Jalan Curam dan Berlubang di Klemuk Kota Batu Memicu Rem Blong Hingga Menyebabkan Kecelakaan Maut
December 28, 2025 02:45 PM

SURYAMALANG.COM, BATU - Jalur alternatif Klemuk yang berada Jalan Raya Rajekwesi, Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu kembali memakan korban.

Setelah sebelumnya seorang kakek bernama Fadil Al Laseri (77) warga Kota Malang, meninggal dunia di lokasi kejadian setelah kendaraannya diduga mengalami rem blong pada Minggu (14/12/2025) lalu dan masuk ke selokan, kejadian kecelakaan karena rem blong kembali terjadi pada Sabtu (27/12/2025).

Tak tanggung-tanggung, dalam sehari, menurut Relawan Klemuk, Suliyanton atau yang akrab disapa Ajunk, ada tiga kejadian rem blong di sana.

Bahkan dua kejadian didapati dalam kurun waktu kurang dari satu jam alias terjadi berdekatan.

“Kemarin ada kejadian tiga kali rem blong kendaraan sepeda motor."

"Tepatnya saat kami (relawan) sedang memperbaiki jalur penyelamat."

"Kami cangkuli pasirnya biar lembut dan efektif untuk pengendara yang mengalami rem blong."

"Tiba-tiba kejadian. Mungkin jarak jauh dari luar kota dan tidak istirahat sehingga remnya panas,” kata Ajunk kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (28/12/2025).

Baca juga: Ramp Check Kendaraan Wisatawan di Kota Batu saat Libur Nataru, Cermat Sebelum Sewa Bus Pariwisata

Ajunk menjelaskan, ada beberapa penyebab kendaraan mengalami rem blong di Jalur Klemuk, salah satunya karena banyaknya jalan berlubang di sana.

Adanya jalan berlubang menurutnya membuat kendaraan roda dua maupun roda empat dari arah atas (Pujon ke Batu) melakukan pengereman untuk menghindari lubang, sehingga itulah yang memicu terjadinya rem blong.

“Kami minta Dinas PUPR menambal jalan yang berlubang."

"Di sini jalannya banyak lubangnya."

"Harus ditambal lagi karena kendaraan menghindari lubang akhirnya sering main rem dan remnya panas akhirnya ngeblong."

"Apalagi saat libur seperti sekarang ini yang lewat lebih banyak khususnya roda dua,” ujarnya.

Sementara itu, terkait kondisi jalan berlubang di Jalur Klemuk, Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Kota Batu, Eko Setiawan menyatakan, pihaknya sebelumnya telah melakukan penambalan jalan meski tak secara menyeluruh karena keterbatasan material.

Sehingga penambalan hanya dilakukan untuk lubang yang terlalu dalam dan dinilai membahayakan.

“Sebenarnya untuk lubang yang terlalu dalam di Jalur Klemuk sudah kami lakukan penambalan Minggu kemarin."

"Memang masih ada beberapa lubang kecil karena memang stok material kami untuk menutupi lubang sudah menipis,” jelas Eko saat dikonfirmasi SURYAMALANG.COM.

Selain itu Eko juga menyinggung terkait ketidak-layakan Jalur Klemuk untuk dilalui oleh kendaraan yang memang kurang fit atau tidak laik jalan berdasarkan Forum lalu lintas Kota Batu.

“Sudah diputuskan bahwa Jalur Klemuk memang tidak layak untuk dilalui oleh kendaraan yang kurang fit selain karena alignment vertikal yang terlalu curam juga karena daerah tersebut juga rawan mengalami longsoran,” terangnya.

Lanjut Eko, terkait rencana jangka panjang nasib Jalur Klemuk ini, pihak DPUPR Kota Batu akan mengubah Trase jalan Klemuk sehingga Trase lebih landai dan lebih aman.

Trase jalan merupakan rencana atau sumbu jalan yang melintasi daerah berkontur curam baik menanjak atau menurun tajam yang dirancang agar mengikuti bentuk topografi sambil tetap memenuhi standar keamanan.

Biasanya berada di daerah pegunungan, dengan kemiringan dan tikungan yang ekstrem sehingga memerlukan kehati-hatian ekstra saat berkendara.

“Namun upaya ini tentunya membutuhkan anggaran yang lumayan besar,” bebernya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk sebaiknya tidak melintas di Jalur Klemuk apabila kendaraan dan kondisi fisik tidak fit untuk melintas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.