Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat, Ini Daftar Daerah di Sulsel Berstatus Waspada–Awas
December 28, 2025 09:22 PM

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini masuk kategori rawan bencana akibat cuaca ekstrem yang memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menetapkan status Waspada hingga Awas pada dasarian ketiga Desember 2025, yakni 21–31 Desember, untuk beberapa daerah.

Wilayah yang masuk kategori rawan meliputi Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Maros, serta Kota Makassar.

Kondisi cuaca tersebut berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang.

Dampaknya, tinggi gelombang laut di perairan Sulsel meningkat dan membahayakan aktivitas pelayaran.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo, menyebut wilayah perairan Kabupaten Pangkep dan kawasan pesisir menjadi daerah dengan risiko tertinggi saat ini.

Peningkatan gelombang laut berpotensi menyebabkan kecelakaan laut, terutama bagi kapal kecil dan transportasi antar pulau.

“Wilayah perairan Pangkep dan pesisir lainnya perlu diwaspadai karena gelombang tinggi dapat membahayakan aktivitas pelayaran,” kata Amson.

Cuaca ekstrem tersebut sebelumnya telah menelan korban jiwa.

Sebuah kapal pembawa bantuan pangan untuk warga Pulau Podang tenggelam di Perairan Kepulauan Podang, Sabtu (27/12/2025). Dalam kejadian itu, Camat Liukang Tupabiring, Fitri Mubarak, bersama dua orang lainnya meninggal dunia.

BMKG juga mencatat potensi hujan lebat terjadi di sedikitnya 13 daerah pada dasarian ketiga Desember 2025. Daerah tersebut antara lain Parepare, Soppeng, Barru, sebagian wilayah Bone, Pangkep, Maros, Sinjai, Gowa, Makassar, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba.

Secara umum, wilayah pesisir selatan dan barat Sulsel mengalami peningkatan curah hujan signifikan.

Sementara wilayah utara, seperti Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, dan Enrekang, tetap diguyur hujan meski dengan intensitas lebih rendah.

BMKG IV Makassar juga mengingatkan potensi angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba akibat pertemuan awan hujan, termasuk disertai kilat dan petir.

BPBD Sulsel mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan pengguna transportasi laut, untuk meningkatkan kewaspadaan serta rutin memantau informasi cuaca sebelum beraktivitas.

Sulsel sendiri tengah memasuki puncak musim hujan pada Desember 2025 hingga Januari 2026.

BMKG menegaskan potensi cuaca ekstrem masih akan terus terjadi selama periode tersebut.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.