TRIBUNNEWS.COM – Penampilan gemilang Brahim Diaz bersama timnas Maroko di Piala Afrika 2025 memicu efek domino menjelang bursa transfer musim dingin Januari 2026. Gelandang serang Real Madrid itu tampil menonjol sepanjang turnamen, hingga kini masuk radar dua raksasa Serie A, AC Milan dan Juventus.
Situasi tersebut membuat Real Madrid mulai bersikap waspada. Meski kerap berperan sebagai pelapis, Brahim Diaz tetap dianggap sebagai aset penting skuad Los Blancos.
Pada musim ini, pemain berusia 26 tahun itu telah mencatatkan 18 penampilan dengan torehan satu gol dan dua assist.
Namun di level internasional, Brahim justru tampil sebagai bintang. Ia menjadi salah satu pemain paling mencolok di Piala Afrika 2025, berperan vital sebagai kreator serangan timnas Maroko dengan kontribusi dua gol dari dua laga awal fase grup.
Maroko kini memuncaki klasemen sementara Grup A dengan koleksi empat poin dari dua pertandingan. Singa Atlas hanya membutuhkan hasil imbang saat menghadapi Zambia pada 30 Desember untuk memastikan tiket ke babak 16 besar.
Brahim Diaz diprediksi kembali menjadi andalan pada laga tersebut. Keberaniannya dalam duel satu lawan satu, visi bermain yang tajam, serta ketenangan dalam mengambil keputusan membuatnya menjadi motor serangan utama Maroko di turnamen ini.
Performa impresif tersebut tak luput dari pantauan klub-klub elite Eropa.
Menurut laporan Real Madrid Universal, AC Milan menjadi salah satu klub yang paling serius memantau situasi Brahim.
Rossoneri -julukan AC Milan- memiliki ikatan emosional dengan sang pemain setelah masa peminjamannya yang cukup sukses di San Siro beberapa musim lalu.
Sementara Juventus juga masuk dalam perburuan. Bianconeri melihat Brahim sebagai sosok ideal untuk meningkatkan kreativitas lini tengah serang serta memberi fleksibilitas taktik bagi tim.
Baca juga: AC Milan vs Hellas Verona, 3 Poin Penting Rossoneri Demi Kudeta Inter Milan
Persaingan dua raksasa Serie A itu berpotensi mendongkrak nilai transfer Brahim.
Berdasarkan data Transfermarkt, nilai pasar Brahim Diaz saat ini berada di kisaran Rp608 miliar, angka yang dinilai relatif terjangkau untuk pemain serbabisa dengan kualitas tinggi.
Meski kerap disebut sebagai gelandang box-to-box, peran Brahim lebih menonjol sebagai gelandang serang kreatif yang mampu beroperasi di ruang sempit, membantu fase bertahan sekaligus menjadi pemantik serangan.
Tak hanya dari Italia, minat juga datang dari Liga Inggris. Aston Villa dan Tottenham Hotspur dikabarkan turut memantau perkembangan Brahim Diaz jelang dibukanya bursa transfer.
Peluang Brahim untuk hengkang pada Januari 2026 pun terbuka lebar. Pasalnya, ia kini berada dalam posisi sulit di Real Madrid karena bukan pilihan utama.
Brahim harus bersaing dengan nama-nama seperti Rodrygo, Arda Guler, Jude Bellingham, bahkan mulai tergeser oleh Franco Mastantuono dalam urutan prioritas.
Meski tak pernah mengeluhkan perannya, pentingnya Brahim di skuad utama diperkirakan akan semakin berkurang.
Terlebih, Real Madrid berencana memulangkan Nico Paz pada musim panas mendatang, yang berpotensi semakin mempersempit menit bermainnya.
Di sisi lain, manajemen Real Madrid sebenarnya tidak berniat melepas Brahim.
Namun, jika sang pemain meminta untuk pergi demi mendapatkan peran lebih besar, Los Blancos disebut tak akan menghalangi dan tentu dengan banderol tinggi.
Hal itu sejalan dengan penilaian pelatih Xabi Alonso, yang menegaskan pentingnya peran Brahim Diaz dalam tim.
“Saya mendapati dia dalam kondisi prima. Saya sudah mengenalnya, saya tahu betapa besar pengaruh Brahim, betapa baiknya dia memahami perannya. Dia unggul di ruang sempit. Semua ini tidak mengejutkan saya,” ujar Xabi Alonso, dikutip dari OneFootball pada Agustus 2025.
Patut dinanti kemanakah klub yang akan dituju oleh Brahim Diaz atau justru bertahan di Real Madrid di tengah sulitnya mendapatkan kepercayaan penuh.
(Tribunnews.com/Ali)