Pelatih PSM Makassar Tomas Trucha: Wasit Asing Tak Seharusnya Pimpin Pertandingan Super League  
December 28, 2025 09:22 AM

 

TRIBUN-TI

 

MUR.COM, MAKASSAR - Pelatih PSM Makassar Tomas Trucha menyebut, Super League 2025/2026 tak seharusnya dipimpin wasit asing.

Ia menilai, wasit lokal patut diberi kepercayaan meski mereka biasa membuat kesalahan.

Hal ini disampaikan Tomas Trucha saat konferensi pers usai laga PSM Makassar vs Persib Bandung pada partai tunda pekan kedelapan Super League, Sabtu (27/12/2025) malam.

Duel yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat itu dipimpin wasit asing asal Jepang Yudai Yamamoto.

Yudai Yamamoto telah dipermanenkan sebagai wasit asing untuk bertugas di Super League.

Selain Yudai Yamamotto, ada wasit asing berpaspor Uzbekistan, Malaysia dan Yordania yang memimpin laga kompetisi kasta tertinggi di Indonesia.

"Pada umumnya saya pikir liga indonesia seharusnya dipimpin wasit lokal, meski pun mereka buat kesalahan, tapi kesalahan tersebut adalah bagian dari sepak bola," sebut Tomas Trucha.

Menurut dia, kebijakan kurang tepat jika pertandingan satu klub di selang-seling antara wasit asing dan lokal.

"Jadi pada saat ditempatkan wasit lokal, lalu wasit asing, wasit lokal, lalu wasit asing, saya kira itu tidak tepat," tutur juru taktik asal Republik Ceko ini.

Tomas Trucha sangat paham wasit tidak mudah memimpin pertandingan.

Namun, mereka melakukan pekerjaan dengan baik.

"Saya percaya wasit lokal bisa mengerjakan pekerjaan yang sama di liga ini," katanya.

Pernyataan Tomas Trucha atas kepemimpinan wasit lokal menyedot perhatian.

Pasalnya, pekan lalu PSM Makassar dirugikan oleh kepemimpinan wasit lokal dan Video Assistant Referee (VAR) saat kalah 0-1 dari Malut United, Minggu (21/12/2025).

Tim Juku Eja seyogyanya mendapatkan penalti di menit 84 usai wingernya Rizky Eka Pratama ditarik oleh gelandang Malut United Wbeymar Angulo.

Wasit memimpin laga itu Yoko Suprianto awalnya langsung menunjuk titik putih. 

PSM Makassar dapat penalti dan memberikan kartu kuning kepada Angulo.

Namun, Yoko Suprianto menganulir keputusannya setelah mengecek VAR. 

Penalti diberikan kepada Yuran Fernandes cs dibatalkan, bahkan kartu kuning Angulo dicabut.

Alhasil PSM Makassar gagal menyamakan skor dan takluk 0-1 dari Malut United.

Belakangan Komite Wasit PSSI mengakui kesalahan pengambilan keputusan di laga tersebut.

Komite yang dipimpin oleh Yoshimi Ogawa menilai PSM Makassar layak mendapatkan penalti.

Manajer PSM Makassar Muhammad Nur Fajrin meminta Komite Wasit PSSI terbuka ke publik.

Ia berharap, Komite Wasit bisa terbuka menjawab pertanyaan publik untuk menghindari opini liar akibat perbuatan wasit.

Lantaran keputusan sang pengadil lapangan di pertandingan PSM Makassar vs Malut United memang menjadi perhatian banyak orang.

Jangan hanya pemain ketika disanksi diumumkan ke publik, begitu pun dengan klub kalau dijatuhi hukuman.

“Tidak ada salahnya Komite Wasit secara proporsional memberikan pertimbangan informasi ke publik terhadap situasi yang menjadi bahan perdebatan di publik,” katanya saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (26/12/2025).

Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini bersyukur Komite Wasit memberikan feedback proporsional dan memberikan pandangan objektif terhadap yang terjadi di lapangan.

Namun, ia berharap, kesalahan wasit tidak terulang lagi. Sebab, walau terbukti salah, tak memberikan dampak kepada PSM Makassar.

PSM Makassar tetap kalah 0-1 dari Malut United.

“Semoga tidak terulang lagi, karena kalau sesudah pertandingan tidak memberikan dampak apapun. Sudah lewat,” ucapnya. (*)

 

 

 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.