Balita Tewas Tenggelam di Kolam Anak Jati Park Jember Saat Libur Nataru
December 29, 2025 06:57 PM

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Musibah terjadi di tengah masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Seorang balita berinisial ACD (3) asal Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, meninggal dunia setelah tenggelam di kolam pemandian Jati Park, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jawa Timur, Minggu (28/12/2025).  Korban berwisata bersama ibunya dan keluarga. Korban diketahui bermain di kolam renang khusus anak-anak dengan kedalaman sekitar 40 sentimeter.

Owner Jati Park Jenggawah, Riyadi Kadir, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, insiden itu sontak membuat panik para pengunjung yang berada di lokasi.

“Sejumlah pengunjung menjerit saat mengevakuasi balita yang tenggelam di kolam,” ujar Riyadi, Senin (29/12/2025).

Baca juga: Jembatan Jagalan Klakah Rampung, Arus Lalu Lintas Lumajang–Jember Kini Lancar

Kronologi Kejadian

Menurut Riyadi, korban datang ke lokasi wisata bersama keluarga dan tetangganya dengan membawa perbekalan. Sebelum masuk ke kolam renang, korban sempat disuapi makanan oleh ibunya.

Namun setelah itu, korban diduga lepas dari pengawasan orang tua saat bermain di area kolam.

“Ibunya habis nyuapin, lalu tidak tahu ke mana. Ibu tersebut membawa tiga anak, yang pertama belum 5 tahun, kedua 3 tahun, dan yang ketiga masih 7 bulan,” jelasnya.

Baca juga: Sebut Anggota DPRD Maling, Pengacara Jember Diperiksa Polisi 

Riyadi menduga korban tenggelam akibat kurangnya pengawasan serta kemungkinan tersedak makanan saat bermain air.

“Ditinggal agak jauh oleh orang tuanya. Mungkin juga tersedak, karena berenang seharusnya tidak dalam kondisi baru makan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat kejadian berlangsung sebenarnya terdapat dua petugas keamanan yang berjaga di kawasan kolam pemandian.

Menolak Autopsi

Kanit Reskrim Polsek Jenggawah Aiptu Achmad Rinto menjelaskan korban sempat dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan pertolongan. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

“Korban sempat dibawa ke puskesmas, namun meninggal dunia,” kata Achmad Rinto.

Pihak keluarga, lanjut dia, menyadari kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menghendaki dilakukan autopsi.

“Keluarga menyadari adanya kelalaian dari pihak orang tua dan telah membuat surat pernyataan penolakan autopsi,” jelasnya.

(TribunJatimTimur.com)


 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.