Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTsN 1 Ciamis menuai keluhan dari orang tua murid.
Sejumlah paket makanan yang dibagikan kepada siswa dilaporkan dalam kondisi tidak layak konsumsi karena roti tawar berjamur.
Keluhan tersebut disampaikan salah satu orang tua murid berinisial UJ.
Ia mengaku menemukan roti tawar berjamur setelah mengambil paket MBG di sekolah dan membawanya pulang ke rumah.
“Saya kaget karena roti tawar itu sudah berjamur dan tidak layak dimakan,” ujar UJ saat dikonfirmasi, Senin (29/12/2025).
UJ menjelaskan, dia mengambil paket MBG di MTsN 1 Ciamis pada pagi hari. Namun, ia tidak sempat mengecek isi makanan di lokasi sekolah dan baru mengetahui kondisi roti tersebut setelah sampai di rumah.
Mengetahui hal tersebut, UJ langsung kembali ke sekolah untuk meminta klarifikasi.
Baca juga: MBG Tetap Didistribusikan saat Libur Sekolah, Disdikpora Pangandaran Masih Bingung
Baca juga: Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir Targetkan 100 Persen Cakupan MBG pada Februari 2026
Dari keterangan pihak sekolah, roti tawar tersebut diketahui telah dikirim sejak Jumat (26/12/2025), sementara pembagiannya baru dilakukan pada Senin (29/12/2025) karena akhir pekan dan siswa sudah mulai libur.
“Jawaban dari sekolah, roti itu datang hari Jumat, Sabtu dan Minggu libur, lalu dibagikan hari Senin sekarang. Saya langsung mengembalikan roti itu dan meminta penggantian,” katanya.
UJ berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Menurutnya, diperlukan komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antara pihak sekolah, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan orang tua murid sebagai penerima manfaat.
“Ini saya sampaikan demi kebaikan bersama. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Guru MTsN 1 Ciamis, Dadang, membenarkan bahwa penyaluran MBG tersebut memang untuk jatah hari Jumat.
Namun, makanan baru tiba di sekolah pada pukul 14.00 WIB, saat sebagian besar siswa sudah pulang.
“Waktu itu dari pihak SPPG menyampaikan boleh dibagikan hari Senin, dengan catatan kalau ada yang berjamur jangan diberikan ke anak,” jelas Dadang.
Ia mengungkapkan, kejadian roti berjamur tidak hanya terjadi di MTsN 1 Ciamis, tetapi juga dialami sekolah lain yang menerima pasokan dari dapur SPPG yang sama.
“Ternyata di SDN 3 juga sama, rotinya berjamur. Jadi yang dikirim dari dapur SPPG Lokasana semuanya berjamur,” katanya.
Dadang menyebutkan, paket MBG tersebut dibagikan kepada seluruh siswa MTsN 1 Ciamis yang berjumlah sekitar 558 orang.
Meski tanggal kedaluwarsa roti tercantum hingga 31 Desember 2025, kondisi fisik roti tidak layak dikonsumsi.
“Kalau dilihat di kemasan memang kedaluwarsanya masih panjang, tapi kenyataannya sudah berjamur,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dapur SPPG Ciamis 2, Ilmar Cipta Nurmawan, menegaskan bahwa roti tawar tersebut dikirim pada Jumat, 26 Desember 2025, dengan tanggal kedaluwarsa 31 Desember 2025.
“Kami kirim semuanya hari Jumat. Soal dibagikan hari apa, itu kami tidak tahu karena kewenangannya ada di pihak sekolah,” kata Ilmar.
Menurut Ilmar, roti tawar merupakan makanan yang cukup riskan.
Ia menduga jamur bisa muncul akibat faktor penyimpanan atau dari pihak pemasok.
“Roti itu bukan produksi kami, tapi beli dari UMKM. Kalau kami yang bikin, pasti kami bertanggung jawab penuh,” ujarnya.
Ia juga menyebut, jika ditemukan jamur saat proses pengiriman, pihak SPPG siap bertanggung jawab dan mengganti.
Namun, dalam kasus ini makanan baru dibagikan setelah beberapa hari.
“Ini sudah lewat Jumat, Sabtu, Minggu, sampai Senin. Penyimpanannya seperti apa, kami juga bingung,” tegasnya.
Ilmar mengakui, kasus serupa terjadi di beberapa sekolah lain. Ke depan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap UMKM pemasok agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kalau UMKM seperti itu, akan kami blacklist,” ujarnya.(*)