BANJARMASINPOST.CO.ID - Mendukung Program Kampung Iklim (Proklim) berbasis masyarakat, Adaro Logistics melakukan kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas lokal atau Duta Lingkungan di lingkungan Kelurahan Mantuil, Banjarmasin.
Kelurahan Mantuil berhasil meraih juara 1 lomba inovasi desa atau kelurahan bank sampah tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai bagian dari upaya memperkuat pengelolaan sampah dan aksi lingkungan dalam rangka Sungai Martapura Asri.
Bagaimana tantangan dan strategi aksi kolaborasi tersebut, program B-Talk mengulasnya bersama CSR Section Head Adaro Logsstics, Abi Thalhah, Lurah Mantuil, Normansyah, dan Duta Lingkungan Kelurahan Mantuil, Muhammad Abdi, Senin (29/12).
Seperti apa keterlibatan Adaro Logistik mendukung program Kampung iklim di Kelurahan Mantuil?
Abi Thalhah: Kegiatan ini bermula dari konsen kami selaku perusahaan multinasional yang memang fokus pada perubahan iklim. Di Kelurahan Mantuil kami memiliki anak perusahaan bernama Maritim Barito Perkasa, yang menjadi wilayah operasional kami sehingga kami turut berkontribusi dalam penanganan iklim terutama masalah sampah dan sebagainya, juga dari kebijakan perusahaan melalui CSR kami luncurkan ke Kelurahan Mantuil.
Baca juga: Jembatan Tumingki Loksado Putus Disapu Banjir, Pemkab HSS Ajukan Peminjaman Jembatan Bailey
Apa bentuk dukungan nyata Adaro Logistik?
Abi Thalhah: Sejak 2023 kami meluncurkan capacity building untuk bank sampah, bermitra dengan bank sampah beriman melatih Duta lingkungan dan relawan-relawan untuk pengelolaan sampah. Kami mensupport Duta Lingkungan melalui kegiatan Jumat Bersih, ada penanaman pohon dan lainnya yang kami biayai.
Apa tantangan terbesar dalam penanganan iklim dan bagaimana mengatasinya?
Abi Thalhah: Kesadaran masyarakat yang coba kami edukasikan tentang perubahan iklim. Lalu tata kelola sampah, kita tahu Banjarmasin Darurat Sampah dan TPS Basirih ditutup.
Bagaimana peran kelurahan dalam mendukung aksi Proklim?
Normansyah: Kami bekerja sama dan berkoordinasi dengan Duta Lingkungan yang mana setiap Jumat dilakukan gotong royong di lingkungan warga. Dari 27 RT di Mantuil, 20 RT di antaranya warganya berada di lingkungan sungai, yang kita ketahui sudah menjadi kebiasaan langsung buang sampah ke sungai, sebab itu kami terpanggil untuk mengubah kebiasaan itu meskipun berat. Secara perlahan mengedukasi warga kemudian terbentuklah Duta Lingkungan, dan dibentuk bank sampah.
Adanya bank sampah itu untuk memprovokasi warga agar tidak membuang sampah ke sungai lagi, mengubah mindset warga agar dapat memilah sampah yang bernilai ekonomis kemudian disetor ke bank sampah. Dampaknya sedikit demi sedikit mulai ada kesadaran dari masyarakat.
Apa yang memotivasi Anda untuk menjadi Duta Lingkungan Kelurahan Mantuil dan Bagaimana keterlibatan di Program Proklim?
Muhammad Abdi: Di Mantuil masalah sampah belum terkelola saat itu, saya warga Mantuil asli sejak kecil merasa terpanggil menjadi duta lingkungan. Ditunjuk langsung oleh Pak Normansyah selaku Lurah Mantuil, melalui program Sungai Martapura Asri yang dimulai 2021. Kami selalu mengedukasi masyarakat melalui gotong royong yang sudah terjadwal satu kali dalam sepekan.
Bagaimana peran Duta Lingkungan untuk perubahan iklim di Mantuil?
Muhammad Abdi: Mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah, dan juga gotong royong yang terjadwal, ada penanaman pohon serta bersih-bersih. Harapan saya pihak kelurahan Mantuil dan Adaro logistik tetap selalu mensuport kami untuk mengedukasi masyarakat. (naa)