TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), resmi memperkenalkan logo dan branding Gerbang Nusantara sebagai identitas baru daerah.
Peluncuran ini menjadi penanda arah positioning PPU, di tengah perannya sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN), dengan fokus pada kreativitas lokal dan ekonomi rakyat.
Branding Gerbang Nusantara tidak sekadar logo acara tahunan.
Pemkab PPU menempatkannya sebagai payung identitas, yang akan digunakan dalam berbagai program promosi daerah, ekonomi kreatif, hingga kegiatan sosial-budaya.
Baca juga: Bupati Mudyat Noor Sebut Peran Ormas Islam Dinilai Strategis Jaga Harmonisan Sosial di PPU
Logo ini diluncurkan bersamaan dengan rangkaian kegiatan publik yang melibatkan komunitas, seniman, dan pelaku UMKM lokal.
Bupati PPU Mudyat Noor menyebut, branding tersebut dirancang untuk merepresentasikan karakter PPU yang terbuka, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan kawasan.
“Gerbang Nusantara kami maknai sebagai pintu masuk kolaborasi. Ini identitas yang ingin menunjukkan bahwa PPU tidak hanya dekat secara geografis dengan IKN, tetapi juga siap secara sosial dan ekonomi,” ungkapnya Minggu (28/12/2025).
Kata Mudyat, Gerbang Nusantara dibangun di atas tiga narasi utama, yakni gerak masyarakat, ruang kreasi, dan persatuan sosial.
Narasi ini kemudian diterjemahkan ke dalam kegiatan olahraga warga, panggung seni-budaya, hingga promosi produk UMKM.
Pemerintah daerah menilai pendekatan ini lebih relevan dibandingkan branding yang bersifat simbolik semata.
Namun, tantangan branding tidak berhenti pada peluncuran logo.
Konsistensi penggunaan, dampak ekonomi nyata, serta keterlibatan masyarakat dalam jangka panjang menjadi indikator keberhasilannya.
"Tanpa itu, branding berisiko menjadi sekadar label acara," sambungnya.
Kepala Bapelitbang PPU, Tur Wahyu, mengatakan Gerbang Nusantara dirancang sebagai identitas yang bisa tumbuh dan dievaluasi dari tahun ke tahun.
“Yang kami dorong bukan euforia sesaat. Branding ini harus hidup di kegiatan masyarakat, di UMKM, di ruang publik. Kalau dampaknya terasa, berarti identitas ini bekerja,” ujarnya.
Ke depan, Pemkab PPU menyebut branding Gerbang Nusantara akan digunakan secara lebih luas, dalam promosi daerah dan pengembangan kawasan publik.
Pemerintah juga membuka ruang evaluasi agar identitas ini tidak terputus dari kebutuhan warga.
"Peluncuran branding ini menandai upaya PPU memperjelas posisinya di tengah percepatan pembangunan nasional," pungkasnya. (*)