Ramai Warga Manado Bawa Bantuan ke RSUD Manado Untuk Korban Kebakaran Panti Werdha Damai
December 29, 2025 05:14 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kebakaran Panti Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang menewaskan 16 penghuninya menumbuhkan semangat Mapalus.

Mapalus dikatahui adalah budaya gotong royong atau tolong-menolong yang sangat kuat di masyarakat Minahasa.

Warga dari berbagai penjuru mendatangi RSUD Manado, tempat 11 pasien dirawat untuk memberi bantuan.

Amatan Tribunmanado.co.id Senin (29/12/2026) warga dari berbagai kelompok berbondong-bondong mendatangi RSUD Manado untuk membawa bantuan.

Senin sore, tiba tim dari Gereja Kristus Manado.

BANTUAN - Kebakaran Panti Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang menewaskan 16 penghuninya menumbuhkan semangat Mapalus. Warga dari berbagai penjuru mendatangi RSUD Manado, tempat 11 pasien dirawat untuk memberi bantuan.
BANTUAN - Kebakaran Panti Werdha Damai di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), yang menewaskan 16 penghuninya menumbuhkan semangat Mapalus. Warga dari berbagai penjuru mendatangi RSUD Manado, tempat 11 pasien dirawat untuk memberi bantuan. (Tribun Manado/Arthur_Rompis)

Mereka tiba berombongan, masing masing menjinjing tas berisi bantuan.

Suasana haru nampak saat mereka ketemu dengan dua pasien yang adalah anggota jemaat.

Pasien dipeluk, air mata bercucuran.

Setelah itu diadakan doa.

Beberapa waktu sebelumnya, datang tim dari Dinas di Manado.

Tim membawakan makanan.

Para oma (nenek) terlihat gembira dibawakan makanan.

Mereka makan dengan lahap.

Mantan Bupati Sitaro Eva Sasingen juga hadir membawa bantuan.

Kepada Tribun Manado, ia mengaku membawa bantuan dari sebuah komunitas.

"Kami biasa kalau ada seperti ini bawa bantuan," katanya.

Di lobi RSUD Manado, bantuan menumpuk.

Ada beras, telur dan air mineral.

Dirut RSUD Manado Heski Lintang menuturkan, bantuan yang datang kebanyakan makanan.

"Kami juga sediakan makanan tiga kali sehari, tapi jika ada tambahan ya tidak apa apa," katanya.

Sejarah Panti Werda Damai

Gertruida. Nama berbau Belanda itu adalah nama lama dari Panti Werda Damai di Kelurahan Ranomuut, 
Kecamatan Paal Dua, Manado, Sulut, yang terbakar dan menewaskan 16 penghuninya, Minggu (28/12/2025).

Tribunmanado.co.id menyambangi lokasi itu Senin (29/12/2025) pagi dan mendapati masih banyak warga yang kenal dengan nama itu.

"Oh ya namanya Gertruida, tapi itu dulu," kata seorang warga.

Amatan Tribunmanado.com, panti Werda tersebut berada di pemukiman padat.

Bagian belakangnya terdapat sejumlah rumah.

Bagian kiri dan kanan ditutupi pagar tinggi.

Pagar di samping kiri dipasangi duri dan beling kaca.

Bangunan panti tampak porak poranda.

Jendelanya copot.

Seng runtuh, dinding menghitam serta banyak kursi roda yang terbakar.

Bagian pagar dilapisi police line.

Tim labfor masih melakukan pemeriksaan.

Warga dilarang masuk.

Kepala Panti Asuhan Olfa Sumual menyebut Gertruida adalah nama pendiri panti itu.

Dia orang Indonesia, tapi bernama mirip orang Belanda.

Ia bercerita, nama Gertruida berubah jadi Damai atas saran pekerja sosial.

"Nama itu terlalu sulit disebut, makanya diusulkan untuk diganti jadi damai," kata dia.

Sebut dia, panti asuhan itu sudah berusia 50 tahun.

Saat ini, pihaknya mengelola panti tersebut.

Informasi yang dihimpun Tribunmanado.com, panti itu punya 20-an kamar.

Beberapa kamar bersekat hingga bisa menampung lebih banyak penghuni.

Ia menuturkan, terdapat dua bangunan di bagian belakang.

Penghuni di sana selamat karena melompat pagar.

"Ada lagi sebuah ruangan besar yang bisa memuat enam penghuni, ada yang empat dan yang di bawah satu kamar diisi dua orang," katanya.

Dikatakannya, penghuni panti saat kebakaran berjumlah 35 orang.

Menurut dia, di antara penghuni panti, ada yang masih punya keluarga, dan ada yang sudah yatim.

"Tentunya dengan perasaan yang berat," kata dia. Beber dia, saat ini penghuni panti yang selamat dirawat di RSUD Manado.

Ke depan, pihaknya berencana menggunakan sebuah rumah tampung sebagai tempat menampung para 
penghuni yang selamat.

"Kami bersyukur karena Pemkot Manado mendukung upaya ini," katanya.

Ke depan, ada terkandung niat untuk membangun kembali panti yang terbakar.

"Kalau melihat kebutuhan, ya seperti itu, mungkin saja ada donatur," kata dia.

(TribunManado.co.id/Art)

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.