TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kelapa sawit masih menjadi primadona sektor perkebunan di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sebagai salah satu pilar ekonomi daerah, luasan kebun sawit di Sumbar terus menjadi perhatian, terutama dalam kontribusinya terhadap kesejahteraan petani rakyat.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 yang dikutip pada Senin (29/12/2025), total luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Sumatera Barat telah mencapai angka yang fantastis, yakni 256.329,51 hektar.
Namun, tahukah Anda daerah mana yang memiliki kebun sawit terluas di Ranah Minang?
Dari total 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman Barat masih kokoh berada di urutan pertama sebagai raksasa sawit di Sumbar.
Pasaman Barat tercatat memiliki luas areal mencapai 127.429,00 hektar, atau hampir mencakup 50 persen dari seluruh total luas lahan sawit rakyat di provinsi tersebut.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Semen Padang Kena Bantai Madura United 1-5, Kabau Sirah Makin Terbenam di Klasemen
Di posisi kedua, menyusul Kabupaten Pesisir Selatan dengan luas 43.358,80 hektar, disusul oleh Kabupaten Dharmasraya di posisi ketiga dengan luas 34.339,79 hektar.
Berikut adalah daftar lengkap luas kebun sawit rakyat di Sumatera Barat menurut data BPS 2024 (angka sementara) yang dirangkum TribunPadang.com:
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 9.000 Hari Ini, Harga per Gram di Angka Rp 2.596.000
Sementara itu, beberapa wilayah seperti Kepulauan Mentawai, Kota Padang Panjang, Bukittinggi, dan Payakumbuh tercatat belum memiliki areal perkebunan sawit rakyat yang signifikan.
Tingginya angka luasan lahan di wilayah seperti Pasaman Barat dan Dharmasraya menunjukkan bahwa komoditas ini menjadi tulang punggung ekonomi bagi masyarakat setempat.
Selain menyerap banyak tenaga kerja, industri sawit juga mendorong pertumbuhan UMKM di sekitar wilayah perkebunan.
Pemerintah daerah pun terus berupaya meningkatkan tata kelola perkebunan agar produktivitas sdm dan keberlanjutan lingkungan tetap terjaga.
Bagi para petani, memantau data luasan dan perkembangan harga TBS (Tandan Buah Segar) secara berkala menjadi kunci dalam menjaga kestabilan pendapatan mereka.(*)