Penyesalan Dosen UIM Setelah Video Meludahi Kasir Viral: 33 Tahun Mengabdi, Rusak dalam Sedetik
December 29, 2025 12:48 PM

 

TRIBUNTRENDS.COM - Sebuah tindakan impulsif berujung pahit bagi Amal Said (AS), seorang dosen senior di Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM). 

Karier panjang yang ia rintis selama puluhan tahun kini terancam hancur setelah sebuah rekaman video memperlihatkan dirinya meludahi seorang kasir swalayan viral di jagat maya.

Bagi Amal, apa yang terjadi dalam hitungan detik tersebut terasa menghapus pengabdiannya selama tiga dekade. 

Kini, ia hanya bisa berharap adanya jalan damai di tengah tekanan mental yang hebat dan proses hukum yang sedang berjalan.

Karier di Ujung Tanduk Akibat Amarah

Sejak video tersebut tersebar luas pada Rabu (24/12/2025), Amal mengaku dunianya seolah runtuh. Predikatnya sebagai pendidik yang dihormati kini berganti dengan kecaman publik.

"Sekarang ini sudah rusak nama saya, bahkan mungkin juga berakibat ke tempat kerja saya ini. Rusak sekali saya ini. Satu detik saya berbuat itu, 33 tahun saya pegawai, mengajar, ribuan mahasiswa saya selesaikan, masa sedetik itu rusak segalanya, tidak sebanding," kata Amal dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/12/2025).

Merasa terpojok secara sosial dan profesi, Amal sangat menginginkan adanya penyelesaian secara kekeluargaan dengan pihak korban berinisial N (21). 

Ia berharap kasus yang kini bergulir di kantor polisi tidak berlanjut lebih jauh.

"Saya tidak mau kasih panjang masalah, kalau bisa diselesaikan baik-baik saja, dosa-dosa saya tanggung sendiri," ujar Amal.

Baca juga: Didesak Mengaku, Ini Kekhilafan yang Dilakukan Kasir ke Amal Said, Dosen UIM Akui Salah Sudah Ludahi

Klaim Kesalahpahaman dan Harga Diri

Di balik aksi tak terpujinya itu, Amal memiliki versi tersendiri mengenai pemicu amarahnya. 

Ia dengan tegas membantah tudingan bahwa dirinya menyerobot antrean saat berbelanja camilan. 

Menurutnya, ia hanya berpindah ke meja kasir yang tampak sudah kosong untuk mempercepat proses pembayaran.

"Awalnya memang saya singgah untuk membeli cemilan, setelah saya ambil belanjaan, turunlah saya ke kasir, saya antre disitu, saya sama sekali tidak menyerobot, saya ikut antrean," ucap Amal.

Namun, situasi memanas ketika kasir wanita tersebut memberikan teguran. 

Amal merasa cara penyampaian sang kasir tidak menghormati dirinya sebagai orang yang lebih tua, bahkan ia merasa harga dirinya sebagai orang Bugis Makassar telah diinjak-injak.

"Setelah saya ditegur itu saya merasa dilecehkan, merasa dihina, saya ini orang tua, masa saya diperlakukan seperti itu. Kalau orang Bugis-Makassar diperbuat begitu kayak seperti tidak hargai, dihinakan, begitu saya rasakan saat itu," ujarnya.

Ia juga meminta agar sang kasir turut mengakui adanya andil kesalahan dalam insiden tersebut.

"Harapan saya, orang itu juga harus sadar, mengakui juga dirinya punya kekhilafan, kita kan manusia bisa saling khilaf dalam kondisi tertentu," lanjutnya.

Baca juga: Kena Mental gegara Viral Ludahi Kasir, Amal Said Dosen UIM Bantah Serobot Antrean: Merasa Dilecehkan

Proses Hukum Masih Berlanjut

Insiden yang terjadi di sebuah swalayan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea ini masih dalam penanganan kepolisian. 

Meskipun Amal menghendaki perdamaian, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi dan bukti rekaman yang ada.

Kini, nasib sang dosen senior tersebut berada di persimpangan jalan antara harapan untuk rekonsiliasi atau sanksi berat yang mungkin akan mengakhiri masa pengabdiannya selama 33 tahun di dunia pendidikan.

(TribunTrends.com/TribunJakarta.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.