MAHM merupakan putra Dewan Pakar DPD PKS Cilegon Maman Suherman. Ia ditemukan tewas pada Selasa (16/12/2025) lalu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim penyidik bahwa CCTV di rumah tempat pembunuhan MAHM di Komplek Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, telah rusak sejak tahun 2023.
Kerusakan ini menjadi salah satu kendala bagi penyidik Polres Cilegon dalam mengungkap kasus tersebut.
"Kendala yang dialami kita adalah dirumah itu CCTV aktif tahun 2023, itu sudah tanyakan kepada pemilik rumah," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yoga Tama kepada wartawan di Cilegon, Sabtu (27/12/2025).
Untuk mengatasi kendala ini, penyidik memperluas area pengecekan CCTV hingga ke rumah-rumah tetangga korban di Perumahan BBS 3 Ciwaduk, Kota Cilegon.
"Warga juga sangat membantu dalam memberikan informasi baik dari CCTV juga saling bekerja sama, dan itu (pemeriksaan) sedang kita lakukan perluasan area pengecekan CCTV," ujar dia.
Kendala lain yang dihadapi penyidik adalah tidak adanya petugas keamanan yang berjaga 24 jam di rumah Maman Suherman.
Meskipun demikian, polisi telah memeriksa petugas keamanan lingkungan perumahan, meskipun pos mereka berada di blok yang berbeda dengan rumah korban.
"Sekuriti kompleks yang mungkin ada 2 blok dari situ (rumah korban)," kata dia.
Polisi juga telah memperluas pemeriksaan untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis terhadap bocah kelas 4 SD tersebut.
Ada 10 saksi tambahan yang telah dimintai keterangan sehingga total 18 saksi.
Pemeriksaan terhadap kolega, rekan, hingga karyawan orangtua korban juga dimintai keterangan, mengingat Maman Suherman diketahui berprofesi sebagai pengusaha selain politisi.
Sukir, satpam perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon mengungkap keberadaan dua pembantu di rumah politisi PKS Maman Suherman saat terjadi pembunuhan terhadap MAHM.
Sukir mengatakan pada kejadian, sebenarnya ada dua orang asisten rumah tangga. Namun keduanya sudah pulang.
"Ada dua pembantunya (ART). Pembantunya ada yang pulang jam 11.00 (WIB). Dan katanya ada satunya lagi (ART) pulang sekitar jam 2 (14.00 WIB)," ujar Sukir dikutip dari video Kompas.TV.
Sementara peristiwa tersebut pertama kali diketahui ayah korban sekitar pukul 14.20 WIB setelah
menerima telepon darurat dari anak keduanya berinisial D.
D yang diketahui berada di rumah bersama korban ketika kejadian berlangsung itu meminta pertolongan dengan nada panik kepada ayahnya.
Mendapat kabar itu, Maman langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan menuju rumah.
Setibanya di rumah, ia mendapati kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, namun korban dinyatakan telah meninggal dunia.
(*)
# TKP # Pembunuhan # Anak Kader PKS # Kader PKS # Cilegon # CCTV #