KAPAL MOTOR Wisata Tenggelam di Pulau Padar NTT, Berikut Detail Korban dan Selamat
December 28, 2025 04:50 PM

TRIBUN-MEDAN.COM - Kapal Motor (KM) Putri Sakinah tenggelam di perairan Selat Pulau Padar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (26/12/2025) malam. 

Total 11 penumpang menjadi korban kecelakaan kapal wisata ini. Sebanyak tujuh penumpang kapal dinyatakan selamat, sementara empat penumpang lain yang merupakan turis asing asal Spanyol dilaporkan hilang.

Berdasarkan hasil pengecekan dan pembaruan data manifest, Minggu (28/12/2025), diketahui para korban WNA Spanyol merupakan satu keluarga berjumlah enam orang. 

Dari jumlah tersebut, dua orang berhasil selamat, sementara empat lainnya masih dalam pencarian.

Salah satu korban yang hingga kini belum ditemukan adalah Martin Carreras Fernando, yang merupakan pelatih Tim B Wanita klub sepak bola Valencia FC. Ia menjadi korban bersama tiga anaknya yang masih di bawah umur. 

Sementara istri Fernando dan satu anak perempuan lainnya berhasil selamat dari insiden tenggelamnya kapal tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru, 11 penumpang kapal wisata di Pulau Komodo adalah 4 korban meninggal (pelatih Valencia dan 3 anaknya) dan 7 yang selamat (2 turis Spanyol dan 5 kru), dengan nama korban meninggal adalah Fernando Martin Carreras, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martines Ortuno Enriquejavier. Sementara 7 orang selamat berhasil dievakuasi dan sebagian adalah wisatawan Spanyol lainnya.

Detail Penumpang (Korban dan Selamat):

  • Korban Meninggal (4 orang):

|. Fernando Martin Carreras (pelatih akademi Valencia)

|. Martin Garcia Mateo (anak Fernando)

|. Martines Ortuno Maria Lia (anak Fernando)

|. Martines Ortuno Enriquejavier (anak Fernando)

  • Selamat (7 orang):

|. Dua wisatawan Spanyol lainnya

|. Lima kru kapal

Daftar lengkap 7 penumpang yang selamat belum terperinci, termasuk dua wisatawan Spanyol lainnya.

Tragedi ini terjadi akibat gelombang tinggi (swell) yang mematikan di perairan Labuan Bajo, dengan peringatan BMKG yang masih berlangsung hingga akhir 2025.

Pelayaran ke Pulau Komodo dan Padar sempat ditutup sementara setelah kejadian ini.

Tim SAR Gabungan masih melanjutkan pencarian terhadap empat korban di perairan Labuan Bajo. 

Pencarian sudah memasuki hari keempat, namun hingga kini para korban belum berhasil ditemukan.

Sejak pukul 07.30 Wita, Minggu (28/12/2026), tim gabungan melakukan penyisiran di sekitar Perairan Pulau Padar dengan memperluas area pencarian hingga 5,25 nautical mile dari titik kejadian kapal pada 26 Desember 2025.

Kepala Kantor SAR Maumere selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Fathur Rahman, menjelaskan bahwa sejumlah unsur dikerahkan dalam operasi hari ini.

“Pagi tadi Tim SAR Gabungan mulai melakukan penyisiran kembali di perairan Pulau Padar dengan perluasan area pencarian. Unsur yang dikerahkan antara lain RIB Pos SAR Manggarai Barat, Sea Rider KSOP Manggarai Barat, Sea Rider Ditpolairud Polda NTT, serta RBB Lanal Labuan Bajo,” ujar Fathur Rahman.

Selain itu, untuk memperkuat operasi pencarian, KN SAR Puntadewa turut dikerahkan dari Maumere menuju Labuan Bajo. “Pada pukul 10.30 Wita, kami juga mengerahkan KN SAR Puntadewa bersama 27 rescuer dan tenaga pendukung dari Kantor SAR Maumere menuju lokasi kejadian. Kapal diperkirakan tiba di Labuan Bajo sekitar pukul 20.30 Wita,” lanjutnya.

Fathur menegaskan, seluruh unsur SAR gabungan tetap berupaya maksimal meski dihadapkan pada kondisi cuaca yang kurang bersahabat. “Semua Tim SAR Gabungan hari ini terus melaksanakan pencarian. Kami berharap para korban dapat segera ditemukan,” tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi cuaca di perairan Labuan Bajo terpantau tidak kondusif, dengan angin dan gelombang yang cukup tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu kendala utama dalam proses pencarian.

Reporter Tribunflores.com saat ini masih berada di lokasi bersama Tim SAR Gabungan dan terus memantau perkembangan pencarian empat WNA Spanyol korban kecelakaan KM Putri Sakinah tersebut.

Seputar Pulau Padar

Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, NTT, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. 

Pulau ini relatif lebih dekat ke Pulau Rinca dari pada ke Pulau Komodo, yang dipisahkan oleh Selat Lintah.

Di sekitar pulau ini terdapat pula tiga atau empat pulau kecil. 

Pulau Padar juga diterima sebagai, situs Warisan Dunia UNESCO, karena berada di dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Gili Motang. 

Pulau Padar tidak dihuni oleh komodo lantaran rantai makanan yang teputus. 

Jenis-jenis reptil di Pulau Padar di antaranya ular cincin mas (Bioga Dendrophylla), biawak, tokek, dan ular hijau.

Laut di sekitar pulau memiliki beberapa lokasi yang populer untuk scuba diving dan snorkeling.

Seiring meningkatnya popularitas Pulau Padar sebagai destinasi wisata alam, pemerintah berencana untuk menerapkan sistem kuota pengunjung yang lebih ketat. 

Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan terhadap ekosistem pulau dan mempertahankan kualitas pengalaman wisata alam yang berkelanjutan.

Pembatasan tersebut meliputi pengurangan jumlah turis yang diperbolehkan berada di pulau pada satu waktu, serta peningkatan pengawasan di titik-titik populer untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat kunjungan massal.

(*/tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.