Trans Banyumas Buka Koridor 4 ke Kota Lama, Layani Hingga Banyumas Selatan Tanpa Tambahan Anggaran
December 29, 2025 12:50 PM

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Mulai 1 Januari 2026, Buy The Service (BTS) Trans Banyumas resmi membuka Koridor 4 yang menghubungkan Terminal Bulupitu hingga Terminal Kejawar RSUD Banyumas


Trans Banyumas akan melayani Banyumas selatan dan kawasan wisata Kota Lama Banyumas.


Peresmian Koridor 4 Trans Banyumas ini ditandai dengan launching yang digelar di depan Pendopo Bale Adipati Mrapat, Kecamatan Banyumas, Senin (29/12/2025). 


Ekspansi trayek ini menjadi bagian dari penguatan layanan transportasi publik sekaligus strategi peningkatan jumlah penumpang Trans Banyumas pada tahun 2026.


Direktur Utama PT Banyumas Raya Transportasi, Ipoeng Martha Marsikun, mengatakan pembukaan Koridor 4 dilakukan tanpa penambahan unit bus maupun anggaran. 


Koridor ini merupakan hasil pemecahan (split) dari Koridor 3A dan 3B, ditambah satu unit bus cadangan.

Baca juga: "Saya Minta Maaf" Pelatih Persiku Kudus Sebut Kekalahan dari Deltras karena Pemain Tak Fokus


"Koridor 4 ini adalah split dari koridor 3A dan 3B dan satu unit cadangan, sehingga total ada sembilan unit bus yang dioperasikan. 


Selama ini masyarakat juga menanti, kenapa namanya Trans Banyumas tapi belum melewati Banyumas," ujar Ipoeng kepada Tribunbanyumas.com.


Sebanyak delapan unit bus dioperasikan secara aktif untuk Koridor 4 dengan memanfaatkan armada dari Koridor 3A dan 3B. 


Pembukaan trayek baru ini dilakukan tanpa tambahan anggaran.


"Mulai Januari 2026 Trans Banyumas akan menjangkau masyarakat hingga Kecamatan Banyumas dan kawasan Kota Lama. 


Kami sudah survei, dan 95 persen masyarakat di rute itu merasa terlayani, dengan load factor di kisaran 75 hingga 80 persen," katanya.


Koridor 4 memiliki rute Terminal Bulupitu – Banyumas Kota Lama – Kebondalem. 


Rute dimulai dari Terminal Bulupitu, menuju Suwatio, Berkoh, hingga Pekaja.


Bus kemudian melaju ke Kecamatan Kalibagor, Alun-alun Banyumas, Terminal Kejawar, kawasan Kota Lama Banyumas, lalu kembali menuju Pekaja.


Selanjutnya armada bergerak ke arah Sultan Agung di depan Depo Pelita sebelum kembali ke Terminal Bulupitu. 


Setelah itu bus berlanjut ke pusat kota, melewati MAN 2 Purwokerto, Berkoh, dan berakhir kembali di Terminal Bulupitu.


Dengan hadirnya Koridor 4, pada tahun 2026 Trans Banyumas akan mengoperasikan lima koridor layanan, yakni Koridor 1 Terminal Ajibarang – Pasar Pon, Koridor 2 Terminal Notog – Terminal Baturraden, Koridor 3A Terminal Bulupitu – Terminal Kebondalem, Koridor 3B Terminal Bulupitu – Terminal Kebondalem, serta Koridor 4 Terminal Bulupitu – Terminal Kejawar RSUD Banyumas.


Trans Banyumas sendiri merupakan bagian dari program nasional Buy The Service (BTS) Kementerian Perhubungan RI dengan operator pelaksana PT Banyumas Raya Transportasi. 


Layanan ini mulai beroperasi sejak 5 Desember 2021.


Uniknya, Trans Banyumas merupakan gabungan operator angkutan lokal Banyumas yang telah merintis layanan transportasi sejak tahun 1980. 


Mereka adalah para pelaku transportasi yang bertahun-tahun mengisi kekosongan moda angkutan ketika pemerintah belum menyediakan layanan publik yang memadai.


