TRIBUNSUMSEL.COM - Fernando Martin Carreras, pelatih Klub Liga Spanyol (LaLiga), Valencia, tim B Wanita, dikabarkan menjadi korban dalam insiden tenggelamnya kapal wisata di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (26/12/2025).
Fernando Martin Carreras dilaporkan meninggal dunia bersama ketiga anaknya (dua laki-laki dan satu perempuan) dalam insiden tragis tersebut.
Tiga anak Fernando Martin Carreras yang dimaksud adalah Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martines Ortuno Enriquejavier.
Baca juga: Liburan Berujung Duka, Bocah 7 Tahun Asal Palembang Hilang Tenggelam di Sungai Komering OKI
Sementara, istri Fernando Martin Carreras serta satu anak perempuannya berusia tujuh tahun, Mar Martinez Ortuno, berhasil selamat dari insiden tersebut.
Pihak klub menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pelatih Valencia B Women tersebut beserta anak-anaknya.
Fernando Martin Carreras merupakan mantan pesepak bola yang semasa kariernya pernah membela sejumlah klub di wilayah Valencia, Cultural Leonesa, hingga Cartagena.
Pada musim ini, ia dipercaya menangani Valencia Women B yang berlaga di Divisi Ketiga RFEF, salah satu level kompetisi di bawah naungan LaLiga dan Liga Spanyol.
Dilansir dari situs BDFutbol, Fernando Martín Carreras lahir di Valencia pada 27 Agustus 1981 silam.
Pria berusia 44 tahun itu merupakan mantan pemain sepak bola profesional yang pernah membela sejumlah klub di Divisi Segunda B (setara Liga 3 Spanyol).
Klub yang pernah dibela pemain berposisi bek tengah itu seperti Benidorm musim 2005-2006, kemudian Cultural Leonesa, Alcoyano, FC Cartagena, dan terakhir Ontinyent musim 2013-2014.
Pemain dengan tinggi badan sekitar 184 cm itu juga pernah meraih trofi juara 1 Divisi Segunda B bersama Alcoyano pada 2008-2009.
Secara total, Fernando Martín Carreras tercatat telah bermain 243 pertandingan di level profesional sepanjang kariernya sebagai pemain.
Setelah pensiun sebagai pemain, Fernando Martín Carreras melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan. Pada musim 2025-2026, ia didapuk sebagai pelatih kepala tim B Putri Valencia yang berlaga di Tercera RFEF (divisi tingkat empat sepak bola Spanyol).
Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF), LaLiga, serta mayoritas klub kasta tertinggi Liga Spanyol menyatakan duka mendalam atas kabar tragis Fernando Martin Carreras bersama tiga anaknya.
Skuad Valencia mengheningkan cipta selama satu menit pada Sabtu ini saat kembali menjalani sesi latihan di kompleks olahraga klub setelah libur Natal.
“Di masa sulit ini bagi semua pihak, klub ingin menyampaikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga, sahabat, serta rekan-rekan di Valencia CF, Valencia CF Women, dan Akademi VCF,” tulis pernyataan resmi Valencia mengenai tragedi ini.
Melalui media sosial X, RFEF mengunggah pesan yang menyatakan bahwa federasi “turut berduka atas wafatnya Fernando Martín, pelatih tim B putri Valencia CF, beserta tiga anaknya.”
LaLiga juga menyampaikan “belasungkawa yang paling tulus kepada keluarga dan sahabat almarhum.” Real Madrid turut mengungkapkan “duka mendalam” atas peristiwa tersebut dan menyampaikan “seluruh kasih dan dukungan” kepada istri Fernando Martin, Andrea, serta putrinya, Mar
“Kami juga menyampaikan belasungkawa ini kepada seluruh keluarga dan orang-orang terdekatnya, serta kepada seluruh keluarga besar Valencia,” demikian pernyataan klub.
Kecelakaan tragis sehari setelah Natal tersebut terjadi di sekitar Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Dilaporkan, kapal wisata yang ditumpangi rombongan tersebut mengangkut total 11 orang.
KM Putri Sakinah tenggelam di perairan Selat Padar, Labuan Bajo, pada Jumat (26/12/2025) malam sekitar pukul 21.00 Wita.
Kecelakaan bermula saat kapal wisata KM Putri Sakinah yang membawa 11 penumpang berangkat dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar untuk perjalanan wisata pukul 20.00 Wita.
Namun, pada pukul 20.30 Wita kapal tersebut mengalami mati mesin dan tenggelam dalam kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, lebih dari 2 meter, sehingga menyebabkan kapal terbalik.
Kapal berbendera Indonesia dengan tipe kapal tradisional pengangkut penumpang ini mengangkut awak kapal, pemandu wisata, dan penumpang, termasuk wisatawan mancanegara.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengutarakan kesemua korban merupakan anggota keluarga.
"Keempat korban tersebut merupakan wisatawan mancanegara, warga negara Spanyol, yang berdasarkan data awal berada dalam satu rombongan keluarga," kata Stephanus, dikutip Kompas.com
Baca juga: Danau Ranau di OKU Selatan Bersiap Sambut Wisatawan Saat Libur Tahun Baru 2026
Berdasarkan keterangan kru kapal, empat korban diduga berada di dalam kamar saat insiden terjadi.
Kondisi ini membuat mereka tidak sempat menyelamatkan diri ketika kapal mengalami situasi darurat.
Sesaat setelah menerima informasi dari agen kapal, KSOP Kelas III Labuan Bajo segera melakukan koordinasi dan mengerahkan tim tanggap darurat bersama unsur Basarnas, TNI AL, Polairud Polda setempat, serta instansi terkait lainnya untuk melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR).
"Seluruh korban selamat (tujuh orang) telah berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo dan berada dalam kondisi selamat," ujarnya.
Ayah mertua Fernando Martin Carreras, Enrique Ortuno, mengungkapkan kesaksiannya terkait peristiwa tragis itu.
Ia mengaku terus berkomunikasi dengan putrinya yang selamat dari kecelakaan tersebut.
"Anak perempuan dan cucu perempuan saya terlempar dari perahu karena mereka berada di bagian yang lebih tinggi," jelas Enrique dikutip dari Mundo Deportivo.
"Mereka jatuh ke laut dan telah diselamatkan, tetapi tiga cucu saya dan menantu laki-laki saya mungkin terjebak di dalam perahu, yang hancur dan tenggelam dengan cepat."
Pasca-kecelakaan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menutup sementara pelayaran kapal wisata menuju Pulau Padar dan Pulau Komodo.
Kebijakan ini diambil menyusul cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran.
Pihak klub menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pelatih Valencia B Women tersebut beserta anak-anaknya.
Dalam pernyataan resminya, Valencia CF menyebut insiden itu sebagai tragedi besar bagi klub.
"Valencia CF sangat berduka atas meninggalnya Fernando Martín, pelatih Valencia CF Women B, dan tiga anaknya dalam kecelakaan kapal tragis di Indonesia, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak berwenang setempat."
"Di masa sulit ini bagi semua orang, Klub ingin menyampaikan dukungan dan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan kolega Valencia CF, Valencia CF Women, dan Academia VCF," demikian pernyataan mereka.
Data Korban
Korban Selamat:
(*)
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com