Kemenperin: Industri Penunjang Migas Bisa Perkuat Kemandirian Nasional
December 28, 2025 11:38 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai industri penunjang minyak dan gas (migas) dalam negeri memiliki potensi besar sebagai penopang industri nasional sekaligus penguat kemandirian industri strategis.

Hal itu tercermin dari kemampuan industri nasional memproduksi peralatan berteknologi tinggi yang telah memenuhi standar internasional.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penguatan industri penunjang migas merupakan bagian penting dari pembangunan kemandirian industri nasional.

"Industri penunjang migas dalam negeri memiliki peran penting sebagai penopang industri nasional. Pemerintah berkomitmen memastikan pemanfaatan produk dalam negeri semakin optimal guna memperkuat struktur industri nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap produk impor," tutur Agus dalam keterangan, Jumat (26/12/2025).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta menerangkan, industri penunjang migas nasional semakin kompetitif dari sisi teknologi, kualitas produk dan kesiapan sumber daya manusia.

"Hal ini menjadi modal penting dalam mendukung industri nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor," kata dia.

Saat meninjau fasilitas produksi PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK) di Cikande, Serang, Setia menyebut pemerintah terus memperkuat kebijakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri di sektor strategis.

Baca juga: Industri Olahraga Indonesia Bisa Hasilkan Ratusan Triliun, Jadi Motor Ekonomi Baru

"Pemanfaatan produk industri dalam negeri akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja, penguatan kompetensi sumber daya manusia, serta pembangunan ekosistem industri nasional yang berkelanjutan," jelasnya.

PT TRK merupakan perusahaan manufaktur dan engineering nasional yang memproduksi berbagai jenis katup untuk sektor migas, pembangkit listrik dan petrokimia, seperti katup bola, Single Block and Bleed, serta manifold Double Block and Bleed.

Dengan kapasitas sekitar 12.000 unit per tahun, perusahaan ini melayani pasar domestik dan ekspor, terutama ke Timur Tengah. Direktur Utama PT TRK Soni menilai industri katup nasional juga membutuhkan dukungan kebijakan lain, seperti pengendalian produk impor dan kemudahan akses bahan baku.

Baca juga: HKI Apresiasi Langkah Debottlenecking, Dorong Percepat Investasi Industri

"Selain kebijakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri diperlukan juga sinkronisasi kebijakan yang lain, dapat melalui pemberlakuan larangan pembatasan produk katup. Hal itu dibutuhkan untuk pengendalian produk improve agar tidak membanjiri pasar dalam negeri," ungkap Soni.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.