Beberapa operator yang tergabung dalam konsorsium Trans Banyumas antara lain PT Amanat Jaya, PT Nur Putra Jaya, KOPERADES, KORATA, KSU Mandiri, PT Budi Jaya Transport, Berkah Alam Sumber Sejahtera, KSU Trans Banyumas, PT Jaya Mandiri Transportasi, PT Asli Putra Pribumi, PT Aries Muda Sejahtera, dan PT Teguh Muda Abadi.


Sejak mulai beroperasi, jumlah penumpang Trans Banyumas mencatat tren yang dinamis. 


Pada tahun 2022, jumlah penumpang mencapai 2.056.795 orang dengan satu koridor. 


Tahun 2023 tercatat 1.892.645 penumpang dengan tiga koridor, sekaligus mulai diberlakukannya tarif berbayar sejak 22 Oktober 2023 sebesar Rp 3.900 umum dan Rp 2.000 untuk kategori khusus.


Pada tahun 2024, jumlah penumpang tercatat 1.646.801 orang dengan empat koridor. Sementara pada tahun 2025, hingga 30 November, jumlah penumpang mencapai 1.808.000 orang. 


Semester pertama 2025 sempat mengalami penurunan karena banyaknya hari libur, namun semester kedua mengalami kenaikan signifikan. 


Bahkan pada akhir Oktober 2025, jumlah penumpang hampir menyamai total penumpang sepanjang 2024.


Target akhir tahun 2025 diproyeksikan mencapai 1.900.000 penumpang. 


Untuk tahun 2026, pemerintah menargetkan 2.200.000 penumpang, didukung pembukaan Koridor 4.


Peralihan sebagian armada Koridor 3, serta rencana penyesuaian tarif menjadi Rp 5.000 untuk umum dan Rp 3.000 untuk kategori khusus.


Selama ini Trans Banyumas berperan sebagai tulang punggung mobilitas warga, menghubungkan Terminal Bulupitu, Kebondalem, Notog, Baturraden, Ajibarang hingga Pasar Pon. 


Dengan hadirnya Koridor 4 menuju Kota Lama, layanan ini diharapkan tidak hanya memperluas akses angkutan publik, tetapi juga mendukung pengembangan wisata Banyumas dan pertumbuhan ekonomi lokal.


Anggota DPR RI Komisi V, Novita Wijayanti, mengatakan Koridor 4 membuka akses mobilitas masyarakat untuk berbagai aktivitas, mulai dari sekolah hingga bekerja. 


Menurutnya, manfaat utama layanan ini adalah meningkatnya mobilitas masyarakat dengan biaya yang lebih efektif dan efisien.


"Ke depan tentu bisa berkembang dan menambah koridor. 


Subsidi memang sudah ada perjanjian antara pemerintah pusat dan kabupaten. Pasti akan kita kaji dan pikirkan bagaimana ke depannya. 


Semua akan berproses, sekarang alhamdulillah kita bisa launching," ujarnya.


Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, mengatakan dengan beroperasinya Koridor 4, ia menilai layanan ini akan sangat mendukung program Integrated City Planning (ICP) Kementerian Pekerjaan Umum.


"Cita-cita kita menjadikan Banyumas sebagai destinasi wisata Kota Lama. 


Ke depan ada dua dermaga di Rawalo dan Papringan, lalu bisa ada dermaga di Banyumas untuk menyusuri Kota Lama. 


Bahkan harapannya satu bulan sekali ada pentas seni di Pendopo Banyumas,” kata Sadewo.


Ia menegaskan penambahan koridor bukan berarti penambahan bus baru, melainkan optimalisasi armada yang ada. 


Terkait subsidi, Sadewo menjelaskan hingga tahun 2026 Trans Banyumas masih mendapatkan dukungan pembiayaan, meski tidak sepenuhnya dari APBN. 


Kontribusi dari Pemkab Banyumas mencapai Rp 15 miliar, sementara dari APBN Rp 24 miliar, meski baru terealisasi Rp12 miliar dan akan dikomunikasikan untuk tambahan Rp 12 miliar.
"Nanti yang 2027 ketika subsidi sudah tidak ada, itu yang akan kita pikirkan. 


Yang jelas dengan Trans Banyumas ini, banyak juga emak-emak yang sengaja naik Trans Banyumas," tutupnya. (jti) 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.