TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop 1) Jakarta mencatat akan ada lonjakan arus kedatangan penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ke Jakarta.
Pada periode 28 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Franoto Wibowo, total kedatangan penumpang di berbagai stasiun wilayah Daop 1 Jakarta mencapai 311.303 pelanggan.
Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta Catat Penjualan 702 Ribu Tiket pada Masa Angkutan Nataru 2025
Jumlah tersebut kata Franoto, masih bersifat dinamis mengingat tiket dengan stasiun ketibaan Jakarta hingga hari ini masih tersedia.
"Kami melihat tren kedatangan penumpang yang cukup tinggi dan merata hingga awal Januari 2026. KAI Daop 1 Jakarta terus memastikan seluruh layanan kedatangan berjalan aman, lancar, dan nyaman, khususnya di stasiun-stasiun utama yang menjadi tujuan arus balik masyarakat," ujar Franoto dalam keterangan resminya, Minggu (28/12/2025).
Baca juga: KAI Daop 1 Pastikan Tiket Kereta Api Keberangkatan Jakarta Masih Tersedia hingga 4 Januari 2026
Franoto lantas membeberkan data jumlah penumpang yang datang di Jakarta berdasarkan tanggalnya.
Kata dia, puncak kedatangan penumpang di Jakarta terjadi pada Minggu, 28 Desember 2025, dengan jumlah penumpang turun sebanyak 50.965.
Selanjutnya, pada Senin, 29 Desember 2025 akan tiba di Jakarta sebanyak 47.114 pelanggan.
"Angka tersebut mencerminkan mulai bergulirnya arus balik dan mobilitas masyarakat menuju Jakarta dan sekitarnya pasca libur Natal," ucapnya.
Secara rinci, jumlah kedatangan penumpang di wilayah Daop 1 Jakarta pada periode 28 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 adalah sebagai berikut:
- 28 Desember 2025: 50.965 pelanggan
- 29 Desember 2025: 47.114 pelanggan
- 30 Desember 2025: 38.661 pelanggan
- 31 Desember 2025: 33.152 pelanggan
- 1 Januari 2026: 30.971 pelanggan
- 2 Januari 2026: 33.188 pelanggan
- 3 Januari 2026: 36.528 pelanggan
- 4 Januari 2026: 40.724 pelanggan
Data tersebut diambil dari pembelian tiket KAJJ oleh penumpang selama momen Nataru 2025/2026.
Hingga Minggu (28/12/2025) pukul 08.00 WIB, sebanyak 702.232 tiket telah terjual dari total 909.536 yang disediakan untuk periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
"Tingginya volume penumpang pada masa Angkutan Nataru ini menunjukkan bahwa kereta api masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian," kata Franoto.
Meski jumlah pemesanan tiket oleh masyarakat terbilang tinggi, namun dia memastikan ketersediaan tiket di momen Nataru ini masih ada
Berdasarkan data pemesanan, okupansi atau tingkat keterisian penumpang pada 28 Desember 2025 yang mencapai 83 persen, selanjutnya pada 29 Desember mencapai 70 persen serta 30 dan 31 Desember 2025, masing-masing 68 persen.
Sementara itu, tingkat keterisian penumpang menjadi rendah kembali yakni pada awal Januari 2026 yang masih berada pada kisaran 40–53 persen.
"Kami mengimbau masyarakat yang belum memiliki tiket untuk segera merencanakan perjalanan, karena ketersediaan tiket masih ada, terutama untuk keberangkatan setelah puncak arus liburan. Namun, penjualan tiket bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu," ucap Franoto.
Baca juga: 3,3 Juta Orang Naik Kereta Api di Libur Nataru, Okupansi KA Jarak Jauh di Atas 100 Persen
Berdasarkan catatan pihaknya kata Franoto, pada hari ke-11 masa Angkutan Nataru atau Minggu hari ini, pukul 08.00 WIB, tercatat 44.374 penumpang naik dan 50.965 penumpang turun di wilayah Daop 1 Jakarta.
Stasiun Pasar Senen, Gambir, dan Bekasi menjadi stasiun dengan volume penumpang tertinggi.
Secara kumulatif, stasiun Yogyakarta menjadi tujuan favorit masyarakat yang berangkat dari ketiga stasiun keberangkatan di Jakarta tersebut.
"Secara kumulatif selama 11 hari, jumlah penumpang kereta api jarak jauh mencapai 436.702 penumpang naik dan 396.029 penumpang turun, dengan kota tujuan favorit antara lain Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, dan Purwokerto," katanya.
Sebagai langkah antisipatif penumpang agar tidak tertinggal kereta, Franoto meminta agar diperlukan penghitungan waktu yang tepat.
Kata dia, tidak ada salahnya calon penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun keberangkatan demi mendapatkan waktu yang lebih luang.
"Kami mengimbau pelanggan untuk mengalokasikan waktu kedatangannya ke stasiun dengan baik agar tidak tertinggal kereta, memeriksa kembali jadwal dan identitas perjalanan, serta memanfaatkan fasilitas boarding face recognition agar proses naik kereta lebih cepat dan nyaman," tutup Franoto.
Sebagai informasi, pada masa Angkutan Nataru tahun ini, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 1.732 perjalanan kereta api.
Jumlah tersebut meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 1.577 perjalanan.
Dimana keseluruhan perjalanan itu dilakukan dengan mengoperasikan 86 kereta api jarak jauh yang terdiri dari 68 KA reguler, 16 KA tambahan, serta 2 KA layanan kereta motor gratis (Motis).