Jelang Musda, Kader Senior Golkar Sumut Nilai Lima Kader Dianggap Pantas jadi Ketua
December 28, 2025 04:50 PM

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Politikus senior Partai Golkar Hardi Mulyono Surbakti 
menilai ada banyak kader Golkar Sumut yang layak memimpin kedepan.

Mulyono menegaskan, pergantian jabatan Ketua Golkar Sumut itu adalah untuk kepentingan masa depan partai serta mendukung kebijakan Gubernur Sumut Bobby Nasution.

"Irham Buana Nasution, Rolel Harahap, Yasir Ridho Lubis, Andar Amin Harahap dan tokoh muda Golkar Rahmadianshah, adalah lima nama yang layak memimpin Golkar Sumut dari aspek ketokohan maupun kedekatan personalnya dengan Gubsu saat ini," kata Mulyono, Minggu (28/12/2025). 

Mulyono menyarankan agar Hendri Yanto Sitorus tidak memaksakan diri maju sebagai calon Ketua DPD Sumut. 

Menurutnya Hendri Yanto Sitorus tidak akan sanggup memimpin DPD Golkar Sumut, karena banyaknya kader yang harus diakomodir.  

Apalagi, permasalahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara perlu perhatian lebih oleh Hendri selaku Bupati. 

"Tentunya, mimpin DPD Golkar Sumut tidak akan sama dengan memimpin Kabupaten Labuhanbatu Utara. Dari berbagi aspek, anak Buyung Sitorus itu sangat tidak layak memimpin Golkar Sumut," kata Hardi Mulyono.

Saat ini kegaduhan di tubuh Partai Golkar Sumut seusai Musa Rajekshah (Ijeck) dicopot sebagai Ketua DPD Golkar Sumut tanpa alasan jelas, masih terus berlanjut. 

Hardi mengingatkan, Golkar Sumut tetap bisa menjadi partai besar dan diperhitungkan, karena selama ini dipimpin oleh sosok dengan ketokohannya yang sudah teruji. 

Beberapa nama besar yang pernah memimpin Golkar Sumut diantaranya adalah Mudyono, Effendi Ritonga, Yunus Harahap, Ali Umry, Syamsul Arifin, Ajib Shah, Ngogesa Sitepu dan Ijeck.

"Jelaslah, anak Buyung Sitorus yang disiapkan menggantikan Ijeck, sangat beda kualitas dengan nama-nama tokoh yang pernah memimpin Golkar Sumut," ujarnya.

Karenanya, Hardi Mulyono mendesak DPP Golkar agar Musda Sumut yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2026, membuka peluang bagi kader-kader terbaik untuk mencalonkan diri. 

Hardi pun berharap, musda Golkar kali ini merupakan tantangan bagi kelima kader terbaik Golkar Sumut tersebut. 

"Ini kesempatan bagi kader terbaik Golkar Sumut untuk maju sebagai Ketua DPD Sumut."

Berkaitan dengan kegaduhan dan keresahan di tubuh Golkar Sumut, Hardi Mulyono juga mengingatkan Plt Ketua DPD Ahmad Doli Kurnia Tanjung untuk tidak menciptakan kondisi yang membuat perpecahan kader. 

"Laksanakan saja tugas yang diberikan DPP kepada anda di Sumut. Tak perlu melontarkan pernyataan-pernyataan bohong dan menyesatkan, yang malah bisa menambah kegaduhan yang sudah ada," pinta Hardi.

Hardi menambahkan, Ijeck telah menerima atas pencopotan dirinya sebagai Ketua Golkar Sumut, meski hal tersebut tidak pernah dibicarakan DPP dengannya. 

Sikap legowo Ijeck itu, artinya dia telah berupaya agar pencopotannya tidak menimbulkan kegaduhan berkepanjangan. 

"Mestinya, Doli tidak perlu lagi menimbulkan kegaduhan baru dengan menebar kebohongan. Itu sikap picik!," kata dia. 

Hardi juga mempertanyakan peran dan kontribusi Doli Tanjung sebagai wakil rakyat Sumut di DPR-RI, baik untuk masyarakat maupun untuk Golkar Sumatera Utara. 

"Doli datang merasa bagaikan pahlawan di Golkar Sumut. Padahal, tak ada kontribusinya untuk partai selama ini," jelasnya.

(cr17/tribun-medan.com) 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.