Muslimat NU didorong menjadi pelopor dalam mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dari rumah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menggandeng jaringan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung upaya pengelolaan sampah untuk Indonesia bersih dan melakukan aksi tangani perubahan iklim.

Dalam pernyataan yang dikonfirmasi dari Jakarta, Senin, Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif menyampaikan bahwa kekuatan jaringan sosial Muslimat NU adalah kunci utama dalam memenangkan perang melawan krisis lingkungan dan persoalan sampah di Indonesia.

"Di tengah ancaman nyata krisis iklim global dan bencana hidrometeorologi seperti yang baru saja melanda Sumatera Bagian Utara. Menjaga kelestarian lingkungan kini adalah bentuk amal jariyah dan bagian tidak terpisahkan dari iman serta nilai kebangsaan," kata Menteri Hanif.

Hal tersebut disampaikan usai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) antara KLH/BPLH dengan Pimpinan Pusat Muslimat NU yang bertepatan dengan Rapat Pleno I dan Inagurasi Paralegal Muslimat NU di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (28/12).

KLH/BPLH mengintegrasikan peran Muslimat NU ke dalam Program Bersih Sampah Nasional (PROBERNAS) yang telah disepakati bersama Kementerian Dalam Negeri. Implementasi nyata yang akan dijalankan adalah "Aksi Bersih Sampah pada Hari Jumat" secara rutin dan berkelanjutan, mulai dari lingkungan rumah tangga, RT/RW, hingga tingkat provinsi.

Muslimat NU didorong menjadi pelopor dalam mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah dari rumah serta memastikan lokasi-lokasi prioritas yang telah dibersihkan tetap terjaga dari timbulan sampah baru.

"Jika Muslimat NU sudah bergerak, saya optimis kita akan berhasil, karena tidak ada negara maju yang sampahnya berantakan. Melalui tangan ibu-ibu inilah kita mulai gerakan budaya baru: budaya bersih, peduli lingkungan, dan ekonomi sirkular yang akan memastikan bumi ini menjadi rumah yang lebih sehat untuk generasi mendatang," ujar Hanif Faisol.

Kolaborasi itu menjadi momentum strategis bagi Menteri LH Hanif Faisol untuk menggerakkan "pasukan hijau" yang memiliki struktur hingga pelosok negeri guna mempercepat perwujudan Asta Cita terkait kehidupan bersih dan sehat bagi setiap warga negara.