Pelaku Tak Kunjung Ditangkap, Karyawan Hingga Rekan Diperiksa Kasus Tewasnya Anak Haji Maman
December 28, 2025 01:32 PM

TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaku pembunuhan MAHM (9), anak politisi PKS Cilegon Maman Suherman di rumah mewahnya di Cilegon hingga kini masih menjadi misteri.

Kasus ini jadi atensi khusus Polres Cilegon dan Polda Banten.

Setelah dua pekan ini, sebanyak 18 orang saksi telah diperiksa penyidik Polres Cilegon. Namun hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan. 

"Untuk perkembangan sekarang adanya penambahan saksi yang kita periksa. Total saksi yang kita periksa ada 18 orang, baik dari pihak keluarga dan non keluarga," kata Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Utama, Sabtu (27/12/2025), dilansir dari Tribunbanten.com.

Baca juga: Sosok Pembunuh Anak Haji Maman Politisi Cilegon Dibongkar Pakar Forensik, Sebut Ada Petunjuk Penting

RUMAH MEWAH HAJI MAMAM- Potret Rumah mewah di perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) Kota Cilegon, diduga menjadi lokasi perampokan disertai pembunuhan, Rabu, (17/12/2025). Ini sosok anak Haji Maman Suherman ditemukan tewas bersimbah dari di rumah mewah di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon ada Selasa (16/12/2025).
RUMAH MEWAH HAJI MAMAM- Potret Rumah mewah di perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) Kota Cilegon, diduga menjadi lokasi perampokan disertai pembunuhan, Rabu, (17/12/2025). Ini sosok anak Haji Maman Suherman ditemukan tewas bersimbah dari di rumah mewah di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon ada Selasa (16/12/2025). (Dokumentasi/TribunBanten.com/Muhammad Uqel Assathir)

Untuk mengungkap kasus tersebut, kata Yoga, penyidik memperluas pemeriksaan saksi-saksi tak hanya dari pihak keluarga namun karyawan, hingga rekan ayah korban pun juga dimintai keterangan. 

"Sejauh ini untuk pemeriksaan kami melakukan perluasan baik siapapun yang terlibat di keluarga, kenalan keluarga korban, baik yang tinggal di rumah tersebut kita juga lakukan pemeriksaan," ujar dia. 

Terkait indikasi pelaku merupakan orang dekat, polisi belum bisa memastikannya karena proses pendalaman masih terus berjalan.

Termasuk mengenai informasi adanya pemberhentian 7 orang pegawai oleh ayah korban sebelum kejadian, polisi belum memberikan jawaban pasti.

Yoga menegaskan, saat ini Polres Cilegon tengah mengupayakan kasus pembunuhan tersebut diusut secara cepat, profesional dan transparan. 

Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus yang menyita perhatian masyarakat luas ini.

Polda Turun Tangan

Kapolda Banten Irjen Pol Hengki menjelaskan, saat ini masih tetap berada di tahap penyelidikan.

"Saya tidak akan sampaikan perkembangan di sini, intinya masih dalam tahap penyelidikan," ujar Irjen Pol Hengki saat ditanyai TribunBanten.com di Depan Masjid Baiturrahman Polda Banten, usai Salat Jumat dan Rilis Akhir Tahun 2025," Jumat (26/12/2025).

"Teknis penyelidikan tidak kami sampaikan di sini ya," lanjut Kapolda Banten.

Ia mengakui, bila kasus pembunuhan anak dari anggota Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cilegon, Maman Suherman itu telah ditangani Polda Banten dengan dibantu Polres Cilegon.

"Penyelidikan diketuai langsung oleh Pak Dirkrimum Polda Banten. Masih dalam penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya, kita sudah mendatangkan Labfor," jelas Kapolda Banten.

Baca juga: CCTV Rusak Saat Anak Haji Maman Berusia 9 Tahun Tewas di Rumah Mewah, Hanya Berdua dengan Kakak

Murni Pembunuhan

Sementara, terkait dugaan perampokan yang sempat beredar di media sosial, Kasi Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan menyebutkan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan adanya barang milik korban maupun keluarga korban yang hilang.

"Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 8 saksi, ataupun keluarga korban, sejauh ini tidak ditemukan barang milik korban ataupun barang milik keluarga korban, itu tidak ada yang hilang,” ungkapnya.

Meski demikian, Sigit menegaskan pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman dan belum dapat menyimpulkan motif dalam kasus kematian bocah tersebut.

"Kami masih mendalami gitu ya. Kalau kami tidak bisa menduga-duga, kami masih mendalami," ucapnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menduga bila MAHM bukan korban perampokan seperti yang beredar di masyarakat.

"Kasus ini itu dugaan pembunuhan, dapat dilihat dari bagaimana keadaan korban di rumah sakit," ucapnya.

Selain tak ada barang berharga yang hilang, tubuh korban mengalami sejumlah luka.

Hasil pemeriksaan ditemukan 22 luka di tubuh korban. 19 di antaranya merupakan luka akibat benda tajam.

Saat peristiwa terjadi, di rumah hanya ada korban dan kakaknya.

Sementara Maman dan istrinya sedang tak berada di rumah karena tengah bekerja.

Maman mengetahui MAHM dalam kondisi bersimbah darah setelah ia menerima telepon  darurat dari anak berinisial D sekira pukul 14.20 WIB

Dalam telepon tersebut D berteriak meminta tolong ayahnya.

Mendapat kabar itu, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.

Setibanya di rumah, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, namun korban dinyatakan telah meninggal dunia.

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.