Mengapa Pembunuh Anak Politisi PKS di Cilegon Belum Tertangkap? Ini Penjelasan Eks Kabareskrim 
December 29, 2025 04:32 PM

 

SURYA.CO.ID - Sudah dua minggu berlalu, kasus pembunuhan MAHM (9), anak anggota Partai Keadilan Sosial (PKS) di Kota Cilegon, Maman Suherman, belum juga terungkap. 

Hingga kini, sosok pelaku pembunuhan sadis tersebut masih misterius. 

Polisi memastikan bahwa kejadian di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) ini bukan perampokan. 

Korban ditemukan pada Selasa (16/12/2025) dengan 22 luka di tubuh, di mana 19 di antaranya adalah luka benda tajam.

 

Penyebab Kasus Sulit Terungkap 

Mantan Kabareskrim Polri, Komjen (Purn) Ito Sumardi, memberikan gambaran mendalam mengenai rumitnya perkara ini melalui kacamata teori kriminalistik. 

Menurut Ito, penyidik biasanya berpegang pada teori segitiga pembuktian yang menghubungkan antara saksi, barang bukti, dan tersangka. 

Namun, dalam kasus ini, ketiga elemen tersebut seolah terputus. 

"Ini tersangkanya belum ada, barang buktinya sangat lemah, kemudian juga saksi-saksinya saat ini belum ada terkait," ungkap Ito, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV oleh Tribunnews, Senin (29/12/2025). 

Kondisi inilah yang membuat Ito mengategorikan kasus ini sebagai perkara yang sulit bagi penyidik. 

"Nah kesulitan yang dihadapi oleh penyidik ini termasuk kasus yang sulit karena dari tadi segitiga pembuktian semuanya belum bisa memenuhi secara optimal," jelasnya.

Baca juga: 5 Saran Susno Duaji ke Polisi yang Belum Bisa Ungkap Tewasnya Anak Politisi PKS Maman Suherman

Kesulitan semakin diperparah oleh hilangnya bukti visual akibat rusaknya CCTV di area rumah saat kejadian berlangsung. 

Selain itu, faktor alam turut menghambat proses penyelidikan forensik, hujan lebat yang mengguyur lokasi saat peristiwa terjadi diduga kuat telah menyapu jejak-jejak fisik yang tertinggal. 

Di sisi lain, informasi dari masyarakat pun masih sangat minim. 

Meski demikian, pihak kepolisian tetap berupaya keras melalui metode ilmiah. 

"Meski pihak kepolisian mengajak publik untuk melapor, penyidik juga berupaya melakukan tes DNA sidik jari tapi prosesnya saat ini masih berlangsung terus," terang Ito. 

Bukan Sasaran Utama

PEMBUNUH ANAK POLITISI - Rumah mewah politikus PKS Cilegon, Maman Suherman, sekligus tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya sang putra, di Cilegon, Banten, Kamis (18/12/2025). Sosok pembunuhnya masih belum ketemu hingga kini.
PEMBUNUH ANAK POLITISI - Rumah mewah politikus PKS Cilegon, Maman Suherman, sekligus tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya sang putra, di Cilegon, Banten, Kamis (18/12/2025). Sosok pembunuhnya masih belum ketemu hingga kini. (Tribunnews.com)

Dari sisi motif, Ito Sumardi yang menjabat sebagai Kabareskrim periode 2009-2011 tersebut meyakini bahwa anak yang menjadi korban bukan target utama pelaku. 

Hal ini didasari pada kebrutalan serangan yang tidak masuk akal jika ditujukan langsung kepada seorang anak. 

"Dan kalau kita lihat dari perlakuan yang sangat brutal kepada anak ya yang tentunya anak ini masih jauh daripada hal-hal yang mungkin menimbulkan sesuatu bagi seseorang ya, yang sakit hati atau apa. Jadi kemungkinan besar ini sasaran antara, yang ini pasti didalami oleh pihak kepolisian," jelas Ito. 

Sementara itu, proses hukum terus berjalan di bawah pengawasan ketat Polda Banten. 

Kapolda Banten, Irjen Pol. Hengki, menyampaikan bahwa perkara yang semula ditangani oleh Polres Cilegon kini telah diambil alih oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Banten.  

"Sudah ditarik ke Polda, gabungan Polda dan Polres Cilegon yang dipimpin oleh Pak Dirkrimum (Kombes Pol Dian Setyawan)," jelasnya dikutip dari Kompas.com. 

Hingga saat ini, penyidik masih fokus mendalami keterangan dari 15 saksi yang mencakup keluarga hingga tetangga korban guna mengungkap motif dan identitas pelaku di balik peristiwa tragis ini.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.