TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Ciamis menuai protes keras dari orang tua siswa.
Sejumlah paket makanan yang dibagikan dilaporkan tidak layak konsumsi karena ditemukan roti tawar yang sudah berjamur.
Padahal, tanggal kedaluwarsanya masih lama.
Keluhan bermula saat salah satu orang tua murid berinisial UJ mengambil paket MBG di sekolah pada Senin (29/12/2025) pagi.
Setibanya di rumah, ia terkejut melihat kondisi fisik roti yang sudah dipenuhi jamur.
Baca juga: Masih Ada Dapur SPPG yang Sajikan MBG di Bawah Rp 10 Ribu, Dedi Mulyadi: Tutup Saja
“Saya kaget karena roti tawar itu sudah berjamur dan tidak layak dimakan,” ujar UJ saat dikonfirmasi.
Setelah ditelusuri ke pihak sekolah, diketahui bahwa paket makanan tersebut ternyata sudah dikirim oleh pihak penyedia sejak Jumat (26/12/2025).
Namun, karena siswa sudah mulai libur akhir pekan, pihak sekolah baru membagikannya pada hari Senin.
Masalah ini ternyata tidak hanya terjadi di MTsN 1 Ciamis. Guru MTsN 1 Ciamis, Dadang, mengungkapkan bahwa sekolah lain yang menerima pasokan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sama juga mengalami hal serupa.
“Ternyata di SDN 3 juga sama, rotinya berjamur. Jadi yang dikirim dari dapur SPPG Lokasana semuanya berjamur,” ungkap Dadang.
Ia menambahkan, pihak SPPG sebenarnya memberikan catatan saat pengiriman hari Jumat agar roti tidak diberikan jika ditemukan jamur.
Tercatat ada sekitar 558 siswa di MTsN 1 Ciamis yang menjadi sasaran penerima manfaat paket tersebut.
Kepala Dapur SPPG Ciamis 2, Ilmar Cipta Nurmawan, memberikan klarifikasi bahwa pihaknya telah mengirimkan roti pada hari Jumat dengan label kedaluwarsa hingga 31 Desember 2025.
Terkait jeda pembagian yang dilakukan sekolah pada hari Senin, ia menyebut hal itu di luar kewenangannya.
“Roti itu bukan produksi kami, tapi beli dari UMKM. Kami menduga jamur muncul akibat faktor penyimpanan atau memang dari pihak pemasoknya,” jelas Ilmar.
Menanggapi kegaduhan ini, pihak SPPG Ciamis berjanji akan melakukan evaluasi total terhadap rantai pasok makanan mereka. Ilmar menegaskan tidak akan segan mengambil langkah tegas terhadap penyedia yang lalai.
“Ke depan kami akan evaluasi UMKM pemasok. Kalau terbukti seperti itu, akan kami blacklist,” pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini