BANJARMASINPOST.CO.ID - Imbas undang penceramah Gus Miftah di acara doa akhir tahun 2025, pemkab menuai cibiran.
Pemkab yang menerima cibiran dari publik itu adalah Bogor. Ini terjadi karena menghadirkan Miftah Maulana Habiburrohman (Gus Miftah) sebagai penceramah.
Sesuai jadwal, Gus Miftah akan hadir dalam acara Doa Bersama Akhir Tahun 2025 di Masjid Raya Nurul Wathon Pakansari Kabupaten Bogor.
Sayangnya, kehadirannya mendapat cibiran dari netizen, Jumat (26/12/2025).
Akun media sosial Instagram Bupati Bogor, Rudy Susmanto, dibanjiri komentar netizen, seperti dilansir dari Warta Kota.
Mereka mempertanyakan alasan mengundang Gus Miftah sebagai penceramah.
Baca juga: Tak Terima Diteriaki Gangster, Geng Motor Keroyok Pesilat Sampai Tewas, Perguruan Kini Bertindak
"Kenapa mesti Miftah?" tulis akun @nanasuryana28380, dikutip Sabtu (27/12/2025).
"Bangun pakai uang rakyat, pas peresmian ngundang yang menghina rakyat. Otaknya di mana?" tulis akun lainnya @dariuswi2883.
Ada punya netizen yang menginginkan ulama lokal sebagai penceramah dalam kegiatan tersebut.
"Mendingan pake Ulama lokal, asli Bogor yang lebih beradab dan beretika. Apakah Bogor kekurangan tokoh ulama, kenapa harus Miftah yang banyak kontroversi nya," kata akun @tian.widyana.
Kehadiran Gus Miftah di Kabupaten Bogor mengundang pro dan kontra dari netizen di sosial media.
Pasalnya, mantan staff khusus presiden tersebut pernah viral mengolok-olok pedagang es teh dengan menyebutnya 'goblok'.
Sementara itu, dalam keterangan resminya, Pemkab Bogor menyebut penutupan akhir tahun 2025 dilaksanakan berbeda.
Pemkab Bogor menggelar doa bersama dan santunan anak yatim/lansia, serta refleksi akhir tahun di kawasan Pakansari, Cibinong.
Kata Bupati Bogor, Rudy Susmanto, perayaan akhir tahun kali ini tidak diisi dengan euforia atau hiburan.
"Menutup akhir tahun 2025, kami memilih berkumpul dan berdoa bersama seluruh masyarakat Kabupaten Bogor," katanya.
"Ini adalah bentuk ikhtiar batin, memohon rida Allah SWT agar Bogor senantiasa dalam lindungan-Nya," sambung Rudy.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memilih tidak mengomentari cibiran netizen yang menolak kehadiran Gus Miftah.
"Tanya ke mereka lah (netizen) yang mengkritik. Jangan tanya gua," kata Ajat.
Doa bersama yang digelar Gus Miftah di penghujung tahun 2025 ternyata berawal dari sebuah telepon singkat.
Gus Miftah mengungkapkan, terselenggaranya doa bersama di akhir tahun ini berawal dari obrolan singkat namun penuh makna dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Tanpa persiapan panjang dan anggaran khusus, istighosah akbar warga Nahdliyin itu pun terwujud sebagai doa untuk negeri dan keselamatan bangsa.
Acara doa bersama yang kemudian bertajuk 'Doa Untuk Negeri: Satu NU, Satu Bangsa' berlangsung khidmat di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat.
Acara tersebut dihadiri ribuan jamaah Nahdliyin yang memadati area masjid sejak selepas Isya.
Acara tersebut menjadi ruang spiritual untuk mendoakan pemulihan pasca bencana di Sumatra sekaligus keselamatan bangsa dari ancaman iklim ekstrem yang belakangan kian nyata dirasakan masyarakat.
"Ide acara ini baru tiga hari lalu saya ditelepon Pak Dasco," tutur Gus Miftah di kawasan Jakarta Barat, Jumat (26/12/2025).
"Beliau bilang, 'Gus, saya rindu istighosahnya orang NU, Mumpung ini musibah, yuk istighosah'," imbuhnya.
Ajakan tersebut langsung direspons cepat oleh Gus Miftah.
Dengan waktu persiapan yang terbilang singkat dan tanpa anggaran khusus, ia segera menghubungi Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul untuk menggerakkan doa bersama berskala nasional.
"Waktunya mepet, cuma tiga hari. Enggak ada anggaran sama sekali," katanya.
"Tapi istighosah itu kan memohon pertolongan, jadi harus jalan," ujar Gus Miftah.
Gus Miftah menegaskan bahwa esensi dari doa bersama di penghujung tahun ini adalah kekompakan dan kebersamaan warga NU.
Ia menyebut, Gus Ipul dan Gus Ipang Wahid bahkan ikut urunan secara pribadi demi terlaksananya acara tersebut.
Acara doa bersama ini turut dihadiri jajaran petinggi PBNU dan tokoh-tokoh nasional, di antaranya Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar dan Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar.
Selain menjadi penutup spiritual di akhir tahun 2025, kegiatan ini juga menjadi simbol kepedulian sosial warga NU terhadap korban bencana dan masa depan bangsa Indonesia.
Sebelumnya, Gus Miftah menyiapkan donasi untuk membantu warga Aceh dan Padang, Sumatera Barat sebesar Rp1 miliar.
Gus Miftah mengakui, donasi tersebut sebagian sudah ia saluran, agar bantuan bisa segera diberikan kepada warga yang menjadi korban atau terkena dampak dari banjir bandang dan longsor di Aceh dan Padang.
"Hari ini saya donasi untuk Aceh sebesar Rp500 juta yang dibelanjakan sama kawan-kawan saya di Aceh," kata Gus Miftah ketika ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (1/12/2025) malam.
"Nanti insyaallah saya akan kirim sembako untuk Padang sebesar Rp500 juta. Jadi total Rp1 miliar," imbuhnya.
Mengenai donasi yang di Padang, Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pun menyalurkannya kepada beberapa rekan artis.
"Rencana kita ada komunikasi dengan Mas Ricky Komo sama Mas Praz Teguh. Karena kita enggak tahu apa yang dibutuhkan yang di daerah sana," ucapnya.
"Makanya saya butuh kawan untuk bisa membelanjakan di Padang kemudian dibawa ke daerah terdampak," tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta ini mengatakan, donasi tersebut bukan dari kumpulan donatur yang ia kumpulkan sebelumnya.
"Itu uang saya pribadi. Kenapa? Karena membantu itu bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah, tapi semua orang termasuk saya," jelasnya.
Gus Miftah pun mengajak semua masyarakat untuk bisa saling membantu kepada orang-orang yang membutuhkan.
Agar para korban banjir dan longsor bisa menerima bantuan yang layak.
"Kalau kita hari ini melihat kepedulian itu mulai menurun, maka untuk itu kemudian saya tergerak untuk bisa hadir di daerah bencana itu," ujar Gus Miftah.
"Makanya, ayo buat teman teman salurkan bantuan buat korban, karena bencana kali ini sangat luar biasa, korban butuh bantuan sesegera mungkin," tambahnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Wartakota.com)