ALF, Musisi Palembang Multigenre dengan Lebih dari 20 Karya
December 29, 2025 05:27 PM

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Produktif hingga melahirkan lebih dari 20 karya, Muhammad Alief Rizki Fajrullah membagikan pengalaman dan perjalanan bermusiknya kepada Sripoku.com, Senin (29/12/2025).

Alief, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa ia telah bersentuhan dengan musik sejak usia belia.

Ketertarikannya terhadap seni bermusik mulai tumbuh ketika ia masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar.

Pada periode tersebut, Alief kerap mengikuti berbagai ajang perlombaan menyanyi skala lokal.

Bahkan, ia sempat menjajal audisi program nasional Idola Cilik sebagai bagian dari langkah awalnya menekuni dunia tarik suara.

"Perjalanan bernyanyi saya mungkin dimulai sejak kelas 5 SD.

Saat itu saya juga sempat mengikuti beberapa kontes menyanyi termausk mengikuti audisi Idola Cilik," ujarnya saat memulai cerita.

Lebih lanjut dijelaskan Alief, bahwa peran keluarga menjadi titik awal yang penting dalam perjalanan musikalnya.

Sejak kecil, Alief terbiasa melihat aktivitas bermusik di rumah neneknya.

Dua orang pamannya serta sang ibu aktif bermusik bersama rekan-rekannya.

Lingkungan tersebut membentuk kepekaan Alief terhadap musik dan panggung, sekaligus menumbuhkan kecintaan yang terus berkembang hingga kini.

Keseriusan Alief menekuni musik mulai terlihat sejak tahun 2015.

Ia aktif terlibat dalam berbagai proyek dan band dengan peran yang beragam.

Beberapa di antaranya adalah GRAYS HARBOR sebagai gitaris dan vokalis, THE S.K.O.D. (gitaris/vokalis), TELENLOKAL (gitaris), serta THE G.R.O.S.S. sebagai vokalis. 

Melalui proyek-proyek tersebut, Alief membangun karakter bermusik sekaligus memperkaya pengalaman panggungnya.

"Sejak kecil saya sudah sering disuguhkan pemandangan bermusik di rumah nenek saya. Dan pelaku musik tersebut adalah 2 paman saya dan ibu saya sendiri bersama rekan-rekan nya. 

Hingga pada akhirnya saya memiliki beberapa projek sejak tahun 2015, mulai dari membentuk sebuah band bernama GRAYS HARBOR (Gitar Vokal), THE S.K.O.D. (Gitar Vokal), TELENLOKAL (Gitaris), THE G.R.O.S.S. (Vokalis)," jelasnya kepada tim Sripoku.com.

Baca juga: Jujur dalam Berkarya, Kenalan dengan Kiana Killa, Penyanyi Folk Alternatif Asal Palembang

Pada fase awal, Alief banyak tampil di panggung-panggung kecil atau micro gigs di skala lokal.

Seiring waktu, jam terbangnya meningkat.

Ia mulai tampil di berbagai acara yang lebih besar, seperti festival musik, acara kampus, hingga pentas seni sekolah, dengan format band dan proyek yang terus berganti.

Perjalanan musikal Alief juga ditandai dengan perubahan genre yang cukup drastis.

Pada awalnya, ia banyak memainkan aliran grunge, hard rock, dan punk rock, selaras dengan komunitas dan band yang ia ikuti saat itu.

Namun seiring proses pendewasaan dan pencarian identitas bermusik, ketertarikannya bergeser ke genre yang lebih santai seperti folk, blues, dan country.

Ia kini lebih menikmati konsep pertunjukan yang intim dengan jumlah penonton terbatas, di mana interaksi dan suasana menjadi elemen utama.

"Kalo genre musik dari awal sampe sekarang berubah sangat drastis, mungkin karena pendewasaan bermusik atau mungkin karena saya muda jenuh.

Di awal bermusik saya kerap memainkan genre seperti Grunge, Hardrock, Punkrock, sesuai dengan siapa saya tergabung saat itu.

Namun sekarang saya lebih tertarik dengan genre-genre santai seperti folk, blues dan country dengan penonton yang tak terlalu banyak, seperti intimate perform gitu lah," tambahnya.

Di balik konsistensinya berkarya, Alief mengakui tantangan terbesar dalam perjalanan kariernya adalah persoalan waktu dan konsistensi.

Beragam distraksi hidup kerap hadir dan tidak selalu mudah dikendalikan.

Meski demikian, ia melihat hal tersebut sebagai proses personal yang harus dihadapi dan dilalui.

"Tantangan terbesar adalah waktu dan konsistensi, karena begitu banyak nya distraksi hidup yang kerap datang dan kadang tak terbendung, tapi itu hanya permasalahan saya dan diri saya," ujarnya.

Disinggung soal proses menciptakan karya, Alief tidak selalu bergantung pada inspirasi yang datang tiba-tiba. 

Baginya, waktu luang untuk mengkaji dan mengolah ide justru menjadi kunci utama dalam proses penulisan maupun perekaman musik.

Hingga kini, ia telah menghasilkan lebih dari 20 lagu, baik bersama band-band yang pernah ia ikuti maupun melalui proyek solo.

Termasuk konsep pertunjukan yang ia rancang secara mandiri.

"Saat meciptakan sebuah karya, baik itu menulis, merekam sebuah nada maupun mempersiapkan konsep pertunjukkan, inspirasi kadang tidak begitu saya butuhkan.

Malah satu hal yang saya butuhkan hanyalah waktu luang untuk mengkaji karya yang akan saya kerjakan.

Kalau pemilihan lagu untuk dibawa perform saya mengikuti momen aja, lagu apa yang saya lagi sering denger dan seberapa related dengan vibes atau tema acara yg mewadahi performa saya.

Karya yang saya hasilkan mungkin lebih dari 20 baik bersama band yang saya ikuti, projek solo yang saya kerjakan, serta penampilan-penampilan yang saya konsep sendiri," jelasnya.

Saat ditanya mengenai sosok yang menginspirasinya dalam bermusik, Alief pun mengungkapkan deretan nama yang banyak memengaruhi perjalanan kreatifnya.

Ia menyebut sejumlah musisi Internasional sampai lokal sebagai sumber inspirasinya, di antaranya Slash (Guns n Roses), Kurt Cobain (Nirvana), Kaka Slank, Jimi vokalis band Hutan Tropis, Farid Amriansyah ((AUMAN)), Critical Issues, dan Detention, serta Ferly Juliano dari Radioshifter. 

Selain itu, Alief juga menempatkan pamannya sendiri, Efvhan Fajrullah, yang dikenal sebagai musisi sekaligus pemain teater, sebagai figur penting dalam perjalanan bermusiknya.

"Banyak sekali musisi yang menginspirasi saya, seperti Slash dan Kurt cobain kalo yang dari luar negeri. kalo dari musisi lokal kota Palembang ada beberapa yg cukup menginspirasi saya yakni, Jimi (Vokalis Hutan Tropis) Farid Amriansya a.k.a Rian Pelor ((AUMAN)), Critical Issues (Detention), Ferly Juliano (Radioshifter) dan paman saya sendiri Efvhan Fajrullah (Musisi dan Pemain Teater)," sambungnya.

Saat ditanya mengenai pengalaman manggung yang paling membekas, Alief tampak antusias menceritakan momen langka yang mempertemukannya dengan para idolanya di atas panggung.

Dari sekian banyak penampilan yang pernah dijalani, momen paling berkesan bagi Alief terjadi ketika band The G.r.o.s.s. tampil di sebuah klub di Kota Palembang.

Pada kesempatan tersebut, band yang digawanginya mendapat peluang tampil satu panggung bersama J-Rocks serta Ipang feat Iwa K.

Pengalaman itu menjadi kepuasan tersendiri bagi Alief, terlebih karena The G.r.o.s.s. tampil setelah J-Rocks dan disaksikan langsung oleh orang-orang yang ia harapkan hadir di momen penting tersebut.

Ke depan, Muhammad Alief Rizki Fajrullah memiliki mimpi besar untuk menggelar konser tunggal dengan konsep, teknis, dan mekanisme yang sepenuhnya ia rancang sendiri.

Ia juga bercita-cita menghadirkan band internasional sebagai pembuka dan melangsungkan konser tersebut di kota kelahirannya, Palembang.

Meski tidak memasang target muluk, Alief berharap dapat membangun segmen pendengar sendiri dan memberi pengaruh positif bagi generasi musisi berikutnya.

"Impian saya adalah bisa membuat konser tunggal untuk saya dan semua teknis dan mekanisme nya sesuai kehendak saya dan dibuka oleh band kelas Internasional serta dilakukan di Kota kelahiran saya, Palembang.

Kalau target ga begitu banyak matok sih, pengen nya bisa pelan-pelan punya segmen sendiri aja dan bisa memberi pengaruh yang baik dalam bermusik untuk generasi-generasi selanjutnya," tambahnya.

Di akhir perbincangan, Alief turut menyampaikan pesan bagi teman-teman yang baru ingin memulai karier, khususnya di dunia musik.

Menurutnya, prinsip tersebut tak hanya berlaku dalam bermusik.

Ia menekankan pentingnya melakukan apa pun yang benar-benar disukai, tetap konsisten, tidak mudah menyerah, dan tidak cepat merasa puas dengan pencapaian yang telah diraih.

"Lakukan apa yang bikin kalian interest aja sih. Jangan stop dan jangan cepat puas," tutupnya.

Baca juga: Syuu Achmad, Musisi Folk-Jazz Palembang, Konsisten Berkarya Selama 12 Tahun

Biodata 

Nama: Muhammad Alief Rizki Fajrullah 

TTL: Palembang, 19 Oktober 1999

Usia: 26 Tahun

Hobi: Bermusik 

Instagram: @intinyoalf

YouTube: ALF / Gaja project

Spotify: ALF

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.