Wisatawan Kecewa Museum Keraton Solo Digembok, Ketua LDA KPH Eddy Wirabhumi: Cari Solusi Terbaik
December 28, 2025 04:38 PM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Keriuhan masa libur akhir tahun di Kota Solo terasa sedikit hambar bagi para pelancong yang ingin berkunjung ke Museum Keraton Kasunanan Surakarta. 

Alih-alih disambut kemegahan koleksi sejarah, mereka justru harus berhadapan dengan pintu yang digembok rapat.

Kondisi memprihatinkan ini memicu langkah sigap dari Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat. 

Ketua Eksekutif LDA, KPH Eddy Wirabhumi, menyatakan pihaknya tengah berupaya keras agar wisatawan tetap bisa menikmati suasana keraton melalui akses Pintu Kamandungan.

Langkah ini diambil mengingat akses utama museum saat ini masih terkunci akibat konflik internal antara kubu Pakubuwono XIV Hangabehi dan kubu Pakubuwono XIV Purboyo.

“Agar di tengah suasana liburan ini wisatawan tetap bisa menikmati, meski terbatas, kami akan memberikan solusi. Seperti dulu, pernah dibuka akses dari Kamandungan ke pelataran, kemudian kembali lagi,” ungkap KPH Eddy saat ditemui pada Sabtu (27/12/2025).

Baca juga: Kubu Purboyo Gembok Pintu Keraton Solo, Hangabehi Pilih Tak Melawan: Kita Hidup di Negara Republik

Antara Harapan Wisatawan dan Gembok yang Terkunci

Akhir pekan seharusnya menjadi momen puncak bagi kunjungan wisata cagar budaya. 

Sayangnya, banyak pengunjung yang datang jauh-jauh dari luar kota, seperti Jakarta, harus menelan kekecewaan. 

Sejak diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon beberapa waktu lalu, museum yang telah direvitalisasi tersebut justru kembali ditutup rapat.

Eddy Wirabhumi menargetkan solusi aksesibilitas ini bisa segera terwujud dalam waktu dekat demi menghargai waktu dan usaha para wisatawan.

“Mudah-mudahan tidak bisa hari ini, besok. Kalau Sabtu-Minggu penuh, kasihan mereka,” tuturnya penuh harap.

Situasi ini terbilang ironis. Mengingat pada pertengahan Desember lalu, petugas Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X sempat diizinkan masuk untuk menyelesaikan tata pamer sebelum peresmian. Namun, sesaat setelah seremoni selesai, gembok kembali dipasang.

Baca juga: Hangabehi Selesaikan Syarat Jadi Raja di Tengah Polemik, 7 Kali Jumatan di Masjid Agung Keraton Solo

Permohonan Maaf dan Jalan Tengah

Menanggapi polemik yang terus berlanjut, KPH Eddy secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada publik. 

Ia menyayangkan bahwa aset sejarah yang seharusnya menjadi sarana edukasi justru sulit diakses setelah dipercantik.

“Museum itu memang sampai saat ini masih digembok dan tidak bisa diakses. Kami mohon maaf kepada masyarakat. Ini sangat disayangkan, karena di masa liburan masyarakat seharusnya bisa mendapatkan informasi tambahan tentang Museum Keraton, tetapi setelah direnovasi justru digembok rapat,” terangnya.

Demi memecah kebuntuan, pihak LDA akan segera berkoordinasi dengan Panghageng Sasana Wilapa PB XIV Hangabehi, GKR Koes Murtiyah Wandansari (Gusti Moeng), serta Sinuhun Hangabehi. 

Fokus utamanya adalah memberikan izin akses terbatas agar wisatawan tidak pulang dengan tangan hampa.

“Kami menerima keluhan, masukan, dan saran agar selama liburan ini diberikan akses untuk menikmati keraton. Hal ini akan kami sampaikan kepada keluarga besar Gusti Moeng dan Sinuhun agar aksesibilitas bisa diberikan meski terbatas,” tambahnya lagi.

Baca juga: Kelanjutan Revitalisasi Keraton Solo di Tengah Polemik yang Memanas, Fadli Zon: Ini Masih Kondusif

Mengutamakan Kondusivitas

Meski mengakui bahwa pengerjaan konservasi oleh BPK belum tuntas 100 persen akibat tekanan situasi di lapangan, Eddy menegaskan bahwa ruang pameran sebenarnya sudah sangat layak dinikmati publik.

“Sejujurnya, BPK yang melakukan konservasi kemarin belum tuntas karena bekerja dalam suasana tertekan. Namun sebetulnya sudah bisa dinikmati,” jelasnya.

Menariknya, meski suasana memanas, pihak LDA memilih jalur diplomasi ketimbang konfrontasi. 

Eddy menegaskan tidak akan ada aksi pembukaan paksa museum guna menghormati arahan dari pemerintah pusat.

“Pemerintah tidak menyarankan pembukaan paksa, sehingga kami akan mencari solusi terbaik,” pungkasnya.

(TribunTrends.com/TribunSolo.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.