Insiden Tabrakan Jembatan Mahulu, DPRD Kaltim akan Panggil Pelindo dan KSOP di Awal Tahun
December 28, 2025 06:57 PM

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan perhatian serius terhadap insiden tabrakan yang melibatkan Jembatan Mahakam Ulu (Mahulu) di Samarinda baru-baru ini. 

Sebagai tindak lanjut, DPRD Kaltim berencana memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Pihak legislatif melalui komisi terkait khususnya II dan III telah sepakat untuk melakukan koordinasi.

“Jika perlu, lintas komisi untuk mendalami permasalahan ini,” sebut Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, Minggu (28/12/2025).

Pemanggilan akan ditujukan kepada pihak operator dan regulator yang bertanggung jawab atas aktivitas pemanduan kapal (assist) di bawah jembatan.

Baca juga: 3 Fakta Hasil Pemeriksaan Jembatan Mahulu Samarinda Usai Ditabrak Tongkang Batu Bara

"Kami menginginkan adanya pemanggilan kepada regulator maupun operator pelaksanaan assist di bawah Jembatan Mahulu yang mengalami insiden kemarin," ujar politisi Golkar yang akrab disapa Hamas ini.

Desakan untuk klarifikasi cukup kuat, tetapi agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) tersebut belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat karena terbentur agenda akhir tahun.

Pihak DPRD menegaskan akan meminta penjelasan mendalam dari PT Pelindo selaku operator dan KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) selaku regulator mengenai kronologi dan prosedur keselamatan yang dijalankan saat kejadian berlangsung.

"Karena sudah akhir tahun dan kita sudah tutup buku, maka kemarin belum sempat dilaksanakan. Berkemungkinan akan kita lakukan pemanggilan dan koordinasi kepada instansi terkait itu nanti di awal tahun," tandasnya.

DPRD sendiri menyinggung peran Perusda agar dilibatkan dalam pengolongan di Jembatan khususnya yang merupakan aset Pemda.

Legislatif berharap, kedepannya tidak ada lagi perusahaan swasta atau perseroan yang langsung berhubungan dengan operator dan regulator tanpa melibatkan mekanisme koordinasi dengan daerah.

“Selain mengejar PAD, kan mengingat jembatan yang berdiri ada juga milik Pemda dan merupakan aset vital bagi masyarakat Kaltim,” pungkas Hamas.

Baca juga: Insiden Jembatan Mahulu Samarinda, Tongkang Batu Bara Melintas di Luar Jadwal

Tongkang dengan nama lambung M80-1302 ini ditarik Tugboat (TB) KD 2018 dari hulu Sungai Mahakam menuju ke muara nampak membawa ribuan metriks ton batubara tersebut diduga akan mengolong di bawah jembatan, namun belum pada jadwalnya. (*)

 

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.