TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemain serbabisa Eliano Reijnders memperlihatkan gaya bermain yang lebih berani dan cenderung ngegas ketika Bojan Hodak memercayainya mengisi peran gelandang bertahan di Persib Bandung, Sabtu (27/12/2025).
Perubahan peran saat Persib melawan PSM Makassar itu membuat kontribusi Eliano di lapangan terlihat lebih menonjol dibanding laga-laga sebelumnya.
Pada awal pertandingan, Eliano dipasang sebagai gelandang bertahan saat Persib berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas PSM Makassar.
Pemain yang menimba ilmu sepak bola di PEC Zwolle itu mengisi lini tengah Persib bersama Luciano Guaycochea dan Thom Haye.
Kombinasi ketiganya menjadi tumpuan Persib dalam menjaga keseimbangan permainan, terutama saat PSM mencoba membangun serangan.
Pola tersebut kemudian mengalami penyesuaian ketika pertandingan memasuki pertengahan babak kedua. Perubahan terjadi setelah Kakang Rudianto ditarik keluar dan digantikan Marc Klok pada menit ke-61.
Seiring pergantian itu, Eliano kembali menempati posisi yang lebih akrab baginya, yakni sebagai bek kanan. Penyesuaian posisi tersebut dilakukan tanpa mengurangi intensitas permainannya sepanjang laga.
Meski sempat mengisi peran di lini tengah, Eliano tetap menunjukkan karakter bermain yang agresif. Aktivitasnya dalam memotong alur serangan lawan dan menjaga area permainan cukup mencolok.
Pemain berusia 24 tahun itu juga tidak ragu memberikan tekanan setiap kali PSM mulai menguasai bola. Keberaniannya dalam duel membuat lini tengah Persib lebih solid dalam menghadapi permainan lawan.
Duel di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, itu pun diselimuti atmosfer stadion yang padat penonton.
Seusai pertandingan, video mengenai aksi Eliano yang tampil ngegas ini ramai dibicarakan di media sosial. Bahkan, Eliano disebut-sebut sebagian Bobotoh sedang berupaya mendapat kartu kuning agar bisa bermain tenang saat melawan Persija di awal Januari 2026.
Pelatih Persib, Bojan Hodak, turut mengungkap alasan di balik agresivitas Eliano dalam pertandingan tersebut. Ia menilai, faktor suasana stadion turut memengaruhi cara bermain sang pemain.
Menurut Hodak, naluri bertarung Eliano muncul secara alami ketika tampil di hadapan puluhan ribu pendukung. Kondisi itu membuat pemain berusaha menunjukkan performa maksimal.
“Saya rasa, ketika bermain di hadapan stadion yang penuh, Anda selalu mencoba memberikan yang terbaik," ujar Bojan Hodak dikutip Bolasport.com dari Kompas.com.
"Mungkin Eliano terlihat lebih agresif dan hal itu normal."
"Karena dia mencoba untuk meraih kemenangan,” kata Hodak.
Selain faktor atmosfer, Hodak juga menekankan bahwa PSM dikenal sebagai tim dengan karakter permainan fisik. Hal tersebut sudah menjadi catatan tersendiri sebelum laga dimulai.
Kondisi itu pula yang membuat pertandingan diwarnai banyak pelanggaran serta tekel dari kedua tim. Intensitas tinggi menjadi warna tersendiri sepanjang laga malam tersebut.
Di penghujung pertandingan, Eliano Reijnders sempat terlibat ketegangan ringan dengan Victor Luiz. Situasi itu muncul di tengah tensi laga yang semakin meningkat menjelang peluit akhir.
Hodak kembali menegaskan bahwa kerasnya permainan PSM turut memengaruhi dinamika di lapangan. Menurutnya, hal itu wajar terjadi dalam pertandingan dengan intensitas tinggi.
“PSM adalah tim yang mengandalkan fisik dan banyak mendapatkan kartu kuning di pertandingan,” papar Hodak.
“Mereka banyak melakukan pelanggaran dan tekel. Hal itu mungkin yang membuatnya sedikit merasa grogi."
"Tetapi menurut saya dia bermain normal,” sebut Hodak.
Hingga saat ini, Eliano Reijnders tercatat sudah mengantongi tiga kartu kuning. Catatan tersebut membuat posisinya cukup rawan dalam beberapa laga ke depan.
Satu kartu kuning tambahan akan membuatnya harus menepi akibat akumulasi. Situasi ini menjadi perhatian tersendiri bagi Persib.
Jika Eliano kembali mendapatkan kartu kuning saat menghadapi Persik Kediri, ia dipastikan tidak bisa tampil pada duel klasik Persib kontra Persija. Absennya Eliano tentu akan menjadi kehilangan tersendiri.
Di sisi lain, Eliano sendiri mengaku sangat menikmati dukungan yang diberikan suporter Persib di GBLA. Atmosfer stadion menurutnya memberikan dorongan ekstra bagi tim.
“Dukungan luar biasa dari suporter, kami butuh mereka,” ujar Eliano Reijnders.
“Saya juga menikmati di mana pun pelatih menempatkan saya, di mana pun dia butuhkan, saya siap,” paparnya.