandung Marsinah, Marsini pada Sabtu (27/12/2025).
Baca juga: Kapolri Letakkan Batu Pertama Museum Marsinah di Nganjuk, Jadi Simbol Perjuangan Buruh Indonesia
Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea, menegaskan bahwa pengerjaan museum ini akan dilakukan secara intensif. Pihaknya optimistis, bangunan tersebut sudah bisa berdiri kokoh pada April tahun depan.
“Pembangunan museum ditargetkan selesai pada 20 April 2026,” ujar Andi Gani di lokasi pembangunan, Desa Nglundo.
Gedung ini didirikan tepat di samping rumah masa kecil Marsinah.
Keberadaan museum ini diharapkan tidak hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga tempat bagi generasi muda untuk mempelajari nilai-nilai keberanian sang pahlawan buruh.
Kabar membanggakan lainnya adalah rencana peresmian museum tersebut.
Andi Gani mengungkapkan, bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah memberikan lampu hijau untuk hadir langsung meresmikan Museum Marsinah pada awal Mei mendatang.
"Hasil pembicaraan kami dua hari lalu, Presiden berkenan meresmikan secara langsung. Presiden akan hadir langsung di Desa Nglundo pada Sabtu, 2 Mei 2026. Kami bersyukur, Pak Presiden memberikan perhatian luar biasa," ungkap Andi Gani.
Nantinya, Museum Marsinah akan menyimpan berbagai koleksi berharga milik almarhumah.
Pengunjung dapat melihat langsung barang-barang pribadi, hingga dokumen-dokumen penting yang mencatat jejak perjuangan Marsinah dalam menuntut hak-hak pekerja pada masa itu.
Pemilihan Desa Nglundo sebagai lokasi museum dianggap sangat tepat, mengingat di desa inilah Marsinah dilahirkan, dibesarkan, hingga akhirnya dimakamkan.
Lokasi ini, diprediksi akan menjadi pusat ziarah sejarah bagi aktivis buruh dan masyarakat umum dari seluruh penjuru tanah air.