Megawati Tulis Sendiri Daftar Logistik Buat Korban Banjir Sumatra, Termasuk Sarung Jadi Hal Penting
December 29, 2025 09:38 PM

 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menulis langsung daftar bantuan yang dibutuhkan oleh para korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

Terutama daftar kebutuhan yang biasanya dibutuhkan oleh para kaum perempuan dan balita.

Hal tersebut disampaikan Hasto ketika melepas keberangkatan 30 unit ambulans dan 90 tenaga medis yang terdiri dari 30 dokter, 60 paramedis, serta relawan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, menuju wilayah terdampak bencana di 3 wilayah Sumatra tersebut, Senin (29/12/2025).

Hasto mengatakan, Megawati sudah memiliki pengalaman banyak dalam penanganan bencana, bahkan sejak dia menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) era Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada 1999-2001 silam.

"Beliau telah sampai membuat daftar kebutuhan ketika terjadi bencana basah, itu langsung oleh Bu Mega karena pengalaman beliau yang sangat luas membantu rakyat ketika menjadi wakil presiden presiden, kemudian sebagai ketua umum partai, PDI Perjuang adalah satu-satunya partai yang memiliki badan penanggulangan bencana," jelas di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Senin, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Hasto lantas mengatakan bahwa saat rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), bantuan untuk kaum perempuan dan balita seringkali luput, kemudian diingatkan oleh Megawati langsung.

"Maka di dalam mobil yang kita berangkatkan ini juga disertai dengan logistik, termasuk kebutuhan untuk kaum perempuan dan anak-anak balita."

"Obat-obatan yang dibutuhkan dalam bencana basah itu ditulis langsung oleh Bu Mega, itu ada tulisan tangannya," papar Hasto.

Selain itu, kata Hasto, Megawati juga mengingatkan terkait pentingnya bantuan sarung untuk para korban bencana.

"Mengapa sarung? Di Rapat DPP, Bu Mega sampai memperagakan tentang pentingnya sarung itu. Sarung ini dalam kondisi darurat bisa untuk mukena. Tapi yang paling penting dalam kondisi darurat ketika toilet terbatas sarung itu bisa dipakai untuk mem-protect, melindungi ketika ada keperluan untuk ke belakang."

"Itu sampai diperagakan oleh Bu Mega di rapat DPP tentang penggunaan sarung dan itu muncul dari pengalaman di lapangan. Demikian pula juga urusan hal-hal kebutuhan khusus dari kaum perempuan," jelasnya. 

Baca juga: Cerita Dokter Diaspora Ikut Turun Tangan Bantu Korban Bencana Sumatera bersama Baguna PDIP

Hasto pun menyampaikan bahwa Megawati mengikuti perkembangan persiapan ini dan memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim, khususnya para Dokter Diaspora atau dokter Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri yang memilih untuk pulang dan mengabdi.

"Ibu Megawati Soekarnoputri menitipkan salam sekaligus rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh tenaga medis dan relawan. Secara khusus, Ibu Ketua Umum sangat mengapresiasi para Dokter Diaspora yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kembali ke tanah air demi misi kemanusiaan ini," jelas Hasto.

Bantuan yang disalurkan oleh PDIP itu berisi Al Quran, mukena, baju hingga peralatan medis, bertuliskan Dokter Diaspora.

Perwakilan Dokter Diaspora, dr. Felix, mengungkapkan bahwa keterlibatan mereka merupakan wujud kerinduan untuk berkontribusi bagi tanah air. 

Dia mengaku sempat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan sistem di Indonesia, sebelum akhirnya difasilitasi oleh PDI Perjuangan melalui Baguna dan tim kesehatan partai.

"Kami dokter-dokter diaspora yang kembali ke Indonesia harus beradaptasi dengan sistem di sini. Awalnya kami bingung mencari naungan untuk berkontribusi. Namun, berkat bantuan dr. Ning (Ribka Tjiptaning) dan rekan-rekan lainnya, kami diberikan wadah untuk menghimpun dokter diaspora yang ingin turun langsung ke lapangan," ujar dr. Felix.

Selain tenaga medis, dr. Felix juga melaporkan bahwa komunitasnya berhasil menggalang dana swadaya sebesar Rp27.718.000 hanya dalam waktu tiga hari. 

Dana tersebut diwujudkan dalam bentuk bantuan logistik berupa lebih dari 100 Al-Qur'an, sajadah, mukena, sarung, serta lebih dari 500 potong pakaian untuk para pengungsi.

PDIP Minta Pemerintah Terima Bantuan Asing

Pada kesempatan yang sama, Hasto juga meminta agar pemerintah menerima bantuan dari negara-negara asing yang ingin membantu pemulihan bencana banjir bandang di Sumatra.

Karena Hasto menilai bahwa persoalan kemanusiaan adalah perihal kebutuhan universal. 

Apalagi, Indonesia juga kerap memberikan bantuan hingga menurunkan pasukan apabila ada negara lain yang mengalami bencana besar.

"Sebenarnya kemanusiaan itu universal. Kemanusiaan itu tidak berbicara tentang negara. Ketika ada warga dunia yang menjadi korban, Indonesia juga aktif membantu," kata Hasto.

Hasto meyakini bahwa bantuan dari negara lain itu murni atas kesadaran hati nurani, bukan berdasarkan kepentingan tertentu.

"Sehingga berbagai pintu-pintu kemanusiaan dari bangsa-bangsa lain itu juga sebaiknya dari apa yang dilaporkan dari tim relawan kami, itu sebaiknya untuk dapat dibuka."

"Karena Indonesia juga aktif memberikan bantuan-bantuan ke negara-negara lain ketika rakyatnya menjadi korban. Jadi universal sifatnya, tidak mengenal batas karena itu muncul dari hati nurani," kata dia.

Adapun, alasan Indonesia tidak menerima bantuan asing karena Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia masih mampu menangani bencana banjir di Pulau Sumatra.

Dalam penyertaan terbarunya di sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025), Prabowo mengaku mendapatkan tawaran bantuan dari sejumlah pemimpin negara sahabat.

“Saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan,” ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam sambungan telepon tersebut, Prabowo memastikan Indonesia masih mampu mengatasi bencana yang sudah merenggut lebih dari 1.000 nyawa ini.

"Saya bilang terima kasih konsern Anda. Kami mampu, Indonesia mampu mengatasi ini," tegasnya.

Namun, sikap berbeda ditunjukkan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem yang berulang kali menerima bantuan dari pihak asing, utamanya dari China dan Malaysia.

(Tribunnews.com/Rifqah/Fransiskus/Rizki)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.