TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menegaskan keselamatan sebagai prioritas utama selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), seiring meningkatnya potensi bencana di sejumlah wilayah Sumatera.
Langkah tersebut sejalan dengan Surat Edaran Menteri Pariwisata RI Nomor SE/5/HK.01.03/MP/2025 yang menekankan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman yang dapat terjadi sewaktu-waktu selama masa libur panjang.
Menindaklanjuti hal itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau lebih dulu menerbitkan Surat Edaran Nomor B/38/500.13.2/DISPAR/2025 tertanggal 4 Desember 2025 yang ditujukan kepada seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Baca juga: Seruan Empati di Tengah Duka Bencana, Kapolda Riau Ajak Warga Sambut Tahun Baru Tanpa Kembang Api
Surat tersebut memuat langkah-langkah tegas terkait kesiapan pengamanan dan pemantauan destinasi wisata selama Nataru.
Dalam surat edaran itu ditegaskan, potensi ancaman bencana bisa bersumber dari berbagai faktor, mulai dari bencana alam, cuaca ekstrem, hingga kelalaian pengelola maupun pengunjung tempat wisata.
Kondisi ini menjadikan aspek keselamatan dan keamanan sebagai fokus utama selama libur akhir tahun.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, turut mengimbau masyarakat agar menunda sementara rencana liburan ke daerah rawan bencana, terutama ke wilayah yang saat ini tengah dilanda musibah.
Imbauan itu disampaikan menyusul terjadinya bencana alam di tiga provinsi tetangga Riau, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Ditambah lagi, saat ini wilayah Sumatera masih berada dalam musim hujan yang rawan memicu banjir dan tanah longsor.
“Untuk warga Riau semua, hindari dulu liburan ke daerah-daerah rawan banjir dan longsor,” ujar SF Hariyanto, Senin (29/12/2025).
Selain itu, Plt Gubri juga menegaskan telah mengeluarkan surat edaran larangan penggunaan kembang api dan petasan pada malam Tahun Baru 2026, sebagai bentuk empati dan keprihatinan terhadap daerah-daerah yang sedang tertimpa bencana.
“Saudara-saudara kita di Sumbar, Sumut, dan Aceh saat ini sedang mengalami musibah. Sudah sepatutnya kita menunjukkan rasa prihatin,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)