TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Toprak Razgatlioglu MotoGP 2026 tentu saja menarik untuk dianalisis tentang bagaimana ia akan memulai musim debutnya yang memicu ekspektasi besar di lingkungan balap.
Beberapa orang percaya dia akan gagal, karena perbedaan tingkat persaingan antara WSBK dan MotoGP semakin lebar dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ada juga yang yakin bahwa gaya balap pembalap asal Turki yang atraktif ini akan berhasil di kelas utama, tempat ia bisa menunjukkan kehebatannya.
Satu hal yang pasti, kita semua akan terpaku di depan layar untuk menyaksikan putaran pertamanya pada akhir Februari mendatang ketika balapan perdana MotoGP 2026 akan berlangsung di Sirkuit Buriram, Thailand.
Suka atau tidak suka, tak bisa menepis fakta bahwa Toprak yang akan mengarungi tahun pertamanya di kelas premier MotoGP 2026 terbukti menarik perhatian semua orang.
Hal ini juga dirasakan oleh manajer ternama di dunia balap motor, Alberto Vergani, seorang yang dulunya juga menangani legenda MotoGP, Casey Stoner.
Ya, Vergani adalah sosok yang membantu Casey Stoner meniti karier melalui sponsor Nolan. Ia mengenal Stoner dengan baik, dan ia berani membandingkan dengan Toprak.
"Suatu hari, Casey memberi tahu saya bahwa saya hanya harus fokus pada motor saya sendiri, bukan motor lain, dan menemukan cara terbaik untuk mengendarainya," buka Vergani melansir GPOne.
"Tahun ini (saat tes) di Valencia, Toprak sempat mengeluh soal sasis, tetapi begitu dia berhenti mengeluh dan fokus pada apa lagi yang bisa dia lakukan, segalanya membaik. Dia mengingatkan saya pada Stoner; saya pikir dia adalah Casey yang baru, semacam Stoner versi kedua," tambahnya.
Baca juga: Kejutan Toprak Razgatlioglu di Tes MotoGP 2026 Valencia Bikin Bos Pramac Yamaha Kagum
Banyak yang tetap percaya bahwa tantangan belajar di MotoGP akan sangat berat, tetapi Vergani menegaskan bahwa Toprak bisa mengatasi kesulitan tersebut.
"Dia sadar akan masalah yang akan dihadapinya dan tahu cara mengatasinya dengan kecepatannya yang luar biasa. Seperti kata Marco Melandri, Toprak dikaruniai bakat, sebuah bakat alami," ujar sang manajer.
Vergani bahkan berpikir bahwa Toprak bisa membuat pembalap Yamaha lainnya merasa khawatir mulai dari tumpuan tim garpu tala, Fabio Quartararo, Jack Miller, dan Alex Rins.
"Dia bisa menjadi masalah besar bagi mereka. Hasil prestasinya sudah membuktikan hal itu, dia telah memenangkan tiga gelar juara dunia dengan dua pabrikan berbeda."
"Saya sempat berbicara dengannya di Valencia dan caranya memandang berbagai hal sangat mengesankan,"jelasnya.
Sebelumnya, Toprak telah memberikan kejutan saat ia mencoba motor Yamaha dalam agenda tes MotoGP 2026 Valencia sebagai pembalap rookie besutan Pramac Yamaha.
Awalnya, Toprak diperkirakan akan kesulitan karena ia harus mengubah gaya pengeremannya yang agresif di World Superbike (dengan ban Pirelli) menjadi gaya yang cocok dengan ban Michelin di MotoGP.
Meskipun ia masih butuh waktu untuk menyesuaikan diri, Bos Pramac, Gino Borsoi, terkesan dengan cara ia mengerem.
"Saya cukup terkejut dan terkesan dengan pola pikir dan gaya balapnya (Toprak)," buka Borsoi sebagaimana melansir Crash.
"Kita semua tahu ia luar biasa dalam hal titik pengereman. Tetapi hari ini ia menunjukkan bahwa ia mampu mengubah gaya balapnya dalam waktu yang sangat singkat. Kami memberinya beberapa, katakanlah, masukan, dan ia mampu belajar dengan sangat cepat."
"Saya senang. Ia orang yang sangat baik, mudah diajak bicara. Bagi saya, saat ini tidak sulit untuk berdiskusi, bertukar pandangan. Ia terasa seperti teman lama," jelas sang bos.
Sebelum menunggangi motor MotoGP Yamaha, tim Pramac Yamaha sudah memahami bagaimana gaya membalap seorang Toprak.
Namun, Gino dan rekan-rekannya sudah memberikan pengarahan kepada Toprak soal bagaimana cara mengendarai motor MotoGP milik Yamaha.
"Pada awalnya, kami semua sudah tahu tentang gayanya, dan kami sudah bilang berkali-kali: 'Tolong jangan mengerem terlalu keras, tolong coba pahami ban depan' karena perbedaan ban itu sangat besar," tegasnya.
"Tapi ia mengerti dari awal, dan ia beradaptasi dengan cepat. Dia tidak memaksakan diri, jadi ini hal yang bagus bagi kami. Kami tidak melihat kecepatan aslinya, tetapi kami melihat karakter aslinya, cara kerjanya. Dia sudah cocok dengan gaya MotoGP kami," ujarnya mengakhiri.
(Tribunnews.com/Niken)