TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pembukaan Pintu Pelimpah Waduk (Spillway Gate) ULPLTA Koto Panjang (Early Release) akan dilakukan besok, Selasa (30/12/2025).
Himbauan kemudian disampaikan oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Nusantara Power terkait dengan rencana tersebut.
Lewat surat yang ditembuskan ke Gubernur Riau dan Gubenur Sumatera Barat disebutkan akan dilakukan Early Release.
Nomor surat 032/SURAT KELUAR/ULPLTA KTPJ/2025 tanggal 29 Desember 2025 dan bersifat penting.
Pembukaan pintu PLTA dilakukan setelah Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan Koto Panjang pada Senin, 29 Desember 2025.
Dimana disepakati akan dilakukan Early Release sebagai upaya pengendalian Inflow, Outflow dan Elevasi waduk Koto Panjang melalui pembukaan pintu pelimpah (Spillway Gate)
Keputusan tersebut mengacu pada tingginya curah hujan disisi hulu waduk PLTA Koto Panjang sehingga menyebabkan meningkatnya Inflow diikuti kenaikan elevasi waduk PLTA Koto Panjang
Kemudian gangguan 1 Unit PLTA Koto Panjang yang mengakibatnya outflow waduk tidak bisa maksimal.
Baca juga: Polda Riau Bahas Penetapan Tersangka Korupsi SPPD Fiktif Bersama Kortas Tipikor Polri Januari 2026
Baca juga: Perusahaan Harus Bayar Gaji Karyawan Sesuai UMK 2026 Mulai Januari 2026
Pembukaan akan dilakukan pada Selasa, 30 Desember 2025, pukul 10:00 WIB dengan total bukaan pintu pelimpah 2 (Dua) Pintu x 50 cm
Kondisi tersebut akan berimbas dengan perkiraan kenaikan permukaan sungai setinggi 20 sampai dengan 30 cm (dari kondisi terakhir).
Terkait dengan kondisi itu, pihak PLN menghimbau kepada masyarakat daerah hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk tetap hati-hati dan waspada dalam beraktifitas disepanjang aliran Sungai Kampar.
Early release pada pintu pelimpah (spillway gate) PLTA Koto Panjang adalah mekanisme pembukaan pintu air lebih awal untuk mengosongkan sebagian volume waduk sebagai langkah antisipasi.
Sederhananya, ini adalah tindakan "buang air" secara terukur sebelum debit air dari hulu (akibat hujan deras) benar-benar penuh, sehingga bendungan memiliki ruang kosong yang cukup untuk menampung kiriman air besar berikutnya tanpa harus membuangnya secara mendadak dalam jumlah banyak.
Tujuannya untuk pengendalian elevasi: Menjaga ketinggian air waduk agar tetap dalam batas aman dan tidak melebihi kapasitas maksimal.
Kemudian mencegah banjir mendadak: Dengan melepas air sedikit demi sedikit lebih awal, manajemen PLTA dapat menghindari pembukaan pintu air dalam skala besar sekaligus yang bisa menyebabkan banjir parah di daerah hilir (seperti Kabupaten Kampar dan Pelalawan).
Selanjutnya untuk keseimbangan inflow dan outflow dimana mengatur aliran air yang masuk (inflow) dari sungai-sungai di hulu (Sumatera Barat) dan yang keluar (outflow) melalui turbin maupun pintu pelimpah