TRIBUNMANADO, CO.ID - Polda Sulawesi Utara (Sulut) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Manado akhirnya melakukan press release terkait peristiwa kebakaran yang terjadi di Panti Werda Damai, Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulut Minggu (28/12/2025).
Panti Werdha adalah sebutan lain untuk panti jompo atau rumah perawatan lansia.
Panti Werdha merupakan sebuah institusi atau tempat tinggal yang menyediakan layanan perawatan jasmani, rohani, sosial, dan perlindungan bagi orang lanjut usia (lansia) agar mereka dapat menikmati masa tua dengan layak, aman, dan tentram, baik karena terlantar, tidak memiliki keluarga, atau dititipkan keluarga yang tidak mampu merawatnya secara rutin.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan didampingi, Kabid Dokkes Polda Sulut AKBP dr. Tasrif, Dirreskrimum AKBP Suryadi, Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid, dan Wakil Wali Kota Manado dr. Richard Sualang menjelaskan kronologi kebakaran ini.
Menurut Alamsyah kebakaran ini terjadi sekitar pukul 20.36 Wita.
"Mendapat laporan dari masyarakat, personel Polsek Tikala bersama Satuan Samapta Polresta Manado segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencegah gangguan keamanan," tutur Alamsyah, Senin (29/12/2025).
Alamsyah menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan di lokasi ada 16 korban meninggal akibat kebakaran ini.
"Dari 16 korban ini, 15 tubuh korban hangus terbakar, sedangkan 1 masih cukup utuh," ujar Alamsyah.
Alamsyah mengungkapkan pihaknya sampai saat ini belum bisa melakukan identifikasi karena tubuh korban hangus terbakar.
"Biasanya kalau proses identifikasi bisa kita ambil sempel bagian jari, gigi dan bagian tubuh lainnya tetapi karena 15 tubuh korban terbakar jadi sudah tidak bisa.
Jadi kami akan memakai cara lain dengan bekerja sama dengan pihak keluarga korban untuk meminta data-data para korban yang nanti akan kami gunakan untuk proses identifikasi," ujar Alamsyah.
Menurutnya, saat ini jenazah para korban masih berada di RS Bhayangkara dan belum bisa diambil oleh pihak keluarga.
"Kami meminta waktu untuk menyelesaikan proses identifikasi ini jadi mohon para keluarga bisa bersahabat sedikit.
Bagi masyarakat yang merasa keluarga menjadi korban bisa membuat laporan kepada kami agar bisa juga dilakukan identifikasi," ungkapnya.
Terbakarnya Panti Werdha Damai Manado ini menewaskan 16 penghuni panti lansia, sementara 16 lainnya berhasil diselamatkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Manado, 16 korban selamat saat ini mendapatkan perawatan intensif di RSUD Manado.
Sementara itu, jenazah 16 korban meninggal dunia dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam, sekaligus menjadi pengingat pahit akan pentingnya sistem keselamatan dan kesiapsiagaan di fasilitas sosial yang menampung kelompok rentan.
Berikut daftar nama atau identitas 16 korban yang selamat dari peristiwa kebakaran Panti Werdha Damai Ranomuut:
Sebanyak 16 jenazah ditemukan dalam proses evakuasi setelah kebakaran.
Kapolresta Manado Kombes Pol Irham Halid mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran.
"Kami masih melakukan olah TKP," kata dia.
Sekda Manado Steven Dandel menuturkan, sebanyak 16 jenazah ditemukan di TKP.
Menurut dia, jenazah kini dibawa ke RS Bhayangkara Manado untuk keperluan identifikasi.
Api diduga muncul dari bagian belakang bangunan dan dengan cepat menyebar ke seluruh area, menyebabkan kepanikan dan kesulitan evakuasi.
Petugas pemadam kebakaran, relawan, dan warga sekitar bekerja sama untuk memadamkan api dan menyelamatkan para lansia.
Dalam hitungan menit, asap tebal dan kobaran api mengepung bangunan, membuat proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh risiko.
Relawan, warga sekitar, hingga petugas pemadam kebakaran bahu-membahu menyelamatkan para lansia yang terjebak.
Sejumlah penghuni yang dalam kondisi lemah dan menggunakan kursi roda harus dibopong keluar.
Mereka dievakuasi melalui pagar samping panti dengan cara saling mengoper tubuh korban agar bisa segera menjauh dari api.
Di tengah kepanikan, petugas Damkar berjuang keras memadamkan api sekaligus membuka akses evakuasi.
Suasana haru dan tangis pecah saat satu per satu penghuni berhasil diselamatkan, meski tak semua dapat tertolong.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, penuh kepanikan dan air mata.
Di tengah api yang terus membesar dan asap pekat yang menyelimuti ruangan, Reki mengaku berhasil mengevakuasi tujuh orang dari dalam panti.
“Kami angkat satu per satu, ada yang sudah di kursi roda, kami naikkan ke pagar,” ujar Reki dengan suara bergetar.
Namun, perjuangan itu tak selalu berakhir bahagia.
Beberapa penghuni yang sempat dikeluarkan akhirnya meninggal dunia akibat terpapar asap terlalu lama.
Peristiwa itu meninggalkan luka mendalam bagi Reki dan warga yang malam itu menjadi saksi bisu kebakaran maut di Panti Werda Damai Manado.
"Ada yang sudah di kursi roda, kami naikkan ke pagar," kata dia.
Seorang opa berhasil ia selamatkan.
Namun meninggal dunia karena terpapar banyak asap.
Hal sedih lainnya yang ia alami adalah seorang oma.
"Oma itu katakan ia akan bersama keluarganya pada tanggal 5, tapi ia meninggal dunia, itu yang sesali," katanya.
Ia mengaku shock dengan kejadian itu. Sembari mengevakuasi penghuni, air matanya menetes. (Fer/Art)