TRIBUNKALTIM.CO - Kisah penyelamatan seorang pria yang terombang-ambing di perairan Laut Ambalat, Samboja, Kalimantan Timur viral di media sosial.
Adapun unggahan viral ini diunggah di Instagram @info_samarinda_, Sabtu (27/12/2025).
Pria tersebut dilaporkan jatuh dari kapal pada malam hari dan bertahan hidup di tengah laut selama sekitar 12 jam sebelum akhirnya ditemukan oleh warga yang sedang memancing.
Peristiwa ini terjadi pada malam Selasa, 24 Desember 2025, dan baru berakhir pada Rabu, 25 Desember 2025, saat korban berhasil diselamatkan.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi lemah namun masih sadar, setelah semalaman lebih terombang-ambing di laut tanpa alat keselamatan memadai.
Korban diketahui bernama Arman, seorang perantau asal Sulawesi yang tinggal dan bekerja di wilayah Samarinda.
Setelah melalui proses penyelamatan, pengantaran, hingga pencarian keluarga, Arman kini telah kembali ke rumah keluarganya di Jalan Mas Penghulu, Samarinda Seberang, dan dilaporkan dalam keadaan sehat.
Baca juga: Video Banjir Balikpapan Viral, Kawasan Teritip Terendam Sabtu Pagi
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari warga yang menolong, peristiwa bermula saat Arman berada di atas kapal yang digunakan untuk aktivitas di laut.
Pada malam kejadian, Arman diketahui sedang membersihkan buritan kapal, yaitu bagian belakang kapal yang biasanya dekat dengan mesin atau baling-baling.
Aktivitas ini dilakukan saat kapal berada di perairan Laut Ambalat, kawasan laut yang berbatasan dengan Samboja.
Ketika sedang membersihkan buritan, kapal yang ditumpanginya tiba-tiba diterjang ombak besar.
Kondisi laut malam hari yang gelap serta gelombang tinggi membuat Arman kehilangan keseimbangan hingga akhirnya terjatuh ke laut.
Tidak disebutkan adanya alat pelampung yang dikenakan saat itu, sehingga korban langsung terombang-ambing mengikuti arus laut.
Bertahan Hidup Sejak Malam Hingga Siang Hari
Setelah jatuh ke laut sekitar pukul 22.00 WITA, Arman berusaha bertahan dengan cara mengapung dan mengikuti arus.
Selama kurang lebih 12 jam, ia berada di laut tanpa kepastian arah, menghadapi dinginnya air laut, kelelahan fisik, serta risiko hipotermia, yaitu kondisi tubuh kehilangan panas secara drastis akibat paparan suhu dingin dalam waktu lama.
Hingga menjelang siang keesokan harinya, tenaga Arman semakin melemah.
Namun, ia tetap berusaha bertahan sambil berharap ada kapal atau nelayan yang melintas.
Upaya bertahan hidup ini menjadi penentu keselamatannya, mengingat laut pada malam hingga pagi hari merupakan kondisi paling berbahaya bagi korban jatuh ke laut.
Sekitar pukul 10.00 WITA, Rabu (25/12/2025), keberuntungan akhirnya datang. Sejumlah warga yang sedang memancing di perairan sekitar Balikpapan–Ambalat melihat sosok manusia terapung di laut.
Awalnya mereka mengira itu adalah benda hanyut, namun setelah mendekat terdengar teriakan minta tolong.
Diselamatkan Warga Saat Memancing
Warga yang tengah memancing tersebut segera mendekati lokasi dan memastikan bahwa orang yang terapung itu masih hidup.
Dalam kondisi lemah, Arman akhirnya berhasil dinaikkan ke atas kapal pemancing.
Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati karena kondisi korban yang sudah kelelahan dan nyaris tidak memiliki tenaga.
Setelah berhasil naik ke kapal, Arman langsung diberikan pertolongan awal. Ia dibaringkan, dihangatkan, dan diberi minum untuk memulihkan kondisinya.
Warga kemudian mendengar langsung cerita dari Arman mengenai kronologi jatuhnya ia dari kapal akibat ombak besar malam sebelumnya.
Proses Pencarian Keluarga dan Pengantaran ke Rumah
Setelah kondisi Arman sedikit membaik, warga berupaya mencari informasi mengenai identitas dan keluarga korban.
Dari pengakuannya, diketahui bahwa Arman merupakan perantau asal Sulawesi yang tinggal di Samarinda.
Namun, saat itu Arman tidak memiliki kontak keluarga yang bisa dihubungi secara langsung.
Warga kemudian berinisiatif menyebarkan informasi melalui pesan berantai dan media sosial, berharap ada pihak yang mengenali korban atau mengetahui keberadaan keluarganya.
Upaya ini membuahkan hasil setelah diketahui bahwa Arman tinggal di wilayah Samarinda Seberang, tepatnya di kawasan Mangkupalas.
Tidak berhenti sampai di situ, sejumlah warga juga membantu mengantarkan Arman hingga ke rumah keluarganya di Jalan Mas Penghulu, Samarinda Seberang.
Proses pengantaran ini melibatkan kepedulian lintas wilayah, mulai dari warga Balikpapan hingga Samarinda.
Kini Sudah Bersama Keluarga dalam Kondisi Sehat
Setibanya di rumah, Arman akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Rasa haru dan syukur menyelimuti momen tersebut, mengingat keluarga sebelumnya belum mengetahui kejadian yang menimpa Arman selama lebih dari setengah hari di laut.
Unggahan ini pun menuai berbagai rasa syukur warganet di kolom komentar.
"Syukur Alhamdulillah masih di berikan umur panjang," tulis warganet.
"Alhamdulillah panjang umur dan sehat terus pak tulang punggung klrg aamiin," tulis warganet.
Lihat unggahan selengkapnya KLIK LINK DI SINI