- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi menyusul berlanjutnya kondisi cuaca ekstrem.
Masyarakat pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Asep Sudraja menyebut hujan lebat disertai angin kencang masih akan terjadi hingga pergantian tahun.
Kondisi tersebut berpotensi memicu banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, dan pohon tumbang.
Menurutnya, seluruh wilayah Cianjur memiliki risiko kebencanaan yang cukup tinggi sehingga perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja, terutama saat kondisi cuaca sedang ekstrem," ujar Asep, dikutip dari Kompas.com pada Senin (29/12/2025).
Saat ini, BPBD Cianjur telah menyiagakan seluruh jajarannya beserta 360 Relawan Tanggap Bencana (Retana) yang tersebar di masing-masing desa untuk mengantisipasi ancaman bencana di momen libur Natal dan Tahun Baru.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika Bandung BMKG, Teguh Rahayu, menngungkapkan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan.
Cuaca ekstrem tersebut diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk Cianjur, hingga 4 Januari 2026.
Program: Tribunnews Update
Host: Agung Tri Laksono
Editor Video: Ardrianto Satrio
Uploader: bagus gema praditiya sukirman